BATAM, bisniswisata.co.id,- SAAT warga Rinai, Natuna ramai- ramai demo menolak kehadiran warga negera Indonesia yang di evakuasai dari Wuhan, China. Pesawat Airbus 330-300CEO, PK-LDY Batik Air yang mengangkut mereka dari bandara Tianhe Wuhan di Distrik Huangpai 26 kilometer Utara pusat kota Wuhan, Provinsi Hubei, RRT ke bandara Hang Nadim Batam, menjalani sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin dan perawatan berkala selama beberapa hari.
Batik Air bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, TNI Angkatan Udara, pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) member of Lion Air Group dan pihak terkait, menjalankan SOP angkutan udara yang menjalankan misi evakuasi ke daerah beresiko, untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan.
Terhadap pesawat Air Airbus 330-300CEO dilakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus dan lainnya oleh KKP yang berlangsung kurang lebih 120 menit. Pekerjaan mencakup di kabin, kokpit dan kompartemen kargo bagian bawah pesawat.
“Setelah pesawat dilakukan sterilisasi oleh pihak berwenang, KKP dan TNI AU memberikan izin kepada tim BAT untuk melakukan penggantian HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter yaitu alat penyaring untuk sirkulasi udara dalam pesawat,” jelas Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro. .
Prosedur tersebut sesuai anjuran Airbus, sistem HEPA sangat efektif untuk menyaring virus dalam sirkulasi udara kabin pesawat. Semua HEPA filter yang sudah dilepas, selanjutnya dibungkus menggunakan pembungkus khusus untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang guna pemusnahan dengan cara dibakar, jelas Danang lebih lanjut.Setelah dinyatakan steril oleh KKP, Airbus 330-300CEO ditarik ke hangar Batam Aero Technic untuk tahapan jadwal perawatan pesawat berkala (schedule maintenance).
Standar Internasional
Misi kemanusiaan Batik Air dalam mendukung negara dan program pemerintah telah beroperasi sesuai standar keselamatan dan prinsip-prinsip kesehatan penerbangan. Batik Air penerbangan ID-8618 membawa 18 kru dan 30 tim medis pada Sabtu (01/ 02). Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pukul 13.00 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH) pada 19.00 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08).
Penerbangan bernomor ID-8619 rute Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan tujuan Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) berangkat pada 04.30 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08) dan sudah mendarat normal di Batam pukul 08.30 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) pada Minggu (02/ 02).
Batik Air berupaya dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan regulator dan standar prosedur operasi perusahaan serta ketentuan internasional.***