FASHION

Keren, Kertas Toilet "Disulap" Jadi Gaun Pengantin

CAROLINA SELATAN, bisniswisata.co.id: Dunia fashion mengalami perubahan yang sangat besar dan cepat. Buktinya, gaun pengantin yang elegan dan berkesan ternyata tak cuma bisa dibuat dari bahan satin dan hiasan renda yang cantik. Namun kertas toilet yang sederhana, dapat disulap menjadi gaun-gaun pengantin yang terlihat mewah, eksklusif dan menarik perhatian.

Setiap tahun, perusahaan tisu Quilted Northern di South Carolina, Amerika, menggelar kompetisi membuat gaun pengantin dari kertas toilet. Tahun ini kompetisi tersebut memasuki tahun ke-15. Saat awal dimulai, lomba ini mewarkan hadiah sebesar 500 dollar AS. Siapa sangka ternyata peminat lomba ini sangat besar. Tahun ini saja ada 1.500 orang yang ingin berkompetisi dan juru menyaringnya hingga menjadi 12 finalis.

Setiap kontestan diwajibkan membuat kreasi baju pengantin menggunakan kertas toilet Quilted Northern, selotip, lem, dan jarum. Para juri dalam lomba ini terdiri dari desainer gaun pengantin, termasuk Laura Gawne dan Susan Bain. Selain itu ada juga editor fashion dari majalah mode, dan pembawa acara Jeremiah Brent.

Tahun ini pemenang kontes adalah Mimoza Haska yang membuat gaun unik dari kertas toilet yang diubah menjadi benang rajutan. Ia memenangkan hadiah 10.000 dollar AS. “Sejak hari pertama, kami sudah menilai setiap desain berdasarkan keindahannya, orisinalitas, kreativitas, pengerjaannya, dan pemakaian kertas toilet. Semuanya dibuat dengan sangat baik,” kata Susan Bain, salah satu juri.

Para juri sangat mengagumi kreativitas dan bakat para kontestan. Terlebih karena gaun-gaun indah itu dibuat dari kertas toilet sehingga tingkat kesulitannya sangat tinggi. Hasil kreatifitas itu berupa ekor panjang, rok penuh lapis, hiasan bunga-bunga, kerutan, korset berkilau, serta yang biasa ada di gaun-gaun pengantin karya perancang yang terbuat dari sutra dan renda ada pada gaun pernikahan yang seluruhnya dibuat dari tisu toilet dalam final Cheap Chic Weddings Toilet Paper Wedding Dress Contest.

Menurut salah satu penggagas kontes itu, Laura Gawne, kepada kantor berita Reuters, aturannya sederhana. “Mereka harus menggunakan tisu toilet Charmin apa saja dan jenis apa pun lem. Mereka juga bisa menggunakan jarum dan benang. Tanpa tutupan, tanpa Velcro, tidak ada apa-apa. Tanpa kain tambahan, tidak ada apa-apa lagi,” ucap Susan Bain, penggagas kontes yang lain.

Bain dan saudarinya, Gawne, memulai kompetisi ini untuk mempromosikan situs pernikahan mereka. Kontes yang sekarang sudah edisi kesebelas tersebut digelar bekerja sama dengan merek tisu toilet Charmin di toko gaun pengantin Kleinfeld, yang akan mengubah gaun pemenang menjadi gaun siap pakai. Sebelum pertunjukan dimulai, para perancang menyematkan sentuhan terakhir pada gaun-gaun tisu toilet mereka.

“Kami punya 4.585 kelopak bunga yang semuanya buatan tangan,” tutur Carol Touchstone, yang menjadi juara ketiga kontes dengan gaun bunga-bunganya. “Kami menggunakan selotip, lem, dan Charmin.”

Juara pertamanya adalah gaun halterneck gaya tuxedo dengan jaket yang bisa dilepas serta berhias topi tinggi dan dasi kupu-kupu karya Donna Pope Vincler. Dia butuh waktu tiga minggu, 22 gulung tisu, dan banyak selotip dan lem untuk membuatnya.

“Sungguh menakjubkan betapa kuatnya lem dan tisu. Setelah membuatnya, saya memukulnya seperti drum…. Ini sangat kuat. Saya bahkan tidak tahu berapa ada lapis. Saya hanya melakukannya sampai saya kira sudah tidak akan lepas lagi,” ujarnya, seperti dilansir kantor berita Reuters. (ndy/Reuters)

Endy Poerwanto