Itai Hotel Sediakan Kamar Tidur dengan Jenazah, Mau?

this formate

OSAKA, Bisniswisata.co.id: Ada-ada saja dalam inovasi bisnis hotel. Memang, setiap hotel pasti menyediakan berbagai ciri khasnya sendiri untuk memikat banyak pengunjung yang datang. Jepang sebagai negara yang menawarkan beragam keunikan, ternyata punya hotel berkonsep menyeramkan yang bisa membuat merinding, takut banyak orang.

Sebuah hotel di Osaka misalnya, menawarkan pengalaman menegangkan kepada para pelanggannya untuk menginap dengan jenazah yang mereka cintai. Itai Hoteru, begitu sebutannya atau dikenal dengan arti hotel jenazah. Sebelum jenazah dikremasi, orang-orang yang tertarik untuk menemani jenzah bisa menyewa kamar di hotel tersebut.

Sama seperti hotel lainnya, mereka juga menyediakan tempat tidur, televisi, serta kamar mandi. Selain itu, Itai Hoteru juga menyediakan ruangan kecil sebagai tempat untuk meletakan peti mati jenazah.

Ruangan itu sengaja dibuka untuk pelayat karena terdiri dari altar kecil dan peti mati berbentuk transparan. Orang-orang terdekat dari lingkaran keluarga inti almarhum yang bisanya diizinkan untuk menghadiri kamar tersebut.

Proses pemakaman pun menjadi lebih. Berbagai macam paket mulai dari karangan bunga, peti mati, guci penyimpanan abu transportasi, hingga krematorium, semuanya disediakan oleh pihak hotel dengan rangkaian paket yang berbeda.

Harga termurah yang ditawarkan hotel mencapai 185 ribu yen atau setara dengan Rp 22 juta. Ini jauh lebih hemat dan murah dibandingkan dengan proses pemakaman tradisional yang dapat mencapai 1,95 juta yen atau Rp 234 juta.

Pertumbuhan kamar mayat semakin meningkat di Jepang karena terkait dengan permintaan dan angka kematian yang semakin tinggi. Pada zaman dahulu, butuh waktu yang lama untuk menghadiri proses pemakaman di Jepang.

Sekarang ini, jumlah kematian yang tinggi mengakibatkan rumah krematorium sering kali kewalahan untuk mengurusnya dengan cepat. Pihak keluarga bahkan harus menunggu beberapa hari sebelum jenazah dikremasi.

Proses pemakaman zaman dahulu di Jepang juga samakin berubah. Dahulu seluruh masyarakat berbondong-bodong untuk melayat kepada orang yang meninggal.

Biasanya mereka akan mengambil jenazah dari rumah sakit dan menempatkannya semalaman untuk bisa dikunjungi oleh para pelayat yang meliputi orang-orang terdekat mereka. Setelah itu, di sore hari jenazah kemudian dikremasi.

Untuk sekarang, biasanya hanya keluarga inti dan terdekat saja yang hadir dalam upacara dan proses pemakaman. Ini dilakukan agar proses pengurusan pemakaman mudah dan singkat dilakukan.

Ternyata cara ini dianggap lebih ekonomis sehingga lebih dipilih oleh sejumlah keluarga. Sebenarnya, mulanya kehadiran hotel dengan konsep pemakaman seperti ini mendapat kecaman dan kemarahan dari banyak orang.

Bagi sejumlah orang Jepang, proses pemakaman yang hanya melibatkan kerabat dekat saja untuk berkabung mendapat reaksi keras dari publik. Awal kemunculannya lima tahun yang lalu bahkan tidak mendapat respons yang baik.

Mulanya, kehadiran hotel ini hanya bisa ditemukan pada kota-kota besar di Jepang. Angka kematian yang semakin tinggi akhirnya membuat cara pemakaman seperti ini semakin diterima masyarakat.(DAY)

Jumlah Kereta Bandara Soetta Ditambah, Tarif Dirubah

this formate

JAKARTA, Bisniswisata.co.id: PT Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan besaran tar‎if Kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mengalami perubahan, dengan menyesuaikan stasiun keberangkatan. Tak hanya itu, intensitas perjalanan transportasi tersebut juga ditambah.

