JAKARTA,bisniswisata.co.id: SETELAH menilai dengan seksama, konten dan penyajian tulisan dari sedikitnya 679 peserta, para juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2019, menetapkan pemenangnya yang disampaikan dalam talkshow di Stasiun TVRI Jakarta. Para pemenang adalah :
Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2019-HPN 2020 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kategori Indepht Reporting media Cetak diraih Stefanus Teguh Edi Pramono bersama timnya dari Majalah Tempo Devi Ernis – Andita Rahma – Raymundus Rikang. Karyanya bertajuk “Hanya Api Semata Api”, diterbitkan majalah Tempo 23-09-2019.
Kategori Siber diraih Muhammad Amin bersama timnya M Akhwan – Defizal – Evan Gunanzar dari Riaupos.co bertajuk ” Bom Waktu di Lahan Gambut” yang diterbitkan 22-10-2019. Kategori Televisi dimenangkan Rahdhini Ikaningrum bersama timnya Herry Fitriadie – Iqbal Himawan – Johan Pahlevi dari Metro TV berjudul ‘’Berebut Oksigen di Tambora” yang ditayangkan televise ini pada 09-10-2019.
Kategori Radio diraih Marga Rahayu bersama timnya Supriati – Metalianda – Kamal Anshori dari LPP RRI Samarinda bertajuk “Lubang Tambang Pembawa Petaka” disiarkan pada 22-07-2019. Kategori Foto dimenangkan Affan Adenensi Riza Fathoni dari Harian Kompas berjudul “Erupsi Gunung Anak Krakatau” disiarkan 24-12-2018. Kategori Karikatur dimenangkan Djoko Susilo dari Harian Suara Merdeka berjudul “Anak -anak terlena oleh Gadget” diterbitkan 24-07-2019.
Dalam talk show di TVRI — menghadirkan nara sumber Menko Info, Jhony G Plate, Ilham Bintang, Ketua PWI Atal S Depari, Nico Siaahaan mewakli DPR, Agus Sudibyo mewakili Dewan Pers dan Rita Sri Hastuti dari Pantap Adinegoro— diakui Adinegoro merupakan karya terbaik bagi pers di Indonesia yang mampu melibas sejumlah berita-berita cepat saji, dan digarap dengan tidak serius serta sembarangan.

Animo peserta dalam ajang pemilihan karya Adinegoro menjadi barometer kualitas sekaligus berprestise dan berprestasi para insan pers. Pasalnya, beberapa kali penyelenggaraan Anugerah Adinegoro tidak menemukan pemenang.
Rita Sri Hastuti mengatakan pemenang dipilih melalui proses seleksi. Mereka inilai para juri yang terdiri dari tokoh pers, pengamat, akademisi, dan profesional yang menguasai bidang jurnalistik. Menurut dia, penilaian ini tak sembarangan.
“Contohnya tahun lalu (2018), untuk kategori in depth reporting media cetak tidak diadakan pemenang karena tidak memenuhi syarat,” kata Rita.
Tahun ini, jelas Rita, lebih bagus karena sudah ada pemenangnya untuk masing-masing kategori yang dilombakan. Anugerah Jurnalistik Adinegoro tahun ini menyediakan hadiah Rp50 juta untuk masing-masing pemenang di setiap kategori, berikut trofi, dan piagam penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Penghargaan diserahkan pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020. ‘’Selamat bagi pemenang karya terbaik Adinegoro tahun ini,’’tutup Rita Sri Hastuti. ***