Imlek di Sumut, Tingkat Hunian Hotel Berbintang Melayang

MEDAN, Bisniswisata.co.id: Libur Imlek, Jumat hingga Minggu (18/2/2018) membuahkan keuntungan bagi industri perhotelan di Sumatera Utara (Sumut). Terbukti, Tingkat hunian hotel berbintang melayang hingga tembus angka kenaikan 75-80 persen.

“Ada peningkatan 20 hingga 25 persen dari hari sebelumnya tingkat hunian hotelnya rata-rata 50-60 persen,” ujar Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut Denny S Wardhana, di Medan, Jumat (16/2/2018).

Menurut laporan para pengelola hotel, kata Denny, pesanan sudah mulai ada sejak Rabu (14/2) dan terus meningkat hingga tanggal 18 Februari. Pesanan kamar hotel yang meningkat itu dampak perayaan Imlek yang bertepatan dengan akhir pekan.

Perayaan Imlek seperti hari besar keagamaan lain, warga yang merantau biasanya pulang untuk berkumpul dengan keluarganya di Sumut. Hunian hotel semakin bertambah karena warga yang merayakan Imlek maupun lainnya memilih berlibur di hotel.

Warga Kota Medan Sofyan Tan mengakui bahwa berkumpul makan malam dengan seluruh keluarga pada malam Imlek merupakan tradisi Imlek. “Kalau tidak di rumah, kumpul makan bersama dilakukan di restoran,” kata Sofyan Tan yang anggota DPR RI seperti dikutip laman Antara, Sabtu (17/02/2018).

Tradisi berkumpul di malam Imlek, sehingga banyak warga yang mudik ke daerah asalnya dan menginap di rumah keluarga atau hotel. Dampaknya hotel ketiban untung yang sudah lama dirasakan sepi tamu.

Disisi lain, liburan Imlek ke Medan, juga mendongkrak kunjungan wisata. Apalagi selama omo Komunitas Tionghoa di Medan sangat berkembang. Enggak heran kalau perayaan Imlek di sini sangat meriah. Kemeriahan ini bisa dilihat dalam Gebyar Imlek Fair yang diadain tiap tahun di sini.

Jejak Tiongkok di Medan bisa ditelusuri di Desa Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan. Di Kawasan ini bisa berburu benda-benda peninggalan pemukim pertama Tionghoa, dari pecahan keramik hinga koin-koin kuno.

Enggak cuma itu, ada satu hal yang enggak boleh dilewatkan kalau liburan Imlek ke Medan, wisata kuliner kue bakul. Kue yang terbuat dari tepung pulut dan gula ini melambangkan keakraban dan keharmonisan menurut tradisi Tionghoa. (NDHYK)

Endy Poerwanto