JAKARTA, bisniswisata.co.id: : Pameran Saudi selama seminggu dibuka di Jakarta pada hari Kamis, menawarkan tour virtual ke Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, serta pameran fitur-fitur Ka’bah yang suci bagi pengunjung Indonesia.
Dilansir dari arabnews.com, diselenggarakan oleh Kementerian Urusan Islam Arab Saudi dan Kementerian Agama Indonesia, pameran yang bertajuk “Jusoor” atau jembatan ini diadakan di kompleks Masjid Istiqlal di Jakarta.
Acara ini gratis untuk umum dan akan berlangsung hingga 3 Mei 2025, diresmikan oleh Menteri Agama Indonesia Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Urusan Islam Arab Saudi Dr. Awwad bin Sabti Al-Anzi.
“Pameran ini melambangkan penguatan hubungan budaya dan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi, sekaligus menjadi wadah untuk memperkenalkan kekayaan sejarah dan peradaban Islam kepada masyarakat umum,” kata Umar di media sosial.
“Melalui koleksi artefak, manuskrip kuno, dan instalasi multimedia interaktif, (pameran) ini mengajak pengunjung untuk menjelajahi kontribusi dunia Islam terhadap sains, seni, dan budaya lintas waktu.”
Selain tour virtual ke dua masjid suci, pameran Saudi di Jakarta menampilkan model skala dan foto Kakbah.
Dirancang untuk bersifat edukatif dan ramah anak, pameran ini juga ajak pengunjung untuk menjelajahi percetakan Al-Qur’an, melihat manuskrip langka, belajar tentang kaligrafi Arab, dan mencicipi qahwa — kopi tradisional Arab.
Penyelenggara menargetkan untuk menarik 1 juta pengunjung.“Pameran ini, yang bertujuan untuk menarik 1 juta pengunjung, mewujudkan upaya Kerajaan untuk menyebarkan moderasi, mengabdikan Al-Qur’an, dan memperkuat jembatan komunikasi budaya dan manusia antarmasyarakat,” kata Kementerian Urusan Islam Saudi
Menurut Ahmad Zayadi, direktur informasi urusan Islam di Kementerian Agama Indonesia, acara tersebut menampilkan peran Arab Saudi dalam budaya dan sejarah dunia.
“Kedudukan (Kerajaan) di dunia Islam menjadikannya pusat peradaban yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan perkembangan budaya umat manusia,” kata Zayadi.
“Kami menunjukkan kepada dunia bahwa agama dan budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi fondasi strategis untuk membangun peradaban masa depan.”