‎Tahap awal operasional Bandara Soekarno-Hatta melayani naik turun penumpang di tiga stasiun, yaitu Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Batu Ceper dan Stasiun Soekarno-Hatta dengan tarif disamakan Rp 70 ribu, ungkap Branch Communication Manager Soekarno-Hatta Airport, Haerul Anwar dalam keterangannya, Sabtu (20/01/2018).

Dengan ada perubahan tarif, relasi Stasiun Sudirman Baru (BNI City) ke Stasiun Batu Ceper dan relasi Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Soekarno- Hatta pun sebaliknya, berlaku tarif Rp 35 ribu. Sedangkan tarif untuk relasi Stasiun Sudirman Baru (BNI City)-Stasiun Soekarno-Hatta dan sebaliknya tetap sebesar Rp 70 ribu.

‎”KA Bandara Soekarno-Hatta saat ini telah menyesuaikan tarif antar stasiun. Sebelumnya, tarif KA Bandara Soekarno-Hatta menyamakan tarif antar stasiun,” kata Haerul sambil menambahkan kebijakan tarif baru tersebut berlaku per 19 Januari 2018, dengan mempertimbangkan besarnya antusiasme penumpang kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Dilanjutkan, bukan hanya soal tarif, operasional perjalanan pun ditambah, dari 42 menjadi 50 perjalanan setiap hari. Dengan begitu akan menambah pilihan bagi masyarakat untuk lebih leluasa memilih waktu penggunaan kereta bandara.

“Kami jelaskan, bukan lagi 42 pergerakan, tetapi kini sudah 50 pergerakan, tentunya dari sisi APII kami juga sudah menyesuaikan dengan jadual kereta layang untuk transfer antar terminal,” jelas dia. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Dibatasi, Jumlah Pengunjung Taman Nasional Komodo

this formate

LABUHAN BAJO, Bisniswisata.co.id: Pengelola Taman Nasional Komodo (TNK) berencana menerapkan pembatasan jumlah pengunjung ke habitat satwa purba komodo itu mulai tahun ini. Pembatasan wisatawan mancanegara dan domestik demi meminimalisir dampak dari ekowisata terhadap lingkungan di kawasan TNK, mengingat arus kunjungan turis yang terus membeludak.

“Pembatasan jumlah pengunjung akan kami terapkan di tiap objek wisata, baik di darat maupun lokasi selam,” kata Kepala TNK Sudiyono, seperti yang dilansir dari Antara pada Sabtu (20/1).

TNK mencatat, arus kunjungan wisatawan ke salah satu dari 10 destinasi unggulan nasional itu dalam tahun 2017 mencapai 119 ribu orang, atau naik 11,04 persen dari tahun 2016 sebanyak 107 ribu orang.

Jumlah turis yang membeludak itu, menurutnya, dikhawatirkan berdampak pada kondisi lingkungan maupun keberlangsungan hidup satwa komodo yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia itu sendiri.

Untuk itu, lanjut Sudiyono, perlu adanya pembatasan jumlah pengunjung, yang dilakukan secara tidak langsung dengan menaikan tarif kunjungan sesuai dengan pembagian rayon.

Ia menjelaskan, saat ini karcis masuk untuk pengunjung umum pada rayon III masih terbilang rendah dengan tarif Rp150 ribu per orang per hari untuk wisatawan mancanegara, dan Rp5.000 untuk wisatawan domestik.

Sementara tarif untuk rombongan pelajar atau mahasiswa masing-masing untuk mancanegara sebesar Rp100 ribu per orang per hari, dan domestik Rp3.000.

Tarif tersebut, katanya, masih lebih murah dibandingkan dengan rayon II dengan tarif Rp250 ribu per orang per hari untuk wisatawan mancenegara, dan Rp20 ribu untuk domestik.

Sedangkan tarif rayon I masing-masing Rp200 ribu per orang per hari untuk wisatawan mancanegara, dan domestik Rp10 ribu. “Saat ini kunjungan banyak masuk ke rayon III, kami usulkan untuk nantinya mereka ke rayon I atau II,” kata Sudiyono.

