JOGJAKARTA, bisniswisata.co.id: Beragam kegiatan mewarnai Jogja Festivals Forum & Expo (JFFE) yang digelar pada 19-21 November 2019 di Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo, Jalan Laksda Adisucipto No. 62, Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Selama tiga hari penyelenggaraan itu antara lain Festival Expo,Workshop,Kelas Panel Presentasi Festival,Presentasi Stakeholder,FGD -Ekosistem Festival dan one on one Meeting.
“Festival Expo akan di ikuti oleh sekitar 22 penyelenggara festival yang telah terkurasi,memiliki materi program dan konsep yang jelas untuk penyelenggaraan tahun 2020 mendatang,” papar Dinda Intan selaku perwakilan dari Jogja Festivals, hari ini.
Dinda berharap kegiatannya ini bisa menjadi penghubung dan ruang presentasi yang representatif para pegiat festival di Jogja, serta stakeholders di Indonesia dan mancanegara.
“Jogja Festivals sendiri merupakan satu-satunya platform strategis untuk festival di Indonesia yang didirikan oleh 15 festival terbaik Yogyakarta, yang mana telah menyelenggarakan festival lebih dari 5 tahun berturut-turut dalam bidang estetika, sains, dan teknologi,” ungkapnya..
Festival-festival yang sudah memiliki materi program dan konsep yang jelas untuk perhelatan di tahun 2020 mendatang, di antara lain ARTJOG, Biennale Jogja, Festival Film Dokumenter (FFD), Festival Musik Tembi, Indonesian Dramatic Reading Festival (IDRF).
Ada juga Jogja-Asian Netpac Film Festival (JAFF), Jogja Volkswagen Festival (JVWF), Keroncong Plesiran, Kustomfest, Ngayogjazz, Pesta Boneka, Yogyakarta Gamelan Festival (YGF), dan masih banyak lagi.
Pihaknya mengundang sponsor dari kelompok stakeholders untuk hadir dari berbagai perusahaan. Dengsn demikian di November 2019 mereka melihat kemungkinan untuk berkontribusi di festival mana pada tahun 2020. Bagaimana mereka akan masuk mendukung festival-festival di tahun mendatang,” papar Dinda Intan.
Di hari pertama JFFE, salah satu agenda yang akan digelar yaitu Presentasi Stakeholders, baik dari bidang art & culture maupun show business. Program ini memberikan kesempatan kepada lembaga atau institusi untuk mempresentasikan kebutuhan dan kemungkinan-kemungkinan kolaborasi yang dapat dilakukan dengan penyelenggara festival.
Program ini juga akan membahas strategi-strategi untuk mendapat dukungan dari lembaga atau intitusi yang tentunya akan bermanfaat bagi para pegiat festival.
Pada hari kedua, Presentasi Festivals yang akan dihadirkan adalah sebuah program di mana para penyelenggara festival diberi kesempatan untuk mempresentasikan tujuan dan detail event di depan para stakeholders.
“Nantinya mereka dapat memilih dan melanjutkan detail presentasi dalam program ‘1 on 1 Meeting’, dengan harapan di situ akan terjalin kesepakatan dan kerja sama,” kata Dinda.
Sementara pada hari terakhir penyelenggaraannya, JFFE akan menggelar Creative Sharing dengan tema ‘Festive Your Passion’ dan ‘Creative Cultural Hub & Hack’ bersama tokoh pegiat festival di Yogyakarta.
Mereka di antaranya adalah Anas Alimi (Jogjarockarta/Prambanan Jazz/Mocosik Festival), Lulut Wahyudi (Kustomfest), Ajie Wartono (Ngayogjazz), Ria Papermoon (Pesta Boneka), Heri Pemad (ARTJOG), Kamila Andini (JAFF).
Di luar kegiatan forum, ada juga expo atau ajang presentasi festival, pasar merchandise, open air cinema, dan workshop yang bisa dinikmati oleh pengunjung umum secara gratis untuk kenalan lebih dekat dengan festival-festival yang ada di Jogja.
“Kami berharap JFFE dapat menjadi wadah sinergitas antar festival, festival dengan akademisi, festival dengan masyarakat, festival dengan pemerintah, dan festival dengan swasta. Serta terjalinnya kerja sama investasi dengan institusi dan lembaga dalam konteks pengembangan Yogyakarta sebagai kota festival,” jelas Heri Pemad,Ketua Jogja Festivals.