DAERAH

Kementrian PURR Percepat Labuan Bajo Jadi Bali Baru

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) agar menjadi “Bali Baru” atau sasaran utama baru wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Kawasan wisata Labuan Bajo merupakan bagian KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) prioritas untuk dikembangkan menjadi “Bali Baru”. Karena itu Kementrian PURR mempercepat proses pembangunan infrastrukturnya,” papar Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) PUPR Hadi Sucahyono dalam keterangan tertulis yang diterima Bisniswisata.co.id, Sabtu (25/08/2018).

KSPN Labuan Bajo pada tahun 2019 ditargetkan dikunjungi 500 ribu wisatawan mancanegara, kendati tahun 2016 Labuan Bajo baru dikunjungi 26 ribu wisatawan mancanegara. Dan sepanjang tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 122.000 orang pelancong. Ditargetkan pada tahun 2018 ada kenaikan 200.000 wisatawan.

Dilanjutkan, untuk mencapai target itu dilakukan peningkatan prasarana dan pelayanan dasar di Labuan Bajo, baik di kawasan menuju destinasi wisata maupun di kawasan dalam destinasi wisata Labuan Bajo itu sendiri.

Untuk mewujudkan Labuan Bajo menjadi destinasi wisata yang digandrungi banyak wisatawan mancanegara, Kementerian PUPR terus melakukan penanganan infrastruktur, seperti pengembangan konektivitas, pengembangan infrastruktur permukiman, pengelolaan sumber daya air serta penyediaan perumahan.

Dan tahun 2018-2019 untuk pengembangan konektivitas ada sejumlah program, yakni pembangunan Jalan Akses Bandara Komodo Labuan Bajo, rehabilitasi minor Jalan Labuhan Bajo-Malwatar. “Selain itu, ada program rehabilitasi minor Jalan Waemata, rehabilitasi minor Jalan Van Bekkum, rehabilitasi minor Jalan Yohanis Sahadun dan program lainnya,” jelasnya.

Ditambahka untuk pengembangan infrastruktur permukiman, lanjut Hadi, ada program pengembangan permukiman perdesaan kawasan Labuan Bajo, pembangunan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah Kota Labuan Bajo.

Juga pembangunan permukiman perdesaan prioritas nasional, pembangunan kawasan pariwisata Labuan Bajo, penataan bangunan Puncak Waringin, dan pembangunan jaringan perpipaan Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Waemese untuk Labuan Bajo.

Wisatawan yang masuk ke Labuan Bajo tidak hanya mengunjungi daerah setempat namun banyak yang kemudian menyebar ke sejumlah destinasi lainnya di Pulau Flores seperti Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, hingga Flores Timur. Selain itu, ada pula yang melakukan over land ke berbagai destinasi wisata lainnya yang menyebar di Pulau Timor, Alor, Rote, dan Pulau Sumba.

“Tren kunjungan ke Labuan Bajo ini tentu sangat positif karena ini menunjukkan pariwisata NTT semakin mendunia karena kunjungan wisatawan terus meningkat dari waktu ke waktu,” lontarnya. (redaksi@bisniswisata.co.id)

Endy Poerwanto