JAKARTA, bisniswisata co.id: Jetstar telah mengkonfirmasi akan meningkatkan kapasitas antara Adelaide dan Bali, Indonesia. Maskapai ini telah memutuskan untuk mengoperasikan rute populer tersebut dengan pesawat paling hemat bahan bakarnya, A321LRneo, yang akan mulai terbang antara kedua kota tersebut pada 21 Juli 2023.
Dilansir dari www.travelnewsasia.com, pesawat ini memiliki hingga 46 kursi lebih banyak daripada Airbus A320 yang saat ini menerbangi rute tersebut, meningkatkan kapasitas sebesar 25% dan menambahkan sekitar 58.000 lebih banyak tarif rendah pada rute yang selalu populer.
A321LRneo juga memiliki kabin yang lebih senyap, kursi yang lebih lebar, tempat penyimpanan yang lebih besar, pengisi daya USB dalam penerbangan, dan dudukan perangkat di belakang kursi.
“Bali selalu menjadi tujuan internasional paling populer bagi Jetstar dan tidak sulit untuk mengetahui alasannya dengan pantainya yang indah, makanan lezat, penduduk yang ramah, keterjangkauan harga, dan kedekatannya dengan Australia,” kata Stephanie Tully, CEO Grup Jetstar.
Pihaknya bangga dapat menerbangkan pesawat terbaru dalam armada kami – A321LRneo – antara Adelaide dan Denpasar mulai pertengahan Juli, membuka lebih banyak kursi sehingga lebih banyak pelanggan dapat mengakses tarif hemat setiap tahun.
Stephanie sangat menghargai dukungan berkelanjutan dari Bandara Adelaide karena kami terus mengembangkan kehadiran kami di pasar penerbangan Australia Selatan.
Armada pesawat A321LRneo Jetstar terus bertambah, dengan pesawat kelima akan mendarat awal bulan depan dari pabrik Airbus di Jerman. Secara total, pabrikan pesawat dijadwalkan mengirimkan 18 pesawat pada pertengahan 2024.
Dua pesawat A321LRneo Jetstar akan berbasis permanen di Adelaide mulai pertengahan tahun, terbang ke Bali serta tujuan domestik.
“Hubungan cinta warga Australia Selatan dengan Bali berlanjut, dengan Indonesia sekali lagi menjadi tujuan internasional terbesar kami,” kata Brenton Cox, Direktur Pelaksana Bandara Adelaide.
“Kami senang bahwa dua pesawat terbaru Jetstar sekarang akan berbasis di Adelaide, menyediakan produk pesawat generasi berikutnya untuk warga Australia Selatan.”