Ia menyebut, kenaikan tarif untuk wisatawan mananegara bisa mencapai 25 persen per rayon, sedangkan wisatawan domestik mencapai 50 persen dari tarif saat ini. “Saat ini tarif masih terlalu murah untuk masuk TNK dengan sekali masuk bisa menjangkau seluruh objek,” ujar Sudiyono.

Sudiyono berharap, rencana kenaikan tarif tersebut membuat pendapatan negara bukan pajak (PNBP) tetap meningkat. Di sisi lain jumlah kunjungan bisa dikendalikan, sehingga tekanan pengunjung terhadap kawasan konservasi lebih kecil. “Rencana ini akan kami terapkan mulai 2018 ini namun tentu akan melalui tahap sosialisasi terlebih dahulu,” pungkas Sudiyono. (NDHYK)

Kue Serabi, Kuliner Khas Sunda yang Delicious

this formate

PURWAKARTA, Bisniswisata.co.id: Kue serabi atau sorabi, surabi, srabi merupakan jajanan pasar tradisional asal Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa. Ada tiga jenis serabi: serabi origional, serabi manis menggunakan kinca atau gula merah cair dan serabi asin dicampur oncom.

Serabi dimasak menggunakan tungku sehingga menghasilkan rasa yang khas. Seiring perkembangan zaman, inovasi pun muncul dengan menambahkan berbagai topping seperti sosis, keju, mayones untuk mematahkan asumsi bahwa serabi adalah makanan yang terkesan rendahan.

Seorang Jurnalis ABC Australia, David Lipson heran saat melihat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mempraktikan cara membuat kue serabi, penganan khas Sunda yang biasa dijajakan Mak Halimah (44), di lingkungan kantor Pemkab Purwakarta.

David mencicipi makanan terbuat adonan tepung beras, yang dibakar di atas tungku dengan kayu bakar pohon karet. Meski pernah 10 tahun tinggal di Indonesia, David mengaku baru pertama kali mencicipi kudapan itu. “Delicious! (enak),” ungkapnya di rumah dinas Bupati Purwakarta, Jalan Gandanegara Nomor 25, Jumat (19/1/2018).

Di negara asalnya, David mengaku tidak ada makanan dengan komposisi yang sama dengan kue surabi. Saat menikmati, dia mengaku lidahnya cocok dengan kuliner khas Indonesia. “Di negara saya tidak ada makanan seperti ini. Saya baru mencicipinya sekarang. Rasa makanan ini sangat unik,” ujarnya.

Bukan kali ini, Bupati Dedi Mulyadi memperkenalkan makanan khas Sunda, khususnya Purwakarta ke dunia internasional. Saat menyampaikan gagasan tentang keluhuran budaya Indonesia, khususnya budaya Sunda di forum PBB, Dedi juga memperkenalkan Sate Maranggi.

Nah, demi promosi kue serabi, Dedi tak segan memberikan resep rahasia kuliner itu kepada David. Ini dilakukan demi pelestarian kuliner yang kini jarang ditemui. “Ini terbuat dari tepung beras, ada yang dicampur oncom, ada yang ditambah gula merah cair. Ada juga yang original tanpa campuran,” lontar Bupati Dedi.

Hari ini, lanjut dia, sudah muncul beberapa varian kue surabi mulai dari surabi sosis, surabi keju, surabi pandan dan lainnya. Sayangnya, tepung yang digunakan untuk pembuatannya bukan tepung beras melainkan tepung biasa. “Iya banyak varian surabi sekarang ini. Tapi sayang kebanyakan memakai tepung biasa, bukan tepung,” ujarnya.

Menurutnya, kepercayaan diri masyarakat di sebuah daerah dapat terangkat melalui penguatan identitas kuliner. Apalagi, makanan khas daerah terutama Jawa Barat tidak pernah menggunakan bumbu penyedap rasa atau pewarna buatan. “Makanan kita itu higienis. Mampu bersaing di dunia internasional. Karena itu, masyarakat kita harus percaya diri mempromosikan kuliner khas daerah,” tegasnya.

