BANDAACEH, bisniswisata.co.id: Selain keindahan alam dan budaya, Aceh juga terkenal dengan keragaman kulinernya. Ini yang bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke provinsi di ujung barat Indonesia itu. Aceh memiliki potensi luar biasa di sektor kuliner karena narasi dan gaya cerita yang kuat tentang kuliner Aceh.
“Kuliner Aceh merupakan suatu proses rangkaian dari proses hulu ke hilir. Sebab, komersialisasinya bisa dimulai dari wisata agrikultur, wisata organik, wisata pendidikan, wisata sejarah, sampai wisata membuat makanan,” lontar Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuti dalam keterangan resminya, Jumat (19/07/2019).
Portofolio pariwisata menyebutkan kuliner menyumbang sekitar 30-40% pendapatan pariwisata. Ekonomi kreatif berkontribusi 7,38% terhadap perekonomian nasional dengan total PDB sekitar Rp852,24 triliun, dari total kontribusi tersebut subsektor kuliner menyumbang 41,69%. “Kalau kuliner dibina dengan baik, semua aspek akan tersentuh. UMKM tersentuh, pariwisata, budaya juga tersentuh. Sangat luas pengaruhnya. Apalagi sektor perekonomian,” jelas Esthy.
Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Helvizar Ibrahim mengatakan sektor kuliner menjadi salah satu potensi yang menjanjikan bagi pariwisata Aceh. Pengaruhnya juga besar. Seperti halnya mie aceh, kopi gayo, ayam tangkap, dan berbagai jenis makanan Aceh lainnya yang mempengaruhi kuliner di luar Aceh.
“Bahkan hingga di Indonesia bagian timur pun, mie aceh disukai masyarakat luas. Kopi gayo yang telah mendunia. Itu semua menjadi bagian budaya dan tradisi Aceh. Sebuah identitas yang harus dimaksimalkan untuk mendukung pariwisata,” beber Helvizar.
Pakar kuliner Chef William Wongso menilai masakan Aceh memiliki cita rasa kuat dalam setiap menunya. “Membicarakan kuliner Aceh itu selalu menyenangkan. Karena sangat kuat cita rasa yang dihadirkannya. Ada asam, gurih, dan pedas. Belum lagi kekuatan rempahnya yang sangat luar biasa. Ragam olahannya banyak. Ini menjadi keunggulan tersendiri dari kuliner Aceh,” ujar William.
Kuliner tradisional Aceh antara lain,
#. Kue Bhoi
Masih membahas camilan manis, ada kue bhoi atau kadang disebut sebagai kue ikan. Bukan terbuat dari daging ikan, tapi kue ini dicetak dengan bentuk seperti ikan. Tekstur luarnya garing seperti wafel, sedangkan bagian dalamnya selembut bolu. Kue ini biasanya dijadikan hantaran atau suguhan saat pesta pernikahan.
#. Kue Adee
Aceh memang kaya akan kudapan manis. Setelah bakpia dan kue bhoi, ada kue adee yang bentuknya sekilas mirip bika Ambon. Kue adee juga sering disebut sebagai bingkang singkong. Bagian atasnya berminyak dengan warna kecokelatan, terbuat dari campuran singkong, tepung terigu, gula dan telur. Bedanya dengan bika Ambon, bagian tengah kue adee padat dan tidak berrongga. Kue adee yang paling populer di Aceh adalah Kue Adee Meureudu dan Kue Adee Kak Nah. Keunikan kue ini adalah aroma dan cita rasa bawang goreng yang ada di dalamnya.
#. Kue Timphan
Kue Timphan Labu Kuning Khas Aceh, Snack Sore Lezat dan Sehat. Mencicipi kue tradisional dari tiap-tiap daerah di Indonesia memang tak pernah membosankan. Seperti oleh-oleh khas Aceh yang satu ini, namanya kue timphan. Dibuat dari campuran ketan dan pisang raja, lalu diisi dengan parutan kelapa atau selai sarikaya. Dibungkus daun pisang, rasanya makin manis dan legit. Karena dibuat dengan cara tradisional, kue timphan hanya tahan tiga hari saja. Jadi kalau ingin membawa pulang oleh-oleh khas Aceh ini harus memperkirakan waktu tempuh ya.
#. Kue Keukarah
Ada satu lagi kue tradisional khas Aceh yang bisa dijadikan oleh-oleh. Berbentuk seperti jaring-jaring melingkar, makanan ini bernama kue keukarah. Rasanya manis dengan tekstur garing renyah. Bahan bakunya adalah tepung beras dan gula, biasanya disajikan sebagai teman minum teh atau kopi. Kue keukarah punya beberapa bentuk berbeda, seperti bulan sabit di kawasan Aceh Utara, dan berbentuk segitiga di bagian Aceh Barat. Meski begitu, rasanya tetap sama dan cukup tahan lama. Cocok nih dijadikan oleh-oleh untuk perjalanan jauh.
#. Kopi Gayo
Sebagai penutup, jangan lupa membawa pulang kopi Gayo. Biji kopi Gayo termasuk dalam jajaran kopi paling berkualitas di Indonesia. Bahkan sudah terkenal sampai ke mancanegara bersama biji kopi Flores, Wamena, Sidikalang dan Kintamani. Apalagi buat para pecinta kopi, wajib banget membawa pulang oleh-oleh khas Aceh yang satu ini.
6. Dendeng Rusa
Dendeng biasanya terbuat dari daging sapi, tapi kalau di Aceh berbeda. Dendeng yang terbuat dari rusa ini telah dikenal sebagai salah satu kudapan khas Aceh yang bisa dijadikan lauk pendamping nasi. Ada beberapa varian rasa, diantaranya pedas, kari, manis gurih dan asin. Meski terdengar aneh, tapi kamu perlu mencicipi kuliner ini ketika berkunjung ke Aceh. (redaksibisniswisata@gmail.com)