KLATEN, bisniswisata.co.id: Komunitas River Tubing Pusur Adventure (RTPA) punya cara unik untuk menarik wisatawan datang menyusuri arung jeram atau rafting di Sungai Pusur, Klaten, Jawa Tengah. Menariknya, setelah susur sungai yang diakhiri meluncur dari air terjun di Sungai Pusur.
Meski ketinggiannya hanya berkisar tiga meter, air terjun di bawah jembatan batu peninggalan masa kolonial Belanda itu menjadi rintangan terakhir yang paling menguras adrenalin wisatawan
“Di air terjun itu kami punya permainan Talang Challenge, setelah wisatawan melakukan arum jeram dengan menjelajahi Sungai Pusur yang sangat menantang,” lontar Ketua Komunitas RTPA, Aris Wardoyo (39) seperti dilansir Tempo, Kamis (16/05/2019).
River Tubing Pusur Adventure adalah objek wisata alam di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Wisata alam ini menawarkan pengalaman mengarungi jeram Sungai Pusur dengan menumpang perahu mini dari ban dalam traktor yang dipasangi tali pengaman.
Jika 40 persen anggota dari setiap rombongan wisatawan bisa melewati air terjun tanpa terlempar dari ban, Aris mengatakan, Komunitas RTPA akan menggratiskan seluruh biaya paket wisata rombongan tersebut.
“Pernah ada satu rombongan yang terdiri dari sepuluh orang, empat di antaranya berhasil lolos dari Talang Challenge. Ya sudah, semuanya gratis,” kata Aris. Kenyataannya tak sedikit rombongan wisatawan yang kandas di Talang Challenge karena seluruh anggotanya terlempar dari ban saat mendarat di palung sungai berkedalaman sekitar 5 meter.
Setiap rombongan wisatawan minimal lima orang. Sedangkan paket wisatanya ada dua pilihan, yakni Rp 50 ribu dan Rp 70 ribu per orang. Yang membedakan dari dua paket itu hanya pada menu makanan yang disajikan di akhir petualangan.
Menurut Aris, tidak ada istilah rugi bagi Komunitas RTPA dengan menggratiskan rombongan wisatawan yang memenangkan Talang Challenge. Sebab, meski dikelola sebagai objek wisata dengan sistem manajemen yang profesional sejak 2015, RTPA tidak melulu mengejar keuntungan.
“Tujuan komunitas kami menjadikan Sungai Pusur sebagai wahana edukasi pentingnya merawat alam dan lingkungan,” kata Aris yang juga aktif dalam gerakan Sekolah Sungai Klaten. “Ibarat rumah, sungai akan rusak jika tidak dipelihara dan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat di sekitarnya.”
RTPA buka tiap hari dengan jadwal yang fleksibel. Sebelum datang, rombongan wisatawan disarankan memesan dulu melalui akun Instagram atau Facebook untuk mengatur jadwal. Setiap hari maksimal ada empat trip arung jeram, mulai pukul 08.00 dan terakhir pukul 14.30.
River Tubing Pusur Adventure tidak melayani wisatawan hingga sore karena cahaya matahari sudah redup tak kurang bagus untuk pemotretan. “Kami sudah memanfaatkan Sungai Pusur sejak pagi sampai siang. Sorenya giliran makhluk selain manusia menikmati kedamaian habitatnya. Makhluk lain itu bisa ikan, reptil, serangga, pohon-pohon, hingga makhluk yang tak kasat mata,” kata Aris.
Di River Tubing Pusur Adventure, wisatawan akan menyusuri Sungai Pusur, sungai berair jernih dan dingin yang berhulu di Kabupaten Boyolali. Untuk merasakan sensasi river Tubing, pengunjung harus dalam rombongan minimal lima orang.
Ada dua paket wisata yang ditawarkan di RTPA, yaitu paket Rp 50 ribu dan paket Rp 70 ribu per orang. Kedua paket tersebut sama-sama mengajak wisatawan mengarungi Sungai Pusur yang berkelak-kelok di bawah rimbunnya pepohonan sepanjang 1,4 kilometer dengan waktu tempuh berkisar 1 sampai 1,5 jam.
Yang membedakan dari dua paket itu hanya menu makanan yang disajikan pada akhir petualangan. Untuk paket Rp 70 ribu, wisatawan mendapat porsi makan besar berupa nasi, lauk, dan sayur, hasil olahan ibu-ibu PKK dan es kelapa muda. Sedangkan untuk paket Rp 50 ribu, wisatawan hanya mendapat makanan ringan.
Pelayanan kedua paket itu sama. Setiap rombongan akan diantar dengan mobil dari basecamp ke titik start, mengikuti pengarahan singkat dan senam pemanasan. Setiap peserta River Tubing Pusur Adventure mendapat rompi pelampung, helm, dan sepatu karet, dikawal sejumlah pemandu, dan bonus foto-foto keren.
Di sela mengarungi sungai dengan mengapung di atas ban, wisatawan juga dapat berfoto di beberapa titik yang menawarkan keindahan panorama. Salah satu titik yang digemari wisatawan untuk berfoto ialah di bawah jembatan batu peninggalan masa kolonial Belanda di ujung perjalanan susur sungai.
Di bawah jembatan yang berumur lebih dari seabad itu, terbentang air terjun Talang setinggi sekitar 3 meter. Ini titik yang paling mendebarkan sebelum menyentuh garis finish.
“Berwisata di RTPA ini cukup menantang. Sungainya memang tidak lebar, tapi arus jeramnya lumayan deras, jadi tidak perlu lagi mengayunkan tangan. Air terjunnya juga curam,” kata Nurul Aisyah, wisatawan asal Kabupaten Banyumas.
“Air terjun itu benar-benar menguras adrenalin. Puas bisa menaklukkannya setelah berhasil terjun tanpa terlempar dari ban,” sambung Erma (25 tahun), salah satu wisatawan River Tubing Pusur Adventure asal Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. (NDY)