Lebih jauh, target peningkatan ekonomi masyarakat dapat tercapai melalui kuliner. Jenis usaha kuliner kebanyakan dikelola oleh UMKM sehingga langsung bersentuhan dengan ekonomi kerakyatan. “Sate Maranggi telah berhasil menjadi ikon dan membantu perekonomian masyarakat di Purwakarta. Kue surabi bisa menjadi ikon juga,” pungkasnya seperti dilansir laman Sindonews.com, Sabtu (20/01/2018). (SIN)

2017, Kedatangan Wisman Via Bandara Ngurah Rai Raih Prestasi

this formate

BADUNG, Bisniswisata.co.id: SEPANJANG tahun 2017, kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) melalui Bandara Ngurah Rai meraih prestasi kenaikan yang mengembirakan. Pasalnya, pada tahun itu terjadi erupsi Gunung Agung sehingga Bandara internasional ini sempat ditutup sementara dan penerbangan dibatalkan juga dialihkan ke bandara lainnya.

Untungnya masih terjadi kenaikan jumlah penumpang dari dalam maupun luar negeri yang tebus angka 5,96 juta orang. Jumlah tersebut naik 884.000 wisatawan mancanegara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar 5,07 juta wisatawan atau tumbuh sebesar 17,4 persen.

“Hasil profiling wisman tahun 2017 menunjukkan, wisman asal China menempati posisi tertinggi datang ke Bali. Jumlahnya mencapai 1,38 juta atau tumbuh 43,4 persen dibanding tahun sebelumnya,” papar General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (20/01/2018).

Turis Tiongkok berwisata ke Pulau Dewata merupakan tipe rombongan. Mereka berlibur ke Bali rombongan dengan menggunakan pesawat carter. “Tahun lalu kami memang menerima banyak penerbangan charter dari kota-kota besar di Tiongkok, termasuk penambahan rute baru untuk penerbangan regular. Nah, faktor inilah yang mendongkrak jumlah kedatangan,” sambungnya.

Diakuinya, berbagai maskapai berlomba-lomba menerbangkan armadanya dari dan menuju Tiongkok. Kota – kota tujuan antara lain Beijing, Chengdu, Pudong Guangzhou, Hangzhou, Zhengzhou dan kota-kota lainnya di China. Bahkan, para pelaku pariwisata di Bali juga sangat gencar melirik market wisman asal Negara Tirai Bambu itu.

Berbeda dengan Tiongkok, wisman asal Australia mengalami sedikit penurunan dimana di tahun 2016 berjumlah 1,08 juta menjadi 1,07 juta orang di tahun 2017. Sedangkan India yang masuk dalam urutan tertinggi ketiga mengalami peningkatan yang sangat siginifikan yaitu dari 179.000 menjadi 266.000 wisman. Tumbuh hampir 49 persen.

“Walau pun sempat mengalami penurunan, tetapi secara keseluruhan jumlah wisman yang datang ke Bali di tahun 2017 ini berhasil memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata. Bahkan capaiannya 8 persen di atas target,” pungkasnya.

Yanus belum memberikan target kedatangan pelancong asing ke Bali pada tahun 2018. Meski demikian pihaknya optimis terjadi kenaikan sekitar 10 hingga 20 persen, apalagi Bali bakal ada event internasional IMF-World Bank Meeting pada Oktober 2018, sehingga diharapkan akan berjalan lancar. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Waspada, Jalan Menuju Bromo Rawan Longsor

this formate

PROBOLINGGO, Bisniswisata.co.id: Wisatawan yang hendak menikmati keindahan Gunung Bromo patut berhati-hati, waspada. Akibat kondisi cuaca tak bersahabat dengan guyuran hujan, beberapa titik jalan mengalami longsor dan membahayakan keselamatan pengguna jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo di Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Lokasi rawan longsor ada di daerah Jurang Perahu, Dusun Jombok, Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura. Pada Rabu, 17 Januari 2018, terjadi longsor di pinggir jalan menuju wisata Gunung Bromo. Sepanjang 20 meter bahu jalan ambrol dengan kedalaman delapan meter. Akibatnya, pembatas jalan yang terbuat dari besi baja menggantung. Hal itu diakibatkan oleh tanah bahu jalan alami longsor.

