MALUKU UTARA, bisniswisata.co.id: ANDA penggemar wisata pantai di pulau- pulau kecil? Atau senang eksplore tempat- tempat bersejarah? Pulau Morotai dapat dijadikan tujuan berlibur Anda. Salah satu pulau terdepan Indonesia di kepulauan Halmahera Maluku Utara, ini memiliki luas sekitar 1.800 km², berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik. Pulau ini memiliki beberapa pantai dengan pemandangan sangat memukau serta keindahan bawah lautnya yang menyimpan banyak misteri.
Berdasarkan sejarahnya, pada abad ke-15 hingga abad ke-16 Pulau Morotai berada di bawah kekuasaan Kesultanan Ternate. Pada perang dunia II Pulau Morotai dimanfaatkan oleh Jepang dan Amerika Serikat, sebagai pangkalan angkatan udara mereka sebelum menuju Filipina dan Borneo bagian Timur. Juga merupakan basis untuk serangan ke pulau Jawa pada Oktober 1945. Nah, berdasarkan potensi keindahan alam dan nilai sejarahnya, Pulau Morotai direkomendasi Ivacanza.com untuk dikunjungi.
Beberapa tempat wisata di sekitar Pulau Morotai yang direkomendasi antara lain:
Tanjung Gorango
Berlokasi di antara Desa Gorua dan Korago, Kecamatan Morotai Utara, tanjung dengan pantai berpasir putih. Disarankan membawa cukup perbekalan jika berkunjung ke Tanjung Gorango. Dan melanjutkan piknik ke pantai Gorua dengan sejumlah kuburan tua yang di sakralkan masyarakat setempat.
Anda juga disarankan berkunjunga dan menikmati sejuknya air terjun Leo- Leo di desa Leo-Leo Kecamatan Morotai Selatan Barat, Pulau Bau. Dari kota Daruba menuju Pulau Bau, dapat ditempuh sekitar 2 jam menggunakan speedboat. Setelah sampai di di Pulau Bau, perlu berjalan kaki sekitar 40 menit untuk menemukan air terjun ini. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 10 meter dengan sumber mata air berasal dari beberapa sungai kecil di daerah sekitar.
Monumen Mc Arthur
Bagi penikmat sejarah, pasti mengenal nama Jendral Mc Arthur. Di pulau Sumsum 8 km dari kota Daruba, ibukota Morotai, Jenderal Douglas Mc Arthur yang pemimpin pasukan sekutu untuk kawasan Asia Pasifik pernah tinggal pada masa perang dunia II. Untuk mengenang peristiwa tersebut, berdirilah monumen Mc Arthur di pulau ini. Anda bias melanjutkan perjalanan ke pulau Dodola Dodola Besar dan Dodola Kecil. Yang unik adalah karakter pantai panjang penghubung ke dua pulau tersebut. Hamparan pasirnyar dengan dua tipe berbeda, yakni kasar dan halus. Akses menuju pulau Dodola sangat mudah, dari kota Daruba menuju pulau ini bisa menggunakan speedboat dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Anda kolektor mutiara? Kita boleh melanjutkan eksplorasi ke Kepulauan Morotai menuju ke pulau Ngelengele. Nelayan di pulau adalah pembudidaya ikan dan mutiara. Pulau Ngelengele terbagi menjadi dua, pulau ngelengele besar dan pulau Ngelengele kecil. Di sepanjang tepi pantai pulau ini, kita akan melihat barisan tong yang terikat kuat, terapung dengan teratur. Keramba- keramba tersebut adalah lading mutiara dan ikan bagi nelayan Ngelengele. Wisatawan dapat belajar cara budidaya mutiara dan ikan konsumsi sekaligus.
Ke Morotai, jangan lewatkan eksplorasi anda ke objek Batu Kopi berlokasi di pesisir pantai Pulau Posiposi-Rao, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai. Batu ini memiliki keunikan yaitu menebarkan aroma kopi pada jam 8-10 pagi dan jam 3-5 sore, padahal batu ini tidak terdapat tanaman kopi. Aroma kopi bisa tercium dengan jarak radius hingga sepuluh meter. Di atas batu ini hidup sejumlah tumbuhan, sementara di bagian bawah terdapat sebuah lubang. Suara air laut dan hamparan pasir putih di sekelilingnya membuat Batu Kopi terlihat sangat indah. Penasaran? Yuk ke Morotai.*