MEXICO CITY, bisniswisata.co.id; Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menolak dan menentang keputusan Pemerintah Meksiko yang mengurangi kapasitas Bandara Internasional Mexico City (AICM) menjadi 43 operasi per jam.
IATA selanjutnya menyerukan kepada pihak berwenang untuk mencari langkah-langkah alternatif terhadap tindakan sepihak ini, yang jika tidak ditarik atau diubah, akan berdampak negatif pada penumpang, operasi udara, konektivitas, pariwisata dan daya saing.
Hal ini juga akan menempatkan Meksiko dalam ketidakpatuhan terhadap komitmen penerbangan internasionalnya. “Keputusan Pemerintah ini tidak mempertimbangkan kepentingan konsumen, juga tidak menghormati proses konsultasi yang diperlukan dengan operator dan pengguna, terutama di bandara utama negara tersebut,” kata Peter Cerdá, Wakil Presiden Regional IATA untuk Amerika.
Langkah-langkah tersebut harus diambil dengan ketelitian teknis dan operasional yang maksimal, berdasarkan studi dan analisis para ahli. Dalam hal ini, IATA mempertanyakan metodologi yang digunakan SENEAM, AFAC dan AICM untuk menentukan kapasitas bandara, tambahnya.
Keputusan ini juga menyimpang dari standar internasional dan praktik terbaik yang menyatakan bahwa perubahan kapasitas harus dilakukan melalui proses kolaboratif dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan transparansi, prediktabilitas, dan kepastian.
Mematuhi standar-standar ini memungkinkan kepatuhan terhadap komitmen internasional dan perencanaan operasi udara yang tepat, dengan penumpang sebagai prioritas dan menghormati tuntutan pasar lokal, konektivitas dan efisiensi operasional.
Pengurangan baru dalam operasi AICM ini mengikuti pengurangan kapasitas pada tahun 2022 dari 62 menjadi 52 operasi per jam, yang dibenarkan oleh pemerintah dengan alasan keterbatasan wilayah udara.
Namun penjelasan ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 oleh pemerintah yang sama, yang menegaskan kelayakan pengoperasian secara aman maksimal 72 operasi per jam.
Pengurangan tahun lalu memaksa maskapai penerbangan kargo berhenti beroperasi di AICM guna memfasilitasi pekerjaan untuk meningkatkan terminal; namun sampai saat ini, belum ada pekerjaan seperti itu yang dilakukan.
“Masalah utama di AICM bukanlah kapasitas operasionalnya, melainkan infrastruktur yang menua dan memburuk. Terminal 1 dan 2 memerlukan modernisasi segera,” kata Cerdá.
AICM dilayani oleh lebih dari 24 maskapai penerbangan nasional dan internasional dan bertindak sebagai hub utama yang menghubungkan semua negara bagian Meksiko dan sebagian besar tujuan internasional.
Potensi pasar Meksiko sangat besar dengan banyaknya destinasi wisata. Misi bersama seluruh pemangku kepentingan adalah memfasilitasi konektivitas penerbangan dan membuat perjalanan udara lebih mudah diakses di seluruh negeri.
Penerbangan memungkinkan hubungan sosial, meningkatkan pariwisata secara signifikan dan merupakan mesin pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Pada tahun 2021, transportasi udara menciptakan 1,3 juta lapangan kerja dan menyumbang US$46,8 miliar terhadap PDB negara.
Terakhir, prioritas pemerintah Meksiko adalah fokus pada pemulihan peringkat Kategori 1 dari program Penilaian Keselamatan Penerbangan Internasional yang dilakukan oleh Administrasi Penerbangan Federal AS.
Dampak negatif Kategori 2 sangat besar bagi negara ini, dengan hilangnya konektivitas, kenaikan harga tiket, dan berkurangnya daya saing maskapai penerbangan Meksiko.
Sebagai kesimpulan, IATA menolak tindakan yang merugikan ini dan menegaskan kembali kesediaan industri untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan Meksiko dapat terus memperoleh manfaat dari konektivitas penerbangan yang disediakan oleh AICM.