Dodik Nurhuda, anggota Koramil Sukapura, membenarkan longsor ini diakibatkan oleh hujan lebat yang melanda kawasan Gunung Bromo sejak beberapa pekan terakhir. “Sehingga tanah menjadi gembur dan rentan terbawa arus air hujan,” ucap dia, Jumat (19/1/2018).

Dilanjutkan, titik yang longsor itu tentu sangat membahayakan bagi pengguna jalan, baik wisatawan yang hendak berkunjung ke Bromo maupun warga sekitar. Apalagi, hingga saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah.

Buat mencegah terjadinya kecelakaan, di sekitar lokasi diberi tanda berupa tumpukan karung putih berisi tanah dan pasir. “Kami sudah melaporkan ke pihak BPBD dan PU terkait longsor itu, karena untuk perbaikan dan pembangunannya ada pada instansi itu,” kata Camat Sukapura, Yulius Christian.

Selama musim penghujan, wisatawan maupun warga setempat hendaknya untuk waspada. Sebab, kawasan pegunungan Bromo rawan dengan longsor. Tahun lalu, hujan lebat yang mengguyur lereng Gunung Bromo Probolinggo, Jawa Timur, menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor. Bencana itu menyebabkan kemacetan panjang di akses utama menuju wisata Gunung Bromo. Minimnya peralatan membuat evakuasi material longsor berjalan lambat.

Camat setempat, Yulius Christian menuturkan longsor terjadi karena guyuran hujan deras sejak Jumat, 21 April 2017. Gemuruh hebat terjadi saat tebing runtuh. Saat kejadian, tidak ada warga atau wisatawan yang sedang melintas. “Memang sebelumnya itu hujan sangat deras. Baru tadi ada informasi dari warga kalau ada longsor,” tutur Yulius, seperti dikutip Liputan6.com.

Warga bersama pihak Kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya mengevakuasi material longsor. Namun karena minimnya peralatan, proses evakuasi berjalan lambat. Selama proses evakuasi berlangsung, warga melakukan sistem buka tutup arus agar kendaraan tidak tertahan terlalu lama. Bencana itu sempat memutus akses satu-satunya menuju wisata Gunung Bromo.

Wisatawan yang hendak turun merasa terganggu dengan keadaan ini. Mereka takut, ketinggalan pesawat atau kereta yang telah dipesan sebelumnya. “Yaa, longsor ini menyebabkan kemacetan besar. Hampir dua jam saya tertahan di tempat ini,” kata wisatawan asal Inggris, Christoper.

Sejauh ini, proses pembersihan material tengah diusahakan warga dan muspika setempat dengan menggunakan alat seadanya. Sementara, warga berupaya mendatangkan alat berat untuk segera membuka kembali jalur utama menuju Bromo itu. (LEO)

Manjakan Wisatawan, Bus Wisata Bandros Ditambah

this formate

BANDUNG, Bisniswisata.co.id: Manjakan wisatawan, Pemerintah Kota Bandung menambah unit bus wisata khas kota Bandung: Bandung Tour on Bus (Bandros). Kini ditambah 12 unit Bandros baru. Pembelian bus wisata itu menelan dana APBD sekitar Rp 12,4 miliar. Dengan bertambahnya 12 bus wisata baru, kini ada 18 bus Bandros yang mengantarkan wisatawan berkeliling Kota Bandung.

“Akhirnya kami putuskan Bandros itu tidak dengan pola CSR karena lama untuk meyakinkan pihak ketiga untuk menyumbang. Tiga tahun hanya dapat enam lah. Apalagi kini jumlah wisatawan yang datang ke Bandung meningkat. Target 2018 sebesar 7 juta wisatawan,” ungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai mencoba menaiki Bandros baru di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (19/1/2018).

Sehingga, lanjut dia, diputuskan melalui dana APBD, dengan jumlah yang 12 ditambah 6 ini bisa menjadi rute rute wisata lebih baik. Bandros dibagi menjadi enam warna, yakni biru, kuning, hijau, ungu, merah muda, dan hitam. Setiap warna memiliki rute berbeda.

