Hotel Aston Banyuwangi dengan fasilitas MICE ( Foto: Traveloka).
JAKARTA. bisniswisata.co.id: Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengatakan kegiatan Meeting, Incentive, Conference & Exhibition ( MICE) di Banyuwangi mulai bangkit
“Geliat kegiatan rapat-rapat di hotel awalnya berkisar di bawah 50 peserta, namun terakhir kantor Menko Kemaritiman dan Investasi membuat kegiatan di Hotel Aston Banyuwangi di atas 100 an peserta,” ujarnya hari ini.
Adanya kegiatan MICE di hotel jelas mendongkrak tingkat hunian hotel dihari kerja yang bisa mencapai 80%. Sementara untuk akhir pekan karena banyak kunjungan wisatawan lokal dan kota-kota sekitarnya tingkat hunian diatas 90%.
Setelah sejumlah obyek wisata dibuka kembali Juli lalu Pemkab gencar kampanye Rebound Banyuwangi Agustus lalu bersama Kemenparekraf dan dampaknya dalam pemulihan ekonomi mulai terasa.
Industri pariwisata Banyuwangi mulai pulih dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat setelah sepi terkena dampak pandemi COVID-19. Homestay warga, hotel, destinasi wisata, dan usaha kuliner mengalami peningkatan okupansi.
Tidak hanya penginapan, destinasi wisata juga banyak dikunjungi wisatawan dari luar Banyuwangi. Mereka berwisata ke Pantai Pulau Merah, Pantai Cacalan, Pantai Boom, Bangsring Underwater dan destinasi lainnya banyak dikunjungi wisatawan.
“Di destinasi wisata banyak wisatawan dari luar Banyuwangi. Ini cukup mengembirakan bagi program Rebound Banyuwangi,” kata Bramuda.
Ikon obyek wisata favorit lainnya yang sudah dibuka di era New Normal a.l Kawah Ijen, Fenomena Blue Fire, Taman Gandrung Terakota, Agrowisata Tamansuruh, hingga Taman Alas Purwo.
Menggeliatnya kegiatan MICE diakui usai Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi akhir Juli lalu.
Rapat diikuti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Menteri BUMN Susyanto, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan sejumlah CEO/direktur utama mulai dari Garuda Indonesia, Perhutani, Traveloka, dan Dana
Menyinggung peringatan Hari Pariwisata Dunia yang baru lalu dengan tema Tourism & Rural Development yang mendorong warga dunia untuk berkunjung ke desa-desa wisata, Bramuda mengatakan Desa Kemiren, Banyuwangi selalu siap menerima tamu.
” Letaknya hanya sekitar 15 menit dari bandara Banyuwangi Internasional Airport dan Desa Kemiren adalah desa adat yang memiliki berbagai keunikan mulai dari adat,tradisi, kesenian,kuliner serta pola hidup masyarakatnya masih menjaga tradisi yang ada sejak dulu,” kata Bramuda.
Dia berharap kunjungan wisatawan domestik yang menjadi andalan untuk membangkitkan perekonomian daerah akan terus meningkat sehingga sektor pariwisata sebagai motor penggerak perekonomian daerah dapat optimal. ” Kuncinya adalah safe travel, selalu pakai masker, jaga jarak, patuhi protokol kesehatan dengan baik, ” tegasnya.