SEOUL, bisniswisata.co.id: Pemetintah Korea Selatan akan mempercepat pembicaraan travel bubble dengan negara-negara seperti Singapura, Taiwan dan Thailand untuk memungkinkan paket wisata bebas karantina bagi mereka yang divaksinasi penuh mulai awal Juli.
Dilansir dari The Japan News, dengan hanya tour kelompok yang diizinkan di awal, satu atau dua penerbangan akan terbang seminggu, membawa hingga sekitar 200 penumpang begitu travel bubble terbentuk dengan rencana untuk memperluas skala skema perjalanan nanti, kata Kementerian Perhubungan.
Langkah ini dilakukan ketika pemerintah akan mengumumkan aturan jarak sosial baru bulan ini yang akan berlaku mulai Juli.
Negara berharap mencapai herd immunity pada bulan November dan travel bubble adalah bagian dari upaya untuk mulai mengembalikan keadaan menjadi normal.
“Pergerakan antar negara telah dibatasi terlalu lama, memberikan pukulan telak bagi industri penerbangan dan perjalanan dengan begitu banyak orang yang ingin bepergian ke luar negeri lagi,” kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum dalam pertemuan beberapa waktu lalu. Melanjutkan perjalanan internasional akan menandai awal kehidupan kembali normal, katanya.
Dengan jumlah kasus virus corona yang meningkat di Taiwan, seorang pejabat mengatakan prospek pembentukan travel bubble lebih tinggi dengan Singapura, Guam dan Saipan menunjukkan “antusiasme yang besar” untuk kesepakatan semacam itu.
Meskipun orang-orang yang divaksinasi penuh di Korea diizinkan untuk bepergian ke luar negeri dan kembali tanpa menghadapi karantina. Travel bubble akan memberikan hak istimewa yang sama kepada siapa pun yang divaksinasi di negara-negara mitra travel bubble terlepas dari kebangsaan mereka, kata pejabat lain di Kementerian Transportasi.
Menyusul pengumuman 9 Jun lalu agen tour online Interpark Tour meluncurkan paket wisata internasional di Eropa pada hari yang sama, dan mengatakan pihaknya berencana untuk meluncurkan lebih banyak paket.
Korean Air akan memantau permintaan perjalanan setelah pembicaraan travel bubble dan mempertimbangkan untuk meningkatkan atau melanjutkan penerbangan, kata seorang pejabat di maskapai itu.
Hurr Hee-young, seorang profesor di Korea Aerospace University, mengatakan langkah itu merupakan berita bagus bagi industri penerbangan dan perjalanan.
Korea agak berhati-hati dalam membentuk travel bubble. Tapi moodnya membaik akhir-akhir ini. Ini langkah yang akan disambut baik oleh industri penerbangan dan perjalanan, katanya.
Wisatawan akan diminta untuk dites dan menyerahkan bukti tes COVID-19 negatif dalam waktu tiga hari sebelum keberangkatan dan harus tinggal di Korea atau negara travel bubble selama dua minggu terakhir. Setibanya di negara tujuan, mereka akan menjalani tes COVID-19 lagi.
Dengan hanya paket tour bersertifikat yang diizinkan pada fase pertama dari skema travel bubble, mereka yang akan bepergian dengan agen perjalanan akan diminta untuk mengikuti rencana perjalanan dibandingkan dengan perjalanan mandiri.
Dalam beberapa bulan terakhir, dunia telah melihat beberapa travel bubble terbentuk di wilayah di seluruh dunia, termasuk antara Australia dan Selandia Baru dan antara Singapura dan Hong Kong. Tetapi kedua gelembung telah ditunda atau dijeda menyusul lonjakan kasus virus Corona.