Bandros berwarna biru akan berkeliling dari Alun-Alun Bandung, Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buah Batu. Bandros Kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, dan Braga.

Bandros Ungu akan melayani tujuan Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai. Bandros Hijau akan membawa wisatawan melewati Chinatown, Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran.

Bandros Merah Muda yang akan melewati Gasibu, Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya. “Kalau Bandros yang hitam itu khusus untuk tamu VIP yang datang ke Kota Bandung. Jadi itu untuk tamu-tamu pemerintah kota bisa pakai yang itu,” ujar Emil, sapaan akrabnya.

Diharapkan, keberadaan bus Bandros dapat menekan jumlah kendaraan pribadi wisatawan yang datang ke Bandung. “Tapi nanti saya juga ingin agar ada satu Bandros dipinjamkan ke kecamatan, biar yang menikmati tidak hanya wisatawan, tetapi juga bisa memberi kebahagiaan untuk warga di kewilayahan. Kan semua orang juga ingin naik,” katanya.

Pengelolaan 12 Bandros saat ini masih dipegang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) secara swakelola. Kelak, Dishub akan melakukan lelang untuk menentukan pengelola Bandros sehingga bisa dimanfaatkan secara lebih profesional.

Kepala Dinas Perhubungan Didi Ruswandi menuturkan, Bandros ini dijadwalkan akan beroperasi Februari 2018. Pihaknya masih memproses kajian tarif agar tidak mengganggu angkutan kota dan Bandros sebelumnya. Dishub akan menetapkan dua jenis tarif, yakni tarif sekali jalan dan paket seharian (one day pass).

Tarif sekali jalan akan berkisar antara Rp 10.000-15.000. Sedangkan ongkos paket seharian akan dipatok seharga Rp 25.000-Rp 50.000. “Saat ini kita akan uji rute dulu. Kemungkinan Februari baru kita bisa jalan,” jelas Didi seperti dikutip laman Kompas.com. (NDHYK)

Gelar Imlek, Bali Berambisi Dongkrak Kunjungan Turis China

this formate

DENPASAR, Bisniswisata.co.id: Gubernur Bali Made Mangku Pastika sepakat dengan Konjen China di Bali untuk menyelenggarakan perayaan Tahun Baru Imlek pada 22 Februari 2018 di Pulau Dewata. Kerja sama ini diharapkan mempererat hubungan Bali dengan China, sekaligus meningkatkan jumlah wisman asal negara tersebut ke Pulau Bali.

“Kegiatan itu berdampak positif bagi citra pariwisata Bali yang sempat terguncang karena status Gunung Agung. Kami bisa tunjukkan ke dunia jika pariwisata kita sudah pulih, dengan kedatangan banyak wisatawan China ke sini,” jelasnya Konsul Jenderal China di Bali Chen Wei di Denpasar, Jumat (19/1/2018).

Dalam perayaan diharapkan ada kolaborasi antara grup kesenian China diwakili Provinsi Yunan. Provinsi ini merupakan sister province Bali, selain itu perayaan akan dimeriahkan seniman Bali yang akan menampilkan kesenian Bali.

Chen Wei mengapresiasi respons positif Pemprov Bali tentang ajakan kerja sama perayaan Imlek antardua negara. Hal ini bisa menjadi upaya memperkuat kerja sama.

Dilanjutkan, kedatangan wisatawan China ke Bali mulai meningkat pascaerupsi Gunung Agung, dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Tahun Baru China, yaitu saat perayaan Imlek.

Chen Wei juga menawarkan program beasiswa bagi pelajar dan guru berprestasi untuk belajar bahasa Mandarin gratis di negaranya, dan ditanggung oleh pemerintahnya. Hal itu selain sebagai upaya memperkuat kerja sama, sekaligus langkah Pemerintah China agar pramuwisata berbahasa Mandarin semakin banyak.

“Program ini sudah berlangsung dari tahun lalu, dan tahun ini diakomodir sebanyak 84 siswa dan 4 guru bisa berangkat ke China belajar bahasa Mandarin,” ujarnya seperti dilansir laman Bisnis.com

Bahkan untuk pelajar dan guru di kawasan Bali, program ini juga sudah menyasar para pegawai bea cukai, imigrasi dan kepolisian, untuk mempermudah komunikasi dengan wisatawan China. Ke depan tidak menutup kemungkinan memfasilitasi ASN Pemprov Bali yang ingin mengikuti program ini.

