DAERAH

Mitos di Destinasi Wisata Jadi Daya Tarik Tersendiri

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Objek wisata di tanah air yang banyak dikunjungi wisatawan nusantara bukan hanya karena memiliki pemandangan yang indah namun turut hadirnya mitos yang melekat di destinasi wisata juga menjadi daya tarik tersendiri. Mitos dari suatu objek wisata bisa beraneka macam jenisnya, ada yang dipercaya membuat enteng jodoh, membawa berkah hingga mitos-mitos negatif yang membawa musibah.

Meskipun statusnya hanya mitos yang bisa dipercaya atau sebaliknya, namun tidak sedikit wisatawan mempercayai keberadaan mitos. Bukti sederhananya, setiap tempat wisata yang dipercaya mendatangkan jodoh dan rejeki, selalu banyak dikunjungi orang-orang yang kemudian melakukan ritual tersendiri di lokasi.

Sedangkan ketika datang ke tempat wisata yang punya mitos negatif, orang akan sangat berhati-hati dan berusaha untuk tidak melanggar mitos yang berkembang dari mulut ke mulut. Selain itu, sebagai seorang wisatawan haruslah paham, tahu betul, mematuhi sekaligus menghormati aturan adat suatu tempat wisata.

Berikut serba-serbi mitos di tempat wisata populer yang ada di Indonesia, seperti dilansir laman TravelKompas dan Travelingyuk, Senin (28/10/2019) antara lain:

Bali
Mitos ini mungkin sering didengar oleh para wisatawan yang pergi ke Pulau Dewata, yaitu tidak boleh menginjak sajen. Umumnya sajen ini terbuat dari janur dan dipenuhi dengan bunga warna-warni serta aneka buah atau jajanan. Sajen-sajen ini memiliki nilai spiritual dan dihormati bagi masyarakat asli Bali terutama pemeluk agama Hindu Dharma. Canang sari merupakan upakara (perlengkapan) keagamaan umat Hindu Dharma untuk ritual persembahyangan setiap harinya. Sajen paling umum dapat dilihat di setiap sudut Bali adalah canang sari. Bentuknya bulat atau kotak dan diisi dengan daun dan bunga warna warni, serta diberi dupa. Ukurannya setelapak tangan.Canang sari dan sajen jenis lainnya mudah ditemukan di setiap perempatan, pagar, pohon besar, tempat suci, bahkan di jalan. Masyarakat Bali percaya jika Canang sari adalah makanan yang disediakan untuk Buta Kala, roh halus yang yang menjadi penunggu pulau tersebut. Masyarakat Bali menghimbau untuk para wisatawan menghormati Canang sari dengan cara tidak menginjak dan menendang, dan melangkahi sajen, terutama dengan niatan sengaja. Hal ini dipercaya dapat mendatangkan musibah bagi pelakunya.

Candi Prambanan

Kebanyakan tempat wisata yang punya mitos putus cinta selalu terkait dengan kisah legenda cinta tak sampai maupun tak terbalas. Nih contohnya satu lagi, Candi Prambanan. Siapa yang tidak tahu dengan legenda kisah cinta Bandung Bondowoso dengan Roro Jonggrang. Sang puteri yang enggan dipinang mengajukan banyak syarat sulit hingga melakukan kecurangan untuk menggagalkan sang pangeran dalam mewujudkan permintaannya. Akhir kisahnya sendiri Bandung Bondowoso tahu jika telah dipermainkan wanita pujaannya. Dalam kemarahannya ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi menggenapi 1000 candi yang diminta sang puteri. Dari sana pula kemudian muncul mitos bahwa sepasang kekasih yang berlibur ke Candi Prambanan bisa merusak hubungan cinta mereka sama seperti kandasnya cinta Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang.

