JAKARTA,bisniswisata.co.id:
Jepang luncurkan Mobile Mosque untuk melengkapi kebutuhan wisatawan muslim ke Negara Matahari Terbit tersebut, dalam pelaksanaan ibadah solat.
Kehadiran masjid berjalan ini juga untuk menyambut acara Olimpiade dan Paralimpik yang akan diselenggarakan di Tokyo, Jepang pada 2020 nanti, kata Yasuharu Inoue, Kepala Panitia Pelaksana Proyek Masjid Berjalan & CEO Yasu Project Co. Ltd, pencipta masjid berjalan, di Jakarta, Kemarin.
“Tujuannya antara lain melayani masyarakat Islam dengan Omotenashi atau keramahtamahan.
Masjid berbentuk mobil truk besar dan beratnya 25 ton ini, mulai dibangun sejak 4 tahun lalu,” tambahnya.
Yasuharu Inoue menjelaskan
kalau dibuka setiap sisinya akan menjadi besar. Luas ruangannya mencapai 48 meter; dan dapat menampung sebanyak 50 orang saat melakukan solat berjamaah. Proyek masjid berjalan ini sebagai fasilitas infrastruktur pariwisata menjelang Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020.
Mobil masjid ini, lanjutnya, bisa dipergunakan untuk berbagai tujuan dengan mempersonalisasikan bagian bak truknya. “Kami yakin bahwa produk ini adalah untuk produk Cool Japan, yang terpadu menggunakan teknologi canggih Jepang,” ujar Inoue.
Selain untuk olimpiade di Jepang nanti, pihaknya juga akan berpartisipasi dalam acara Expo Dubai pada Oktober 2020-Maret 2021. Mobil masjid berjalan dengan teknologi khusus ini bisa diperbanyak dan dibuat di Indonesia.
Investasi mobil ini sekitar 100 juta yen atau Rp14 miliar. “Memang mahal karena pakai teknologi Jepang, dibuat di Jepang dan patenkan di Jepang. Kalau buat di Indonesia atau di negara lain, mungkin bisa lebih murah. Tergantung ukurannya juga dan teknologinya,” ujarnya.
Richard Y. Susilo, moderator dalam diskusi media ini, menambahkan penganut muslim di dunia banyak dibandingkan dengan agama lainnya. Sedangkan jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang rata-rata 300.000 per tahun.
“Warga muslimnya mungkin sekitar 20.000 orang per bulan. Diperkirakan pada acara Olimpiade nanti orang Islam akan antre solat di mobile mosque ini,” tambah Richard, yang juga Direktur Pandan College, Japanese Language School di Indonesia.