Sementara Gubernur Pastika menyampaikan apresiasi atas kepercayaan wisatawan China akan kondusivitas Bali pasca erupsi Gunung Agung. “Saat ini aktivitas Gunung Agung sudah menurun, dan diperkirakan akan stabil, jadi saya mengapresiasi kunjungan wisatawan China yang mulai meningkat,” ujar Pastika.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat Wisatawan asal China yang berliburan ke daerah tujuan wisata Pulau Bali mencapai 1,37 juta orang selama sebelas bulan periode Januari-November 2017. Jumlah ini melonjak 467.292 orang atau 51,52 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 907.028 orang.

Kunjungan masyarakat China untuk menikmati panorama alam serta keunikan seni dan budaya masyarakat Bali menempati peringkat teratas dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali, mampu memberikan andil sebesar 25,54 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,38 juta orang selama sebelas bulan pertama tahun 2017, meningkat 896.691 orang atau 19,99 persen, karena periode yang sama tahun sebelumnya hanya menerima 4,48 juta orang.

Setelah China disusul kunjungan wisatawan Australia memberikan kontribusi 18,87 persen, India 4,53 persen, Jepang 4,42 persen, Inggris 4,25 persen, Amerika Serikat 3,30 persen, Perancis 3,17 persen, Jerman 3,15 persen, Korea Selatan 3,12 persen dan Malaysia 2,88 persen. Dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali sebagian besar mengalami peningkatan yang signifikan, hanya dua negara yang mengalami penurunan yakni Australia3,02 persen dan Malaysia 2,66 persen. (NDHYK)

Hoaxs, Tiket Pesawat Wajib Cantumkan NPWP

this formate

JAKARTA, Bisniswisata.co.id: Kini beredar isu pembelian tiket pesawat penumpang mulai April 2018, wajib menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Isu sempat merebak ke agen tiket hingga calon penumpang yang biasa melakukan perjalanan via udara. Untungnya, isu itu cepat ditanggapi serius sekaligus dibantah Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu).

“Itu hoax. Jangan percaya isu yang tak jelas sumbernya. Jadi tidak benar bahwa penumpang pesawat harus menunjukkan NPWP atau diminta NIK-nya untuk dicantumkan dalam tiket pesawat,” ungkap Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak, Hestu Yoga Saksama, di Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Saat ditunjukkan isi pesan hoaks beredar di media sosial: “Info mulai bulan April’2018…Setiap pembelian tiket pesawat semua di minta NPWP … Semua di catat… Nanti di sosialisasikan mulai bulan April baru di jalankan Ini PER 31/2017, dimana penerbitan e FP PPN hrs mencantumkan NPWP dan atau NIK (nomor induk kependudukan). PER 31/2017, berlaku efektif mulai 1 April 2018.

Sosialisasi dan detail belum dpt info. Krm penerbangan hrs menerbitkan e FP PPN, kemungkinan besar begitu. Untuk anak2 mengunakan NPWP orang tua sesuai tanggungan yg disampaikan dlm SPT Pribadinya”

Dilanjutkan, Perdirjen 31/2017 memang mewajibkan pencantuman NIK atau nomor paspor mulai 1 April 2018 bagi pembeli yang tak memiliki NPWP. Hal ini pun hanya berlaku bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) Penjual yang menerbitkan e-faktur yang penerbitannya melalui aplikasi khusus dan tersambung dengan sistem Ditjen Pajak.

Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi PKP Pedagang Eceran yang melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen akhir. Juga tidak berlaku bagi dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak, yang penerbitannya tidak dilakukan melalui sistem e-faktur.

