DAERAH EVENT

Majestic Banyuwangi Festival 2019 Diluncurkan di Jakarta

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Calender of Event Banyuwangi bertajuk Majestic Banyuwangi Festival 2019 kembali digelar dan diluncurkan di Jakarta. Beragam atraksi dan event wisata sepanjang tahun 2019, dihelat agar kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) maupun mancanegara (wisman) semakin meningkat dan pariwisata Banyuwangi semakin berkembang sekalgus maju.

Peluncuran secara resmi dilakukan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (29/1/2019) malam.

Majestic Banyuwangi Festival 2019 ini, menampilkan 99 event ditambah 20 additional event. Dari jumlah itu, ada top 3 event Banyuwangi yang masuk dalam 100 Event nasional antara lain Banyuwangi Ethno Carnival (digelar 27 Juli), Tou de Ijen (23 September) dan Gandrung Sewu (12 Oktober 2019).

“Banyaknya event ini mengukuhkan Banyuwangi sebagai kota festival terbaik dan terbanyak di Indonesia. Tahun 2012, Banyuwangi baru ada 12 event, tahun 2018 melonjak menjadi 77 event, dan tahun ini menjadi 99 event ditambah 20 event lagi. Semua event ini melibat seluruh potensi masyarakat Banyuwangi,” papar Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meluncurkan Majestic Banyuwangi Festival 2019.

Menpar Arief Yahya mengaresiasi kepada Banyuwangi yang aktif mengemas event pariwisata setiap tahunnya, baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Sehingga sangat tepat Banyuwangi ditetapkan sebagai kota festival terbaik di Indonesia. Penetapan Banyuwangi sebagai kota festival terbaik karena pertumbuhan event di Banyuwangi yang terus berkembang.

“Saya ingin daerah lainnya juga terus mengelorakan event maupun atraksi wisata, jika daerahnya ingin maju dalam pariwisatanya. Hingga kini ada dua kota yang paling banyak mengelar event dan atraksi wisata yakni Banyuwangi dan kota Solo,” sebutnya.

Diakuinya, atraksi wisata menjadi unsur penting dalam pariwisata yang dikenal dengan 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) dan unsur 3A di Banyuwangi terus berkembang, antara lain aksesibiltitas akhir 2018 sudah ada penerbangan internasional Citilink terbang Kualalumpur (Malaysia)-Banyuwangi dan penerbangan domestik dari Jakarta dan Surabaya.

“Adanya penerbangan langsung dari Jakarta, Surabaya, dan Kuala Lumpur mendorong meningkatnya kunjungan wisman dan wisnus ke Banyuwangi,” kata Arief Yahya.

Selain atraksi wisata, sambung menteri, Banyuwangi juga memiliki daya tarik wisata alam kelas dunia. Antara lain Kawah Ijen yang populer dengan blue fire, Taman Nasional Baluran, dan Pantai G-Land yang banyak diminati wisman. Posisi geografis Banyuwangi yang dekat dengan Bali, menjadikan pariwisata Banyuwangi cepat melakukan go international.

Bupati banyuwanfi Abdullah Azwar Anas menambahkan Majestic Banyuwangi Festival 2019 ini ibarat rangkuman bagi segenap potensi yang ada di Kabupaten Banyuwangi mulai dari seni budaya, kekayaan alam, dan kreativitas masyarakat sekaligus mengukuhkan Banyuwangi sebagai kota festival yang terkenal di Indonesia karena keberhasilannya dalam menyelenggarakan Banyuwangi Ethno Carnival

“Penampilan 99 event selama satu tahun penuh di Banyuwangi, terdiri atas 28 event sport, 17 event musik, 16 event culinary & inovasi, 30 event religi, 8 event digital dan milenial di antaranya Festival Juragan Pintar dan lain-lain,” jelas Bupati Anas.

Dilanjutkan, Jumlah kunjungan wisman ke Banyuwangi tahun 2017 sebanyak 98.970 orang, sedangkan wisnus sebanyak 4,83 juta. Tahun 2018 kunjungan wisman diproyeksikan sebanyak 100.000 wisman, dan wisnus sekitar 5 juta. “Semoga target bisa tercapai untuk itu pemda, pengusaha biro perjalanan wisata, hotel dan stakeholder pariwisata Banyuwangi dan

Festival Juragan Pintar menghadirkan startup Warung Pintar yang merupakan warung dikawinkan dengan teknologi dalam pengelolaannya sehingga memberikan kemudahan bagi pemilik warung serta kenyamanan bagi para pelanggannya dan teknologi ini bisa digunakan sebagai alat promosi pariwisata di Indonesia berbasis digital.

Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda merinci 99 event antara lain Banyuwangi Ethno Carnival, event budaya gandrung Sewu juga ada International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang merupakan tur balap sepeda internasional yang digelar sejak 2012, akan digelar mulai tanggal 23 sampai 26 September 2019.

“Event olahraga yang ditambahkan adalah untuk para penghobi, bukan kompetisi untuk para profesional. Seperti Festival Ijen Green Run yang justru memberikan sumbangan besar pada okupansi hotel dan homestay,” jelas pria yang akrab disapa Bram ini.

Selain acara olahraga, lanjutnya Bram, pihaknya juga menyelenggarakan acara musik. Tahun ini, terdapat 16 acara musik, mulai dari Jazz Pelajar, Jazz Pantai, Jazz Gunung, Lalare Orchestra, Angklung Caruk, dan yang baru Festival Musik Jalanan.

“Untuk menikmati konser jazz ada tiket yang harus dibeli, musik jalanan akan menghadirkan musisi berkualitas dari Jalan Malioboro Yogyakarta dan Taman Bungkul Surabaya untuk dinikmati masyarakat secara gratis. Jadi musik tidak hanya untuk yang high class, tapi juga untuk yang menengah ke bawah. Selain itu, juga ada acara seputar dunia kuliner, fashion, dan lain-lain,” terang Bram.

Tak hanya itu, Banyuwangi juga memiliki daya tarik wisata alam kelas dunia. Beberapa di antaranya Kawah Ijen yang populer dengan blue fire, Taman Nasional Baluran, dan Pantai G-Land. Posisi geografis Banyuwangi yang dekat dengan Bali, menjadikan pariwisata Banyuwangi cepat dikenal di dunia internasional. Hal itu terlihat dari jumlah kunjungan wisman ke Banyuwangi pada 2017 sebanyak 98.970 orang, sedangkan wisnus sebanyak 4,83 juta.

Selain atraksi wisata, sambung menteri, Banyuwangi juga memiliki daya tarik wisata alam kelas dunia. Antara lain Kawah Ijen yang populer dengan blue fire, Taman Nasional Baluran, dan Pantai G-Land yang banyak diminati wisman. Posisi geografis Banyuwangi yang dekat dengan Bali, menjadikan pariwisata Banyuwangi cepat melakukan go international. (ENDY)

Endy Poerwanto