JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) berharap, pengurus ISEI di daerah ikut berperan meningkatkan perekonomian daerah dengan memberikan pemahaman sekaligus asukkan kepada pemerintah daerah (Pemda) mengenai potensi-potensi apa saja yang dapat menggerakkan ekonomi daerah.
“Salah satu potensi itu, yaitu sektor pariwisata yang dapat memberikan multiplier effect yang besar. Namun, multiplier effect itu bisa terjadi jika Pemda mau berinvestasi, baik dari APBD maupun dengan mengundang swasta untuk berinvestasi,” lontar Ketua Umum ISEI Bambang Brodjonegoro dalam keterangan resminya diterima Bisniswisata.co.id, Senin (12/03/2018).
Dilanjutkan, upaya pemerintah daerah menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendatangkan investasi, seharusnya memang tidak hanya diarahkan untuk membangun kawasan industri atau mendatangkan pabrik-pabrik, namun juga sektor jasa seperti pariwisata.
Pasalnya, pariwisata tidak hanya mendongkrak ekonomi daerah, namun juga dapat menjadi sumber devisa dan memperkuat sumber devisa. “Tourisme merupakan kategori ekspor jasa, karena akan menghasilkan devisa untuk Indonesia sehingga bisa memperkuat rupiah secara permanen,” papar Bambang yang juga sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Apalagi, sambung dia, lonjakan kunjungan turis ke Indonesia masih belum spektakuler seperti Jepang, karena sektor pariwisata Indonesia masih sangat bergantung pada Bali. Hal tersebut terjadi lantaran daerah lain kurang mengeksplore, mengembangkan, serta kurang mempromosikan sektor pariwisata di daerah.
Padahal jika berkeliling ke daerah, semua akan bilang daerah Indonesia punya potensi pariwisata yang bagus, seperti pantai yang indah, bukit yang hijau, budaya unik, dan banyak lagi. Hanya saja itu baru sebatas pengamatan dan observasi, tambahnya.
Diakuinya, hingga kini belum ada ada langkah konkret bagaimana pantai dan bukit yang indah menjadi kenyataan sebagai tempat yang bisa mendatangkan turis. “Jadi dari hal-hal kecil, kita sebenarnya bisa membantu memperkuat sumber devisa melalui ekspor jasa yang namanya pariwisata,” ujar Bambang. (redaksibisniswisata@gmail.com)