DAERAH

Green Tourism demi Masa Depan Pariwisata NTB

MATARAM, bisniswisata.co.id: Pariwisata menjadi sektor prioritas Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah terobosan dilaksanakan oleh pemerintah provinsi NTB dengan membuka rute penerbangan internasional, program Zero Waste (nihil sampah) dan penggunaan energi terbarukan, membangun jalan raya, dermaga, rumah sakit, sekolah dan membangun SDM pariwisata.

“Saya gembira melihat investasi bidang energi terbarukan mulai masuk dan bergeliat di NTB. Karena progresnya yang bagus, dan memutuskan investasi lagi 15 megawatt tambahan,” kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat meninjau Investasi Energi Terbarukan di Pringgabaya Lombok Timur bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Igansius Jonan.

Saat ini, tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) telah mulai beroperasi di Lombok, 2 Juli 2019 lalu. Tiga PLTS tersebut adalah PLTS Pringgabaya, PLTS Selong, dan PLTS Sengkol berkapasitas 5 Mwac per lokasi. Tiga PLTS tersebut mulai memperkuat sistem kelistrikan Lombok.

PLTS ini merupakan salah satu bentuk komitmen PLN untuk terus mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya di NTB. Ini adalah bagian dari percepatan pencapaian target bauran energi terbarukan. Sesuai yang terdapat dalam Kebijakan Energi Nasional, targetnya 23 persen pembangkit dari EBT pada tahun 2025

Zulkieflimansyah mengatakan investasi dan membangun energi terbarukan adalah hal yang menarik. “Bukan hanya penting untuk kepentingan ketersediaan energi kita. Tapi juga untuk kepentingan pariwisata NTB,” ujar Gubernur NTB seperti dilansir laman Tempo, Jumat (30/08/2019).

Pengembangan ketahanan energi juga menjadi salah satu elemen yang berkorelasi dengan sektor pariwisata NTB. Penyediaan energi terbarukan menjadi hal yang akan mendukung berkembangnya pariwisata. Upaya memajukan sektor pariwisata tidak harus melulu dilihat dari anggaran pariwisata. Tapi juga dengan usaha-usaha dan investasi di bidang renewable energi. ”Pariwisata masa depan adalah green tourism yang mensyaratkan infrastruktur seperti solar panel ini,” ucapnya.

Dilajutkan, sektor pariwisata masih menjadi sektor prioritas bagi Provinsi NTB. Menurutnya, kebijakan untuk memajukan pariwisata tidak melulu ditempuh dengan meningkatkan anggaran promosi pariwisata. Sebab, pariwisata adalah sebuah sistem yang saling berkaitan dan terus menerus berubah secara dinamis.

Selama hampir setahun menjabat, Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah terus berupaya mendorong semakin terkoneksinya NTB dengan daerah dan negara lain. Upaya tersebut rupanya mulai menghasilkan dampak positif. Terutama terhadap sektor swasta. Penerbangan langsung Air Asia dari Perth ke Lombok misalnya sudah nyata hasilnya meningkatkan jumlah wisatawan datang ke Lombok hampir 200 persen, lontarnya serius.

Program nihil sampah yang kini dijalankan Pemerintah Provinsi NTB juga pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap pariwisata. “Zero waste, ujung-ujungnya ya pariwisata juga,” ujarnya. (ndy)

Endy Poerwanto