Ranu Kumbolo
Di Gunung tertinggi Pulau Jawa, terdapat danau yang sangat terkenal keindahannya yaitu Ranu Kumbolo. Tempat ini dipercaya masyarakat setempat airnya merupakan air suci. Bahkan, hingga saat ini air suci dari Ranu Kumbolo masih digunakan untuk prosesi ritual suci keagamaan masyarakat di sana . Karena adanya keyakinan masyarakat mengenai air suci Ranu Kumbolo, maka ada aturan-aturan yang harus ditaati oleh para pendaki, seperti tidak boleh mandi dan mencuci. Selain itu, semua kegiatan harus dilakukan dalam jarak sekira 10 meter dari bibir danau, termasuk mendirikan tenda. Larangan tersebut juga dibuat untuk keselamatan para pendaki. Suhu airnya tidak bisa diprediksi dan cukup ekstrem bisa menyebabkan kram dan ganguan tubuh lainnya. Seperti terjadi pada tahun 2005 ketika seorang pendaki ada yang nekat berenang. Ia kemudian kram dan tenggelam. Jenazahnya baru ditemukan tiga hari kemudian.

Baduy Dalam, Banten

Desa adat ini betul-betul memegang teguh adat istiadat, sehingga nantinya para pengunjung pun diimbau menaati peraturan yang ada. Di Baduy Dalam, ada beberapa peraturan yang harus ditaati. Di Baduy Dalam tidak boleh mengambil foto atau pun video. Kemudian jika mandi di sungai tidak boleh menggunakan sabun, shampo, dan pasta gigi. Larangan memotret dan memainkan perangkat elektronik di Baduy Dalam sudah tertera di gerbang masuk Baduy yaitu Desa Ciboleger. Sanksinya pun tertulis jelas yaitu denda dan hukuman dibalik jeruji besi. Selain sanksi tersebut, menurut cerita yang tersebar, pendatang yang berani melanggar aturan adat akan mendapatkan sanksi dari “penjaga” desa. Ada yang mengatakan, hukuman tersebut mengerikan dan dapat membahayakan diri.

Pantai Parangtritis, Yogykarta.

Pantai Parangtritis mungkin merupakan salah satu pantai yang terkenal di Pulau Jawa. Saat wisatawan mengunjungi Yogyakarta, Pantai Parangtritis tampaknya selalu masuk ke dalam daftar destinasi wisata yang ingin dikunjungi. Daya tarik Pantai Parangtritis berkaitan dengan mitos yang beredar bahwa wisatawan yang datang tidak diizinkan memakai baju warna hijau. Sebagai bagian dari Pantai Selatan, Parangtritis dipercaya merupakan area kekuasaan tokoh mitos Nyi Roro Kidul. Konon, wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis dengan memakai baju hijau akan diseret ombak suruhan Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul konon disebut-sebut senang warna hijau. Meski kamu tidak percaya pada hal mistis seperti ini, sebaiknya saat berkunjung ke suatu tempat, sebagai wisatawan harus menjunjung dan menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat tersebut.

Baturraden
Objek wisata Baturraden menyimpan mitos yang tidak ingin dialami oleh semua orang. Jika tempat lain populer dengan mitos melanggengkan hubungan hingga membuat enteng jodoh maka Baturraden mempunyai mitos yang kontradiksi yaitu membuat hubungan menjadi buyar. Bukan hanya di spot-spot tertentu tapi mitos ini berlaku di keseluruhan bagian dari objek wisata di kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas. Konon mitos tersebut sudah ada sejak zaman dahulu. Hal tersebut juga terkait dengan pemberian nama Baturraden yang merujuk pada istilah “batur” yang berarti anak pembantu dan “raden” yang artinya anak bupati. Dikisahkan pada zaman dahulu ada seorang anak bupati yang menjalin asmara dengan anak pembantu. Kisah cinta mereka pun tidak direstui sampai akhir hayat mereka. Warga setempat kemudian percaya dan terus percaya hingga turun-temurun.