Dokumen tertentu tersebut misalnya tiket pesawat, tagihan jasa telekomunikasi, tagihan air minum/bersih (PAM), dan tagihan listrik. “E-ticket dari perusahaan penerbangan itu tidak sama dengan e-faktur yang dimaksud dalam administrasi atau sistem PPN,” jelasnya. (NDHYK)

26-28 Januari 2018, Sodong Culture Symphony

this formate

CILACAP, Bisniswisata.co.id: Cilacap Jawa Tengah punya kalender wisata. Sodong Culture Symphony (SCS), namanya. Hasil kreasi anak muda Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Cilacap ini, menyajikan berbagai destinasi wisata mulai ekosistem, alam, seni budaya, kuliner hingga entertaiment musik. SCS digelar di Pantai Sodong, Adipala Cilacap, pada 26-28 Januari 2018.

Dalam kegiatan ini, wisatawan diajak mengeksplor keindahan Pantai Sodong serta magisnya Gunung Selok, Cilacap. Bahkan yang gemar seni budaya, ada Pesona Tari Jalungmas. Tarian unik perpaduan budaya Jawa dan Sunda. Dibawakan secara kolosal, tarian tersebut dipastikan akan menghipnotis para wisatawan. Bukan sekedar sajian tarian saja. Penonton nantinya juga akan diajak menari bersama di acara tersebut.

Tariannya untuk mengapresiasi karya Maestro Tari Jalungmas ibu Tiek Entarti. Nanti juga para penari akan mengajak para wisatawan untuk ikut menari, agar lebih mengenal kesenian tradisional juga agar happy.

Event tersebut juga menampilkan Sodong Carnival yang unik. Carnivalnya dilaksanakan di atas pasir Pantai Sodong. Spiritnya bunga Wijayakusuma, bunga magis pantai selatan. Busana pesertanya juga unik. Pada carnival ini para peserta diwajibkan untuk memadukan busana batik dengan bahan bekas sebagai hiasannya.

Temanya ‘Beauty of Wijayakusuma, dengan konsep karnaval batik atau karya bahan bahan bekas di padu padankan dengan glamor ataupun bersayap. Sekitar 200 peserta dari daerah Banyumasan juga masyarakat Cilacap akan meramaikan karnaval ini.

Kuliner serta pernak pernik khas Cilacap pun tak ketinggalan. Ada Pasar Cemaraan yang siap menemani. Kuliner khas seperti thempleng, lanthing, mendoan, lepet bakalan mengisi lapak di Pasar Cemaraan. Lapaknya pun digelar setiap hari di bawah pohon cemara pantai Sodong.

Hingga kini sudah ada 18 lapak kuliner yang ikut menyemarakkan SCS. Ada dua konsep lapak yang akan kita hadirkan. Panggon Garing utk stand pernak pernik serta Panggon Tales buat kuliner.

Kemeriahan tak akan berhenti sampai di situ. Sodong Bejazz Pesisir bakalan bikin Malam Minggu wisatawan makin oke. Pengisi acaranya dijamin paten-paten. Ada Sruti Respati, Jess Kidding dan Nufi Wardhana yang bakalan menemani wisatawan bermalam mingguan. Balutannya 1000 obor dinyalakan di pinggir pantai.

Dengan konsep Jazz Pesisir kita angkat untuk mengenalkan betapa eksotiknya Pantai Sodong. Majestiknya Gunung Selok di Pesisir Selatan Jawa menambah daya magisnya. Apalagi acaranya bakalan di balut dengan 1000 obor.

Pantai Sodong memang luar biasa. Spot eksotisnya dijamin banyak. Begitu datang barisan pohon kelapa akan menyambut kedatangan wisatawan. Pohon cemara udang yang ditanam secara rapi menciptakan aspek estetika sangat terlihat indah, spot yang pas buat berselfie ria.

Bukan cuma itu daerah perbukitan area Gunung Selok bakalan menjadi spot fantastis lainnya. Area tersebut adalah area perbukitan yang indah dengan aliran air terjun yang keren. Untuk mendakinya tidak terlalu sulit karena jalan menuju ke atas sudah dibuka dan cukup aman dengan papan petunjuk.

Selain air terjun wisatawan juga akan menemukan goa di gunung tersebut. Bukan cuma satu tetapi lebih dari tiga. Dari atas Gunung Selok akan terlihat jelas kecantikan Pantai Sodong yang luar biasa. (redaksibisniswisata@gmail.com)