DESTINASI INTERNATIONAL NEWS

Gambaran Wisata Ramah Muslim di Amerika Serikat

Salat Tarawih di Times Square New York (Foto: AP/Yuki Iwamura)

JAKARTA, bisniswisata.co.id:  Amerika Serikat memang tidak menonjolkan wisata ramah muslim. Negara ini seperti tidak berpromosi untuk pariwisatanya di negara-negara lain.

Dilansir dari detikTravel News, dalam sebuah bincang-bincang di @america, Rabu (25/4/2024), terungkap bahwa kehidupan muslim di Amerika telah berkembang pesat pada saat ini. Founder zabihah.com, Shahed Amanullah menjelaskannya.

“Sejarah singkat komunitas muslim di Amerika Serikat yakni, sejak tahun 2000, jumlah masjid yang ada di Amerika telah berjumlah tiga kali lipat. Ini artinya ada penambahan penduduk muslim dan mereka semakin nyaman untuk mengungkapkan identitasnya,” kata Shahed.

Menurut dia saat ini Amerika Serikat miliki 4.000 masjid juga Islamic center di Amerika. Jumlah itu sangat rendah, sejumlah di bawah 1.000 pada waktu 20-25 tahun lalu,” dia menambahkan.

Kedua, Shahed menjelaskan bahwa para anggota masyarakat muslim telah unggul di bidang politik, media, bisnis, dan bidang yang lain. Lalu yang ketiga, kesadaran akan muslim di AS sudah terbilang tinggi.

“Contoh, dahulu tiada yang tahu apa itu Ramadan saat saya masih kecil. Sekarang tanpa perlu dijelaskan mereka sudah tahu kenapa saya puasa sebulan penuh,” kata dia.

Keempat, Shahed mengatakan bahwa warga muslim di Amerika telah membangun budaya yang unik. Contoh, budaya Asia Tenggara bertemu dengan Afrika yang menciptakan sesuatu yang baru.

“Kelima, saat ini, warga muslim telah berkontribusi untuk Amerika dengan percaya diri. Keadaan ini sangat baik untuk dieksplorasi para muslim traveler,” kata dia.

Menyoal makanan halal, dalam catatan web Shahed, layanan itu dimulai dari 200 restoran pada 1998 dan kini telah berkembang hingga lebih dari 14.000. Jadi, industri halal telah tumbuh pesat di Amerika yang kini telah bernilai US$20 miliar.

“Warga muslim telah direpresentasikan dalam semua aspek budaya makanan dan industrinya. Karena, di sana ada hal unik yakni makanan halal yang dinamis yang diciptakan oleh para pemuda muslim,” ujar dia.

Shahed juga menyebut untuk jangan ke Amerika karena hanya berkeliling ke tempat biasa. Jika ingin menjadi muslim traveler maka di setiap kota besar Amerika telah memiliki kelompok muslimnya sendiri.

“Kami juga memiliki cendekiawan muslim, seniman, perkemahan, dan pusat kebudayaan yang sedang berkembang pesat. Dan terhubunglah dengan para muslim yang lain,” kata Shahed.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)