JAKARTA, bisniswisata.co.id: Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dwisuryo Indroyono Soesilo mengaku sedih dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) hanya 50.000 orang. Padahal, kunjungan wisman ke Jakarta tahun lalu mencapai 2,5 juta orang.
“Lho kok Taman Mini nggak kecipratan. Apa kurang promosinya, apa travel agent di Jakarta tidak memasukkan dalam daftar kunjungan. Terus terang saya sedih membaca kecilnya kunjungan wisman. Ini harus dicarikan solusinya,” lontar Indroyono Soesilo saat jumpa pers Expo ke-2 PUTRI di Kantor Kemenpar Jakarta, Senin (16/4/2018).
Salah satu solusinya, lanjut Indroyono, TMII dijadikan sebagai destinasi wisata budaya untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) kapal pesiar (cruise ship) yang singgah di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Dengan kata lain, turis kapal pesiar yang singgah di Jakarta, salah satu sasaran kunjungannya ke TMII.
“Saya pikir ke TMII itu, sangat layak karena potensinya sebagai destinasi wisata budaya dan miniatur Nusantara menjadi daya tarik wisman. TMII sebagai destinasi wisata budaya memiliki banyak keunggulan terutama tampilkan seni budaya dari 34 paviliun yang menggambarkan sebagai miniatur Nusantara,” jelasnya.
Diakuinya, ketika kapal pesiar (cruise) dari Singapura Genting Dream atau Dream Cruises yang membawa sekitar 6.000 wisman merapat di Tanjung Priok Jakarta, belum lama ini dibawa mengunjungi TMII. “Ternyata mereka sangat kagum, dan tak percaya Indonesia memiliki obyek wisata yang menarik di kota Jakarta. Dan mereka tak tahu jika Jakarta punya TMII. Jadi TMII ideal untuk destinasi budaya wisman kapal pesiar yang sangat ideal,” lontarnya.
Selain kunjungan wisman cruise, sambung dia, upaya lain menjadikan sebagai destinasi wisata budaya untuk kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition/Event) di Jakarta. “Banyak kegiatan MICE di Jakarta kita coba tawarkan paket TMII baik untuk pre dan post meeting. Sehingga lama tinggal wisatawan di Jakarta semakin bertambah,” kata Indroyono Soesilo.
Karena itu, tahun 2018 target kunjungan wisatawan asing ke TMII bisa tembus 1,5 juta wisman dari 2,5 juta wisman yang ke Ke jakarta. Sejak Januari hingga Maret 2018 sudah mencapai 100.000 orang turis asing ke TMII. “Ini kan sudah naik 100 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Kita terus menggejot kunjungan ke TMII dengan target sebanyak-banyaknya,” tandasnya.
Solusi lainnya, mengajak 34 Pemerintah provinsi agar mengaktifkan kembali keberadaan paviliun di TMII. Membangun kembali kondisi paviliun yang lebih modern, karena ada yang menilai paviliun setiap propunsi sudah jadul, membosankan sehingga perlu sentuhan baru, penambahan ornamen, mengaktifkan seni budaya setempat hingga sentehan teknologi, sarannya.
Ketua Tim Percepatan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi, dan Seni Budaya Kemenpar Tetty Arianto mengatakan, TMII merupakan destinasi wisata budaya paling lengkap di Indonesia, yang dalam tujuh tahun ke depan akan memasuki usianya ke-50 atau menjadi cagar budaya Indonesia. “Fokus kita saat ini adalah mempromosikan dan menjual paket TMII agar banyak dikunjungi wisman,” papar Tetty .
Salah satu upaya mempromosikan dan menjual paket TMII antara lain dengan menggandeng para pengelola taman rekreasi yang tergabung dalam PUTRI untuk berjualan bersama yang dikemas sebagai Expo ke-2 PUTRI dan akan berlangsung di Sasono Adiguno TMII pada 19-22 April 2018 mendatang.
Selain itu dengan menggundang para tour operator, diantaranya belum lama ini dari Malaysia, berkunjung ke TMII ,”Para tour operator Malaysia terkagum-kagum. Mereka menyebut kampoeng budaya TMII. Mereka akan membuat paket kunjungan ke TMII,” tambahnya.
Ketua Umum Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bambang mengatakan, kegiatan utama dari Expo ke-2 PUTRI berlangsung di Sasono Adiguno TMII adalah table top yang mempertemukan 100 tour operator (buyers) dengan 30 pengelola taman rekreasi anggota PUTRI sebagai sellers.
“Kita harapkan melalui kegiatan ini TMII semakin dikenal oleh tour operator serta mereka mau menjual paket kunjungan wisata budaya ke TMII. Kita berupaya keras menghidupkan TMII agar bergairah dikunjungi wisatawan,” kata Bambang.
Dijelaskan, dibangunnya TMII ini atas prakarsa Ibu Negara Tien Soeharto dengan tujuan ketimbang wisatawan asing ke Bali, Yogya dan Sumatera yang butuh waktu lama, lebih baik datang ke TMII karena seluruh seni budaya di Indonesia ada di TMII. “TMII pernah berjaya dikunjungi turis asing, namun sejak 10-15 tahun terakhir jumlah kunjungan wisman terus merosot,” ungkapnya.
TMII memiliki replika rumah adat tradisional dari seluruh Tanah Air dari Aceh hingga Papua yang mengambarkan seni budaya dan tradisi dari setiap provinsi di Indonesia. Selain itu memiliki taman flora dan fauna berupa; taman anggrek, herba, taman bunga dan taman burung serta beberapa museum. TMII menjadi salah satu tujuan wisata keluarga dan menjadi destinasi utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. (NDY)