BANYUWANGI, bisniswisata.co.id: Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memutuskan menutup Taman Wisata Alam Kawah Ijen di Banyuwangi Jawa Timur (Jatim), dari kunjungan wisata mulai 22 Maret 2018 dini hari hingga batas waktu belum ditentukan. Penurupan ini dilakukan setelah puluhan warga Ijen mendadak pingsang karena mencium bau belerang.
BKSDA Jawa Timur menyebutkan diperkirakan telah terjadi letupan di permukaan tanah. Letupan tersebut diperkirakan akibat dari perbedaan suhu sangat besar antara di bawah dan di atas permukaan kawah. “Akibat dari letupan tersebut gas dan bau belerang mengalir dan terbawa angin menuju ke arah barat,” tulis BKSDA dalam keterangan resminya, Kamis (22/03/2018).
Atas dasar itu, Balai BKSDA memutuskan menutup sementara kawasan Kawah Ijen. Informasi penutupan itu diumumkan melalui akun resmi BKSDA di Twitter. Tweeps, utk sementara TWA Kawah Ijen ditutup karena terjadi letupan di kawah dan mengeluarkan gas beracun. Jd tunggu info selanjutnya ya.@e100ss @ElshintaSby @ditjenksdae @InungWiratno @KementerianLHK @SitiNurbayaLHK @detikSBY @BPBDBwi @AzwarAnas_A3 @Mandala964FM @NPrihadi pic.twitter.com/ulNrmQSK4N — Balai BKSDA Jatim (@bbksdajatim) March 21, 2018
Bukan hanya itu, Balai Besar KSDA Jatim melalui Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi dan Resort Konservasi Wilayah Kawah Ijen telah melakukan koordinasi dengan pihat terkait, utamanya Kepolisian Resort Bondowoso. Mereka juga menggandeng Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) untuk komunikasi pelaksanaan selama penutupan kawasan.
“Petugas dari BBKSDA Jatim dan kepolisian telah melakukan penjagaan di pintu-pintu masuk menuju Paltuding untuk menghalau pengunjung yang datang. Selanjutnya, pembukaan kembali Kawah Ijen akan dilakukan kemudian setelah kondisi dianggap aman bagi pengunjung. .”
Dilaporkan, puluhan warga sekitar Gunung Ijen lemas dan pingsan diduga menghirup gas belerang. Dua di antaranya dibawa ke RSUD dr Koesnadi Bondowoso. Untuk menghindari hal serupa, warga Dusun Margahayu dan Watucapil, Kecamatan Ijen, dievakuasi. Sementara belum ada laporan secara resmi wisatawan nusantara maupun mancanegara yang menjadi korban akibat letupan gas. (redaksibisniswisata@gmail.com)