NEWS

Mau Kemana Lagi Bisnis OYO Setelah Ini ?

CEO OYO Ritesh Agarwal ( Foto:Skift.com)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Startup jaringan hotel budget India, OYO yang bernilai Rp 137 triliun, menjadi salah satu yang terdampak virus COVID-19. Untuk keluar dari krisis, hotel ini membuat berbagai model bisnis dan perubahan strategi di pasar seperti India, Amerika Serikat, dan China.

Pendiri dan CEO OYO Ritesh Agarwal membahas perubahan ini dengan  restrukturisasi yang menyakitkan dan pandangannya terhadap bisnis perusahaan di tiga pasar penting ini selama diskusi Jumat dengan pendiri dan CEO Skift, Rafat Ali.

Agarwal mengatakan di beberapa pasar ini jaringan budget hotelnya ada yang sudah bisa bermitra baik dengan para pemilik hotel, namun tidak dalam hal pengalaman pelanggan. Di lain pasar, pelanggan mendapat pengalaman yang baik tetapi di sisi lain kerjasama dengan mitra malah gagal.

Sementara di lokasi lain, pihaknya bisa memuaskan mitra OYO maupun pelanggan sehingga perusahaan bisa melakukan pelayanan lebih baik untuk kedua belah pihak  .

Di India, beberapa mitra marah karena perbedaan hasil akunting sehingga  OYO telah memperpanjang periode konsultasi dan melatih para manajer pengembangan bisnis untuk berbicara langsung dengan pemilik, bukan dengan akuntan OYO.

Di Amerika Serikat dan China, OYO telah membuat penyesuaian terhadap kebijakan sebelumnya yang secara agresif menawarkan jaminan pendapatan minimum karena kepentingan pemilik aset dan penyesuain OYO kadang-kadang “tidak sepenuhnya selaras,” kata Agarwal.

 Di China, di mana hunian sekarang mendekati 45 persen kecuali dimasa pandemi CIVID-19 yang hancur di bagian tenggara, pihaknya  memfokuskan kembali pada 400-450 kota dari strateginya semula sebelum wabah.

Perusahaan telah melalui beberapa restrukturisasi, termasuk merumahkan sekitar sepertiga dari staf di AS pada Januari dan ribuan karyawan secara global pada awal April. Agarwal mengatakan bahwa perusahaan harus mengakui bahwa pada tahun 2019 telah menambah terlalu banyak karyawan, dan menyadari bahwa untuk mendidik mereka tentang budaya dan nilai-nilai OYO membutuhkan waktu.

Tentang cuti massal bulan April lalu, dia berkata: “Tidak ada pilihan yang baik.  Itu adalah salah satu pilihan yang salah. ” tegasnya

Jaringan hotel OYO di Indonesia akhir tahun lalu menyatakan akan ekspansi ke 100 kota di Indonesia. Resmi masuk tahun 2018, Country Head OYO Indonesia, Rishabh Gupta dalam jumpa pers Juli 2019 menyebut dalam setahun OYO sudah berada di 80 titik kota dengan lebih dari 720 jaringan hotel dan 20.000 kamar.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)