Kemenparekraf gerakkan penanaman bibit bakau di Pulau Bunaken, Manado. ( Foto: Kemenparekraf)
MENADO, bisniswisata.co.id: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak warga Kawasan Bunaken untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di masa pemberlakuan kebiasaan baru.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari dalam pelaksanaan Likupang Rebound hari ke-3 di Pulau Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, kemarin.
Dia mengatakan penerapan protokol kesehatan seperti physical distancing, mengenakan masker saat di luar rumah, dan selalu mencuci tangan. Sehingga, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yakin dan percaya akan kebersihan dan keamanan Bunaken.
“Walaupun di sini (zona) hijau tolong tetap pakai masker kalau ada wisatawan, kalau kita pakai masker membuat mereka tenang walaupun hijau kalau kita tidak pakai masker mereka tidak tenang. Kedua kita tidak tahu jangan-jangan mereka menularkan (COVID-19) nanti jadi tetap pakai masker ya,” kata Hari.
Hari menuturkan di masa kebiasaan baru pascapandemi COVID-19, kebersihan suatu destinasi wisata menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan protokol CHSE (cleanliness, Healthy, Safety and Environmental Sustainability).
Tujuannya untuk mengoptimalkan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan masyarakat di destinasi dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.
“Bersih adalah rumus utama agar pariwisata itu datang dan tidak ada keindahan tanpa yang bersih dan agar wisatawan datang itu keamanan destinasi wisata juga penting,” katanya.
Pada saat bersamaan, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan menambahkan harus ada inovasi pada setiap destinasi wisata untuk menyesuaikan dan menerapkan protokol kesehatan.
“Dengan begitu, destinasi menjadi spot hijau COVID-19. Seiring naiknya kepercayaan, destinasi pasti akan ramai dikunjungi wisatawan,” ujar Wawan.
Selain itu, Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Utara, Hendry Katjily menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan pembukaan kembali destinasi wisata di Sulawesi Utara di era kebiasaan baru.
Hendry juga mengapresiasi keberhasilan warga Bunaken menjaga protokol kesehatan. Hal ini terbukti dengan belum adanya warga Pulau Bunaken yang terjangkit COVID-19.
“Sejauh ini di Bunaken belum ada warga yang terdekteksi positif COVID-19. Hebat orang-orang Bunaken,” ucap Hendry.
Dalam kegiatan ini, Kemenparekraf/Baparekraf mendedikasikan alat-alat kebersihan serta sarana yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini. Di antaranya alat pendukung kebersihan, kesehatan, dan keamanan, fasilitas kebersihan seperti wastafel dan tempat sampah, thermo gun, P3K dan disinfektan, papan signage sapta pesona, dan papan protokol kesehatan.
Selain memberikan alat-alat kebersihan dan alat penunjang, Kemenparekraf/Baparekraf juga melakukan pembersihan lokasi pantai. Kemenparekraf/Baparekraf juga melakukan penanaman bibit bakau di Pulau Bunaken.
Kegiatan lainnya penanaman dan bibit terumbu karang di titik diving Alban Point serta melepas tukik atau anak-anak penyu ke laut lepas. Hal tersebut merupakan implementasi dari pelaksanaan protokol Environmental dari CHSE tersebut.
“Kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian kekayaan alam dan biota laut yang ada di Kawasan Bunaken,” tutur Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Farianna Prabandari.