Kid Mai Death Cafe, Kafe di Thailand Mengingatkan Kematian

BANGKOK, bisniswisata.co.id: Konsep kafe bertema khusus akhir-akhir ini tengah digandrungi masyarakat zaman now. Dari kafe kucing, kafe di dalam penjara, kafe toilet hingga kafe bertema horror dengan pegawai-pegawai berkostum setan. Kafe-kafe itu bukan hanya menonjolkan makanan enak, namun juga kaya ide ditambah dekorasi menarik sehingga menjadi daya tarik bahkan laris diserbu pecinta kuliner.

Jika biasanya tema-tema kafe yang dipilih merujuk pada hal-hal yang seru, menarik, menyenangkan, namun tema yang dipilih sebuah kafe di area Khet Phaya Thai, Thailand ini lebih menyedihkan, menyeramkan, menusuk perasaan yakni bertema tentang kematian.

Dengan kata lain, kafe di samping Exim Bank, dekat stasiun BTS di Aree Soi 1, Thailand itu menawarkan pengalaman menyantap kuliner dengan sensasi kematian di depan mata langsung. Ada peti mati, karangan bunga ucapan bela sungkawa, altar yang didekorasi seperti acara pemakaman, foto-foto pemakaman, serta aksesoris yang mengingat akan kematian.

Jadi The Kid-Mai Death Cafe lebih mirip dengan adegan pemakaman daripada tempat nongkrong untuk sekedar minum atau pesan makanan menu pilihan di kafe ini. Hitam adalah warna dominan di kafe yang dipadati anak-anak muda generasi milenia.

Seperti dilansir dari Oddity Central, Kamis (22/03/2018) sebelum memasuki Kid Mai Death Cafe, pengunjung harus terlebih dulu melewati sebuah terowongan gelap. Tiap beberapa meter di dalam terowongan hitam ini, tergantung papan-papan di langit-langit yang mulai memberikan suasana kelam lewat kata-kata seperti, “Apakah ada yang menunggumu di rumah?”

Setelah melalui terowongan, pengunjung akan memasuki wilayah outdoor kafe dengan interior dan dekorasi yang didominasi warna hitam. Mengikuti tema yang diusung, nama makanan-makanan yang ada di dalam menu mengandung kata-kata seperti “sakit,” “tua,” dan “kematian.” Makanan-makanan ini juga dipajang sebagai foto-foto pemakaman.

Karangan bunga yang sering diberikan ketika seseorang meninggal merupakan dekorasi yang ditemukan di tiap sudut kafe ini. Sebuah tengkorak juga dapat ditemukan terbaring sendirian di atas sofa hitam. Nasihat-nasihat yang mengingatkan akan kematian terpampang di berbagai penanda.

Pada sebuah papan yang ditempel di karangan bunga, tertulis, “Apakah kamu siap jika malam ini kamu tidur dan tidak bangun lagi?” Papan lain di dekat pohon berkata, “Pada akhirnya, kamu tidak akan bisa membawa apa-apa bersamamu.”

Selain itu, terdapat sebuah peti mati berwarna putih di salah satu sudut kafe tepatnya bagian bar. Pengunjung yang berani berbaring di dalamnya selama tiga menit akan mendapat potongan harga bagi makanan yang mereka pesan.

Sementara itu, untuk alasan kenapa tema kematian yang dipilih, diselidiki, menurut pemiliknya itu karena dia ingin pengunjungnya ingat akan kematian. Istilahnya, “death awareness cafe”.

Tujuan utama mereka adalah membuat orang menerima kefanaan mereka dan menginspirasi mereka untuk menikmati setiap momen dalam kehidupan mereka, karena mereka tidak pernah tahu kapan itu akan berakhir.

Agar lebih nyaman dengan ide kematian, pelanggan bahkan dapat berbaring dalam peti mati seukuran manusia. Jika mereka dapat menangani sraying di peti mati dengan penutup selama setidaknya tiga menit, pengunjung mendapatkan diskon 20 bhat atau sekitar Rp 9.000 pada pesanan mereka. Pada dasarnya ini adalah diskon simbolis, tetapi saya rasa sebagian orang membutuhkannya untuk memotivasi mereka mau mampir. Mau mampir sambil ingat kematian? (NDY)

Endy Poerwanto