BANJARMASIN, bisniswisata.co.id: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kini semakin merebak, seiring musim kemarau berkepanjangan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Beruntung Karhutla tak mengganggu kawasan Bandara Udara Syamsudin Noor Banjarmasin. Meski demikian bandara ini tetap menjadi prioritas terhadap dampak asap demi menjaga kelancaran lalu lintas udara.
“Hingga Kamis siang (27/9/2018), dilaporkan tidak ada penundaan penerbangan di wilayah ini,” papar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, dalam keterangan resminya, Jumat (28/09/2018).
Dilanjutkan, patroli di lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan asap apabila terbakar juga diintensifkan. Sejumlah titik diantaranya di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru, Kecamatan Gambut, Kecamatan Cintapuri dan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar serta Kecamatan Bati-bati Kabupaten Barito Kuala diantisipasi.
Saat ini, lanjut dia, penanganan karhutla di wilayah Kalsel dilakukan setiap hari, baik melalui darat maupun udara oleh tim gabungan (MA, TNI, Polri, BNPB, dan lainnya). Pemadaman udara juga disiagakan untuk mengantisipasi kejadian kebakaran di kawasan yang memiliki vegetasi mineral non gambut.
Seperti kejadian di Tahura Sultan Adam yang kerap terbakar dua minggu terakhir. “Saat ini kami siagakan 6 unit Heli di Kalsel, lima unit untuk water bombing dan satu unit untuk patroli,” ujar Raffles.
Patroli terpadu karhutla juga terus menghimbau masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan. Hal ini bertujuan untuk menekan angka karhutla terutama di wilayah yang rawan terjadi karhutla.
“Hal ini terus kami lakukan supaya tidak ada yang membakar lahan dan hutan lagi, bila tetap melakukan, siapapun pelakunya akan kami proses sesuai aturan yang berlaku,” tegas Raffles. (EP)