Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI), menggarisbawahi potensi industri halal lokal. (Foto: Bernama).
KUALA LUMPUR, bisniswisata.co.id: : Ekspor halal Malaysia, dengan total RM54 miliar pada tahun 2023, memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut, menurut Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI).
Dilansir dari halalfocus.net, Zafrul menggarisbawahi potensi industri halal lokal, dengan mencatat proyeksi bahwa pasar halal global, yang mencakup barang dan jasa, akan melebihi US$5 triliun (RM23,54 triliun) pada tahun 2030.
Menteri menyoroti dedikasi pemerintah untuk mendukung perusahaan produk halal melalui inisiatif seperti program Jelajah Halal Malaysia (JHM), yang dikelola oleh Halal Development Corp Bhd (HDC).
JHM bertujuan untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjajaki peluang di pasar halal lokal dan internasional.
Sejak didirikan pada tahun 2022, JHM telah memungkinkan lebih dari 1.800 UMKM mengakses pasar halal lokal dan internasional, kata Zafrul saat memberikan pidato di acara Jelajah Halal Malaysia@Paya Besar di Kuantan lapor Bernama.
Berbicara tentang industri halal di Pahang, Zafrul mengatakan bahwa Departemen Pembangunan Islam Malaysia telah memberitahunya bahwa 158 perusahaan di negara bagian tersebut memiliki sertifikasi halal pada 1 Juli.
Zafrul juga mengakui beberapa lokasi berpotensi untuk dikembangkan dan MITI siap memberikan layanannya untuk mendongkrak perekonomian daerah, khususnya sektor halal.
Seorang ekonom senior di sebuah kelompok perbankan besar mengatakan kepada Business Times bahwa Malaysia telah mempertahankan posisi terdepan di pasar halal global, menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dan mengesankan.
Pertumbuhan ini mencerminkan inisiatif strategis Malaysia dan standar sertifikasi yang ketat, yang telah menjadi tolok ukur dalam sektor halal global.
“Saat kami menganalisis dinamika industri yang berkembang ini, penting untuk mengakui dedikasi Malaysia terhadap standar kualitas, inovasi, dan etika, sehingga menjadikannya sebagai tokoh terkemuka di pasar halal. Hal ini telah menarik minat yang signifikan dari investor dan konsumen internasional,” katanya.
Ekonom tersebut mengatakan bahwa patut dicatat bahwa produk halal semakin disukai tidak hanya oleh umat Islam tetapi juga oleh semakin banyak konsumen non-Muslim di seluruh dunia.
Tren ini menggarisbawahi meluasnya pengaruh industri halal dan pergeseran preferensi konsumen terhadap standar kualitas ini, katanya.
