SOSOK

Nicky Astria Buktikan masih Jadi Lady Rocker

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Penyanyi rock Indonesia era tahun 1980-an , Nicky Astria baru saja menyelesaikan konser tunggalnya bertajuk Terus Berlari di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (23/8), dengan tampil selama dua jam, dan kualitas suara juga staminanya tetap prima meski sudah tidak muda lagi.

Berkostum serba hitam berupa celana panjang berstrip emas dan blus yang ditutupi jubah panjang beraksen emas, Nicky Nastitie Karya Dewi, nama sesuai KTP membuka konser dengan lagu yang pernah hits di era tahun 1980an hingga 1990 yakni Terus Berlari, Tangan-tangan Setan (1985) serta Lentara Cinta. Tiga lagu ini bisa dibilang cukup kuat untuk sebuah pemanasan konser.

Lady rocker itu terlihat begitu bersemangat, tampil all out, ngerock saat bernyanyi Sontak penonton yang didominasi perempuan paruh baya (40 tahun ke atas), menjerit histeris. Apalagi aksi panggungnya juga masih seperti saat ia muda dulu. Sesekali tangannya menirukan gaya gitarik rock membetot senar gitar.

Aksi panggungnya ini pun membakar semangat para Nicky Family (sapaan penggemar Nicky Astria) yang tadinya hanya duduk di kursi masing-masing menjadi berdiri dan bernyanyi sambil mengepalkan tangan.

“Misi konser ini sebenarnya bukan karena saya hadir lagi, ini bukan karena saya pengin eksis lagi, melainkan untuk menyemangati generasi Indonesia supaya musik Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Semoga banyak acara musik lagi yang bermutu,” kata penyanyi kelahiran Bandung yang kini berusia 52 tahun itu seperti dilansir laman Antara, Senin (26/08/2019).

Nicky kemudian membuat penggemarnya sedikit cooling down dengan melantunkan lagu Lentera Cinta yang dirilis pada 1987. Nicky bercerita,lagu ini adalah gubahan dari sang kakak, Dicky Nugraha Karya Budi. Penonton langsung koor, “Ke mana ‘ku harus melangkah? Jejakmu samar-samar kuikuti…Ke mana ‘ku harus melangkah? Cintamu terlalu sulit untukku,” koor penonton yang sebagian besar berdandan dengan touch of black, ala penyanyi rock.

Koor juga membahana saat Nicky melantunkan lagu Misteri Cinta. “Pedihnya kemesraan yang dalam adalah luka karena tikamnya…tetes darah di atas sukacita aaaaadalah sukarela di atas getarnya,” lagi-lagi koor penonton.

Tak sekadar menghibur, Nicky juga menitipkan pesan damai lewat lagu ini untuk masyarakat Indonesia. Lagu Negeri Khayalan dinyanyikan Nicky dengan gembira. Penari latar berkostum Papua seakan menjadi harapan Nicky agar kisruh di Papua segera berakhir.

Ibu empat anak Zana Cobhita Arethusa, Bhatari Hanna Amadea, Oliver Muhammad Fadhurachman dan Kaia Nicolee Muqoddisa tidak tampil sendirian. Dia juga mengajak beberapa musikus, seperti Tia AFI untuk menyanyikan Jeritan Anak Manusia dan Gelombang Kehidupan. Lalu, ada juga Furhan Xpose dengan Samar Bayangan serta Nagita Slavina dan Rinni Wulandari lewat Mata Lelaki.

Selesai berduet dengan musisi tamu, Nicky yang pernah membintangi film layar lebar Biarkan Aku Cemburu dan Biarkan Kami Bercinta ini, kembali memegang kendali panggung sendirian. Dimulai dengan Bias Sinar dan Mengapa, perempuan asal Bandung ini seolah menghidupkan lagi jiwa rocker-nya.

Penonton pun mulai histeris saat Nicky memainkan dua lagu tersebut. Khusus di bagian Mengapa, lengkingan suaranya terdengar jelas di Balai Sarbini dan dia mendapat apresiasi yang luar biasa dari penonton.

Konser Nicky yang pernah meraih BASF Awards 1990 bersama Pakarock sebagai Penyanyi Duet Terbaik, AMI Awards 2000 sebagai Penyanyi Rock Terbaik. Jarum Neraka, album Jarum Neraka (1985), peringkat 54 dari 150 Best Indonesian Songs of All Time, Rolling Stone Indonesia, 2009. Tangan-Tangan Setan, album Tangan-Tangan Setan (1986) peringkat 57 dari 150 Best Indonesian Songs of All Time, Rolling Stone Indonesia, 2009 ini, membuktikan masih menjadi Lady Rocker dn belum ada generasi penerusnya. (NDY)

Endy Poerwanto