DAERAH

Gelombang Tinggi, Wisatawan Dilarang Renang di Pantai Kuta

DENPASAR, bisniswisata.co.id: Pantai Kuta kembali ditutup bagi wisatawan dari segala aktivitas berenang dan berselancar lantaran tinggi gelombang air laut sudah mencapai 4 meter, juga dan arus ombak yang cukup kuat. Penutupan dilakukan pada Kamis (26/07/2018).

“Puncak gelombang tinggi di Pantai Kuta terjadi pada Rabu (25/7). Bahkan, arus air laut sampai melimpah ke trotoar. Ternyata sampai Kamis gelombang masih tinggi dan ombak semakin tak bersahabat,” papar Koordinator Balawista Badung I Ketut Ipel seperti diunduh laman Bisnis.

Meski tinggi gelombang sudah mulai menurun pada Kamis (26/7), tapi situasi dinilai masih berbahaya sehingga aktivitas di laut mesti dibatasi. “Hari ini masih kami tutup karena situasi ombak masih begitu, takutnya kami kecolongan,” tambahnya.

Jika tinggi gelombang terus menunjukkan penurunan, maka Pantai Kuta akan dibuka lagi seperti biasa untuk aktivitas dalam air. Walaupun ditutup, wisatawan tetap bisa melakukan aktivitas di pinggir pantai seperti berjemur atau sekadar menikmati suasana. “Kegiatan bibir pantai masih [bisa dilakukan], cuma kami imbau supaya masyarakat mematuhi rambu-rambu di sepanjang pantai,” tegas Ketut.

BMKG juga memberikan peringatan dini terkait potensi tinggi gelombang laut yang bisa mencapai 2 meter atau lebih. Situasi ini diperkirakan terjadi Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali. Peringatan dini ini berlaku hingga Sabtu (28/7).

Ketut Narsih (50) salah satu pedagang makanan di Pantai Kuta menyampaikan, air laut menghantam sampai ke area dagang di pinggiran pantai. “Kalau punya saya tidak kena, tapi barang dagangan punya pedagang yang lain kena air laut dan basah,” ucapnya.

Menurut Ketut Narsi yang sudah berdagang di Pantai Kuta sejak tahun 1970 ink, kejadian pasang air laut sudah hal biasa dan hampir setiap tahun. Selain itu, pada tahun 2016 juga terjadi air pasang laut sampai ke Jalan Raya di Pantai Kuta. “Kalau surutnya tidak tentu, tapi tadi jam 8 pasang sekitar jam 9 sudah surut. Kalau dulu waktu pasang pedagang kalang kabut,” ujarnya.

Dengan adanya gelombang dan arus ombak yang cukup besar. Pihak Balawista Kuta memasang rambu-rambu bendera berbahaya di sepanjang Pantai Kuta agar para wisatawan yang berkunjung tidak melakukan aktivitas berenang atau bermain surfing bagi wisatawan.

“Area berenang untuk hari ini kita tutup, karena masih berbahaya sepanjang pantai ini. Imbauan kita pada masyarakat selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu yang telah dipasang. Setiap saat kita memberikan informasi dengan memakai pengeras suara oleh Satgas pantai supaya tidak berenang,” ungkapnya. (NDY)

Endy Poerwanto