INTERNATIONAL

Pasir Bertabur Bintang, Daya Tarik Wisata Bahari di Maladewa

MALADEWA, bisniswisata.co.id: Maladewa memang luar biasa. Terkenal di dunia karena pantainya yang sangat indah. Airnya paling jernih di dunia, langit tanpa awan, pantai pasir putih dengan air laut yang biru jernih, resor kelas dunia, serta panorama nan spektakuler menjadi tiga hal yang dimiliki Maladewa. Tak heran jika negara ini pun menjadi tujuan wisata favorit dunia karena keindahannya.

Maladewa masih memiliki keindahan fenomena alam yang spektakuler lainnya. Jika biasanya bintang bertaburan di langit, Maladewa memiliki Pasir bertabur cahaya bintang, yang bercahaya dan berkilauan pada malam hari.

Beberapa pantai di Maladewa menyala di malam hari, pancaran cat neon di pasir. Bisa dibayangkan bagaimana suasana malam dengan hamparan bintang di atas pantai yang terlihat bagaikan berlian dengan garis samar Bima Sakti-nya. Keindahan itu pun semakin menyatu dengan kilauan kebiruan pada air laut yang menyentuh pantai.

Cahaya biru di pasar pantai itu disebut ostracod crustaceans, juga dikenal sebagai benih udang. “Mereka umumnya sekitar 1 mm dan dapat memancarkan cahaya biru selama beberapa detik, kadang-kadang bahkan untuk satu menit atau lebih,” kata profesor biologi Cornell James Morin kepada HuffPost, Sabtu (06/04/2019).

Apa sebenarnya “Pasir pantai Bertabur Bintang” itu? Di antara pulau-pulau, terumbu karang, dan ikan tropis di Maladewa, ternyata terdapat miliaran mikroorganisme seperti dinoflagellata yang merukapan jenis fitoplankton. Satu hal yang memberdakan mereka dari organisme lain adalah kemampuannya untuk menghasilkan cahaya.

Stres karena arus laut dan gelombang membuat para plankton memancarkan cahaya atau bioluminesensi sebagai mekanisme pertahanan mereka. Cara ini mirip dengan beberapa jenis kunang-kunang.

Cahaya para plankton ini berwarna biru-neon listrik. Cahayanya akan memancar lebih jauh ketika gelombang pecah. Ini juga merupakan fenomena alam yang paling langka yang bisa dinikmati di Maladewa.

Fenomena “Pasir Bertabur Bintang” tergantung pada beberapa faktor, seperti iklim tahunan dan pertumbuhan plankton bercahaya. Tidak ada yang tahu dan bisa memprediksi kapan fenomena alam ini akan terjadi.

Biasanya, salah satu tempat paling terkenal untuk menyaksikan fenomena alam ini adalah di Pulau Vaadhoo di Raa Atoll. Namun fenomena ini juga bisa terjadi di salah satu dari 1.200 pulau lain di Maladewa ketika kondisinya memungkinkan.

Menurut masyarakat setempat, fenomena alam ini biasanya terlihat pada akhir musim panas hingga akhir tahun. Namun, tetap saja waktu dan lokasi yang tepat kemungkinan bervariasi pada masing-masing pulau di Maladewa.

Memang tidak ada salahnya jika berwisata ke Maladewa untuk dapat melihat langsung “Pasir pantai Bertabur Bintang”. Namun, fenomena alam ini tetap tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.

Karena itu, berkunjung ke Maladewa akan lebih baik jika tujuan utamanya adalah menikmati segala keindahan pantai pasir putih, birunya lautan yang jernih, resor kelas dunia, dan gugusan pulau terindah di dunia.

Menikmati kemewahan, pantai, atau snorkeling dan menyelam di Maladewa tetaplah menjadi pilihan terbaik yang bisa dilakukan. Jika memang beruntung, sajian bonus berupa “Lautan Bertabur Bintang” akan semakin melengkapi liburan yang kian sempurna ini.

Sebenarnya pertunjukan unik dan menarik cahaya akuatik ini juga terjadi di Jamaika, Puerto Riko, Belgia, dan San Diego meskipun cahaya biru di San Diego disebabkan oleh alga bioluminescent, namun sebuah daya tarik wisata yang tiada duanya. (NDY)

Endy Poerwanto