NTT Delete Sport Tourism Balap Sepeda

KUPANG, bisniswisata.co.id: Diduga tak pengaruhi kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) apalagi wisatawan mancanegara (wisman) dan hanya hura-hura membuang anggaran negara, sport tourism balap sepeda Tour de Flores (TdF) dan Tour de Timor (TdT) dicoret dalam kalender wisata Nusa Tenggara Timur (NTT) rahun 2019, dicoret.

“Tahun ini, NTT tidak menggelar Tour de Flores dan Tour de Timorseperti tahun-tahun sebelumnya. Ada pergeseran orientasi kebijakan,” papar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa dalam keterangan resminya, di Kupang NTT.

Dilanjutkan, balap sepeda TdF dan tur sepeda TdT yang digelar sebelumnya merupakan bagian dari promosi pariwisata di provinsi berbasiskan kepulauan itu. Sejalan dengan kebutuhan pembangunan pariwisata, orientasi pemerintah provinsi NTT diutamakan pada pembangunan destinasi sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) periode 2018-2023.

“Terjadi pergeseran orientasi kebijakan dari sebelumnya yang menonjolkan promosi, sekarang lebih pada membangun destinasi wisata ,” kata mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu.

Kebijakan ini, lanjut dia, tidak berarti mengurangi komitmen dalam membangun pariwisata. Pemerintah provinsi menginginkan adanya keseimbangan dengan adanya perbaikan destinasi wisata. Karena pemasaran atau promosi yang baik menjadi sangat sulit kalau destinasi yang dipasarkan tidak sesuai dengan kenyataan,” katanya seperti dilansir Antara, Rabu (22/05/2019).

Tahun 2019, NTT fokus membangun sejumlah destinasi wisata di antaranya Goa Monyet dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao. Juga Pantai Liman di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Kampung Adat Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kawasan Praimadita di Kabupaten Sumba Timur, kawasan Moru di KabupatenAlor, kawasan sekitar Kelimutu di Kabupaten Ende, dan kawasan Lamalera di Kabupaten Lembata.

“Orientasi kita sekarang adalah memperbaiki destinasi-destinasi wisata yang ada untuk memenuhi unsur atraksi, aktivitas, aksesibilitas, akomodasi, dan amenitas (5A),” lontarnya. (NDY)

Endy Poerwanto