Hawa Mahal Road, Jaipur, India ( Foto: unsplash.com/Aditya Siva/@msaditya9)
NEW DELHI, bisniswisata.co.id: India membuka kembali pusat perbelanjaan, restoran dan tempat ibadah mulai hari ini 8 Juni 2020, meskipun infeksi coronavirus meningkat pada laju harian tercepat daripada kapan pun dalam tiga bulan terakhir.
Karena ingin memulai ekonomi yang lumpuh oleh COVID-19 dan mengembalikan jutaan orang untuk bekerja, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi membuka penguncian besar-besaran dari 1,3 miliar populasi yang diberlakukan sejak bulan Maret.
Namun, pedoman menyertai pelonggaran pembatasan pada hari Senin ini. Tamu hotel hatus cek suhu badan, pakai masker akan diwajibkan setiap saat. Restoran harus mengatur meja terpisah untuk menjaga jarak sosial ketika dibuka kembali menurut aturan yang dikeluarkan oleh kementerian Dalam Negeri
Anurag Katriar, Presiden National Restaurant Association of India, Jumat lalu mengatakan makan perlu dibuat aman tetapi pembatasan seperti mengurangi kapasitas tempat duduk untuk menjaga jarak antar orang akan sulit dipertahankan.
“Sangat sedikit restoran yang berencana untuk buka pada 8 Juni 2020 ini karena secara finansial, kapasitas tempat duduk yang 50% tidak berfungsi sama sekali.”
Di tempat-tempat ibadah, orang akan diminta untuk mencuci tangan dan kaki mereka sebelum masuk, dan tidak akan ada distribusi persembahan makanan atau percikan air suci
“Mengingat potensi ancaman penyebaran infeksi, sejauh memungkinkan, musik / lagu yang direkam dapat dimainkan (tetapi) paduan suara atau kelompok bernyanyi tidak boleh diizinkan,” kata kementerian dalam negeri di situs webnya seperti dikutip dari Skift. Artikel ini ditulis oleh Nidhi Verma dan Sanjeev Miglani dari Reuters dan dilisensikan secara resmi melalui jaringan penerbit NewsCred
Tempat-tempat ibadah di India terutama kuil Hindu menarik ribuan orang dan bangunannya biasanya tidak cukup besar untuk memungkinkan jarak sosial untuk mengekang penularan virus corona.
Kuil Tirupati yang besar dan kaya di India selatan bertujuan untuk menjaga jarak para peziarah dengan mengakomodasi maksimum 6.000 per hari daripada 80.000-100.000 yang biasanya diizinkan.
Staf Tirupati akan mengenakan pakaian pelindung dan mengambil usap tenggorokan secara acak dari para peziarah, kata Anil Singhal, direktur eksekutif organisasi kuil.
Total infeksi coronavirus di India telah mencapai 226.770, bersama dengan 6.348 kematian, kata kementerian kesehatan pada hari Jumat. Pada tingkat pertumbuhan saat ini, beban kasus akan melampaui Italia dalam dua hari ke depan untuk menjadi yang terbesar keenam di dunia.
Dengan pemikiran ini, beberapa ahli kesehatan memperingatkan terhadap pembukaan kembali yang tergesa-gesa.
“Mencegah formasi klaster (infeksi COVID-19) adalah kebutuhan saat ini. Kami terlalu cepat membuka tempat-tempat keagamaan, terlalu cepat. Dewa dapat menunggu, ”tulis Giridhar R Babu, ahli epidemiologi di Yayasan Kesehatan Masyarakat India, menulis di Twitter. India nsmpaknya bisa menyalip jumlah virus corona di Italia dengan pelonggaran lockdown
Wisatawan India setiap tahun banyak yang berkunjung ke Indonesia. Data dari ceic.com mengungkapkan mencapai angka tertinggi sebesar 1,225,672 orang pada akhir tahun lalu ( 2019) dari target 800 ribu irang yang ditetapkan Kemenparekraf.
Data Kunjungan Wisatawan India diperbarui bulanan,, dengan rata-rata 262,306 Orang dari Maret 1987 sampai Maret 2020. Selain datang bersama keluarga, turis India yang datang ke Indonesia bertipe pasangan muda untuk bulan madu. Biasanya mereka suka ke Bali mentusul Batam dan Bintan untuk honeymoon.
Wisatawan India yang datang juga memang banyak insetif untuk karyawan perusahaan dan hanya mengonsumsi makanan non daging alias vegetarian.