Goa Hawang, Maluku Tenggara

Goa Gawang, salah satu Goa yang wajib dikunjungi saat anda berada di Ambon. Goa ini berada di Pulau Keinginan Kec Maluku Tenggara. Goa yang terendam air laut ini memiliki struktur bebatuan yang sangat unik dan indah. Di dalam goa ada sebuah kolam yang jernih berwarna kebiruan menjadi spot yang paling banyak diminati. Kamu juga bisa menikmati pemandangan bawah permukaan air. Goa ini mempunyai mitos dimana jika kamu mengunjungi tempat ini akan bisa segera mendapatkan jodoh atau momongan. Selain kepercayaan itu juga ada cerita mitos yang berkembang di masyarakat sekitar. Konon di dalam Go Hawang terdapar batu yang menyerupai manusia dan dua anjing. Menurut cerita yang beredar, pria tersebut pergi berburu babi hutan bersama kedua ekor anjing. Babi hutan yang diincar mendadak hilang saat memasuki goa. Karena lelah mengejar babi hutan, pria tersebut sempat minum air goa yang ternyata sangat pahit. Ia pun marah dan kecewa hingga mengeluarkan kata-kata kotor, sehingga ia dan kedua anjingnya dikutuk menjadi batu. Intinya, jika berkunjung ke Goa Hawang, wisatawan hendaknya harus menjaga tingkah laku dan perkataannya.

Jembatan Cinta Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor (KRB) punya satu spot foto yang terkenal, yaitu Jembatan Cinta. Jembatan berwarna merah ini sering jadi lokasi foto, selfie, bahkan pre-wedding. Padahal, Jembatan Cinta punya mitos terutama bagi para pasangan kekasih. Mitosnya, pasangan yang melewati jembatan tersebut akan kandas hubungannya. Namun rupanya banyak pasangan yang tidak terpengaruh mitos tersebut. Jembatan gantung tersebut terletak di dekat area komplek makam yang juga ada di Kebun Raya Bogor. Komplek makam tersebut memiliki juru kunci yakni Abdurahman (57) yang 25 tahun menjadi juru kunci di makam tersebut, menggantikan ayahnya. Ia pun telah mendengar mitos tentang Jembatan Cinta tersebut. Dari sekian banyak pengunjung, banyak dari mereka melaporkan bahwa hal itu (hubungan yng kandas) memang terjadi. “Area komplek makam itu memang angker. Bahkan situs-situs bersejarah yang tak terlihat pun ada di sana,
Di sini memang angker. Tapi angker hanya untuk orang yang sembrono, sembarangan, dan tidak hormat,” tandasnya.

Pohon Cinta Pulau Kemaro

Ada yang berbeda dengan aliran sungai Musi yang membelah wilayah Palembang. Alirannya dipisahkan oleh sebuah pulau kecil yang ada di tengah sungai bernama Pulau Kemaro. Keberadaan pulau ini terkait dengan kisah yang begitu melegenda di kalangan warga sekitar yang mana pulau tersebut menjadi bukti cinta putri raja bernama Siti Fatimah dan saudagar Tionghoa bernama Tan Bun An. Di tengah-tengah pulau Kemaro tumbuh dua sepasang pohon yang dipercaya sebagai Pohon Cinta Siti Fatimah dengan Tan Bun An. Lambat laun mulai beredar mitos, jika menuliskan nama kita beserta nama pasangan di pohon tersebut niscaya cinta mereka akan abadi. Akibat kepercayaan ini Pohon Cinta Pulau Kemaro menjadi kumuh dan rusak akibat penuh dengan coretan. Dari sana kemudian pohon ini diberi pagar biar tidak dicoret-coret wisatawan.


Air Terjun Mata Buntu, Luwu Timur
Objek wisata yang terakhir ini memiliki mitos positif dan dipercaya bisa membantu orang mendapatkan berkah keturunan. Adalah Air Terjun Mata Buntu, air terjun nan eksotik di kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Air Terjun ini sangat populer bagi warga Sulawesi dan telah menjadi destinasi wisata favorit di akhir pekan serta di hari libur. Namun beberapa pengunjung yang datang bukan hanya ingin menikmati pemandangan alamnya yang indah saja. Beberapa datang dengan tujuan dan maksud tertentu terutama buat pasangan yang sulit mendapatkan keturunan. Mereka datang ke air terjun dengan harapan bisa segera mendapat keturunan. Tak heran mengingat Air Terjun Mata Buntu menyimpan mitos kesuburan. Di undakan paling atas dari air terjun ini ada batu yang bentuknya menyerupai alat vital pria. Batu itulah yang dipercaya dapat membantu mendapatkan keturunan. (ndy/TravelKompas/Travelingyuk)

Endy Poerwanto