Direktur PIP Capt. Rachmat Tjahjanto, M.MM., M.Mar dengan Plt. Direktur Poltekpar Makassar Drs. Muhammad Arifin usai MoU
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kemenpar fokus dalam menyiapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif termasuk untuk kebutuhan kapal pesiar. Apalagi trend berwisata dengan kapal pesiar bukan hanya diminati wisatawan asing tapi juga wisatawan Indonesia.
Studi trend cruise Asia 2018 ada peningkatan sebesar 20,6% pada jumlah penumpang cruise di kawasan ini melebihi 4 juta penumpang.
” Untuk itu dalam penyiapan SDM salah satunya dengan dibukanya kelas internasional berstandar global di Politeknik Pariwisata yang ada,” kata Ni Wayan Giri Adyani, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Hal ini ditindaklanjuti dengan kerjasama Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar yang menggandeng Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) untuk mendidik dan melatih Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di kapal pesiar agar semakin berdaya saing tinggi.
Ni Wayan Giri Adyani mengatakan bahwa kerja sama dua pihak itu diharapkan mampu meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia yang bergerak pada pelayanan di kapal pesiar.
“Masih banyak dibutuhkan tenaga kerja terdidik dan terlatih agar bisa bekerja di kapal pesiar,” katanya.
Untuk kepentingan itu, Poltekpar Makassar dan PIP melakukan penandatanganan MoU dimaksudkan sebagai komitmen bersama kedua pihak mengembangkan SDM kapal pesiar Indonesia.
Penandatanganan MoU dilaksanakan antara Direktur PIP Capt. Rachmat Tjahjanto, M.MM., M.Mar dengan Plt. Direktur Poltekpar Makassar Drs. Muhammad Arifin., M.Pd pada Upacara Pelantikan Perwira Transportasi Laut (DIV Pelayaran dan Diklat Pelaut) di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa, 30 April 2019.
“Pada umumnya siswa Poltekpar berkeinginan untuk bekerja di kapal pesiar, tetapi belum memiliki pengetahuan tentang pelayaran. Sebaliknya, siswa PIP pada umumnya bercita-cita untuk bisa berlayar dan bekerja di bagian pelayanan tetapi belum memiliki pengetahuan hospitality, sehingga kedua belah pihak akan bekerja sama untuk saling mengisi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku sesuai kompetensinya,” jelas Giri lebih lanjut.
Diharapkan perguruan tinggi pariwisata yang berada di bawah Kementerian Pariwisata memiliki kurikulum berstandar global dengan membuka kelas internasional. Peningkatan standar kurikulum pendidikan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM pariwisata.
Untuk peningkatan kualitas SDM Pariwisata, mengutip Menpar Arief Yahya, Giri mengusulkan agar bisa dilakukan ‘benchmark’ ke negara-negara yang sukses pengembangan SDM-nya seperti China, Singapura, dan Malaysia. Selain itu, bisa juga dengan cara mendatangkan tenaga-tenaga pengajar asing.