JAKARTA, bisniswisata.com: Seiring perkembangan zaman, kecanggihan barang elektronik semakin tak terbantahkan. Mulai dari headset bluetooth sampai rokok elektrik menjadi barang yang saat ini sering dibawa penumpang pesawat terbang. Sederhananya, barang yang mengandung baterai berpotensi meledak jika terjadi tekanan udara saat pesawat mengambang di langit.
Power bank dan drone sebaiknya tak dalam keadaan aktif saat hendak dibawa terbang. Karena aturan membawa barang berbeda di tiap bandara atau negara, ada baiknya untuk menghubungi pihak maskapai penerbangan mengenai aturan membawa benda yang dimaksud. Agar tak terjadi hal-hal yang diinginkan sehingga menghambat perjalanan udara.
Beberapa barang yang masih memiliki aturan ketat, seperti dilansir laman CNNIndonesia, Jumat (09/08/2019) antara lain:
#.Bluetooth headset
Earphone atau bluetooth headphone, contohnya seperti Airpods, tetap bisa digunakan selama penerbangan. Namun penumpang wajib mengaktifkan mode Airplane Mode sebelum mengaktifkan mode bluetooth pada telepon genggam, laptop, atau tabletnya. Caranya aktifkan terlebih dahulu Airplane Mode, kemudian baru aktifkan bluetooth. Sama seperti bluetooth, mode Wi-Fi juga bisa dinyalakan, namun hanya untuk tersambung dengan jaringan internet yang disediakan oleh pesawat.
#. Rokok elektrik
Sama seperti rokok konvensional, mengisap rokok elektrik juga dilarang selama penerbangan. Karena berhubungan dengan benda cair dan listrik, sebaiknya kemas rokok elektrik berikut perangkatnya di tas kabin. Pisahkan antara baterai dan cairannya, sehingga tak terjadi pengapian mendadak atau kebocoran saat tersimpan di dalam tas. Penting juga untuk mengecek kawasan yang telah melarang keberadaan rokok elektrik, salah satunya ialah Thailand.
#. Roll film
Mesin Xray yang ada di pintu masuk bandara atau gate sangat berbahaya untuk roll film. Sebelum film terbakar habis atau berubah warna, jangan lupa mengeluarkan roll film dari kamera sebelum masuk pintu bandara atau gate. Kemas dalam kotak yang mudah terlihat. Jika petugas sedang tidak repot, jangan sungkan bertanya kepadanya apakah bisa memeriksa roll film tanpa masuk mesin Xray.
#. Power bank
Power bank masih boleh dibawa masuk ke dalam pesawat, asalkan sedang tidak tercolok dengan telepon genggam. Dalam penerbangan luar negeri biasanya setiap kursi difasilitasi oleh colokan USB, sehingga penumpang tak perlu menggunakan power bank yang jika terlalu panas bisa berpotensi meledak.
#. Alat makan stainless-steel
Demi mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, sedotan stainless-steel sedang ngetren belakangan ini. Selain sedotan, semakin banyak juga turis yang membawa sendok dan garpu berbahan sama. Boleh saja membawa alat makan sendiri ke dalam pesawat. Namun pastikan kalau alat makan tidak memiliki ujung yang terlalu runcing, yang dapat dicurigai sebagai senjata tajam.
#. Botol minum
Sama seperti sedotan stainless-steel, botol minum juga menjadi aksesori penting untuk mengurangi pemakaian plastik. Banyak botol minum yang tertahan masuk bandara. Hal itu dikarenakan botolnya masih berisi air. Triknya kosongkan botol sebelum masuk pintu bandara, lalu isi airnya saat hendak menuju gate. Saat ini semakin banyak bandara yang menyediakan keran air minum, seperti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.
#. Drone
Copot semua aksesori yang menempel pada drone sebelum di bawa masuk ke bandara. Pastikan baterai tidak menempel dan tidak berada dalam kondisi 100 persen. Simpan aksesori drone dalam hard case dan bawa ke dalam kabin, karena tekanan udara di bagasi lebih berbahaya untuk baterai drone. (NDY)