Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa bersama Sapta Nirwandar, Ketua FOKBI dan para pengurus yang baru dilantik.
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Ketua Umum terpilih Federasi Olahraga Kreasi Budaya
Indonesia (FOKBI) Dr. Sapta Nirwandar SE., DESS melantik Dewan Pimpinan Pusat
FOKBI masa bakti 2024 – 2029. Wakil Ketua Umum dijabat oleh Dr Lily Greta
Karmel, MA dan Sekretaris, Dr dr Ria Maria Theresa SpKJ.
Pelantikan dilaksanakan di Balairung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta. Hadir dalam pelantikan ini, Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa dan perwakilan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), perwakilan FOKBI dari berbagai provinsi, KORMI Nasional, serta organisasi olahraga masyarakat lainnya.
Sapta Nirwandar, Ketua Umum FOKBI,, menegaskan bahwa dalam lima tahun ke depan menargetkan penguatan organisasi dengan memperluas jangkauan ke tingkat daerah dan internasional. FOKBI juga memiliki visi besar sebagai pusat pengembangan olahraga berbasis budaya Indonesia yang inovatif, inklusif, dan berdaya saing global.
Untuk mewujudkan visi tersebut, FOKBI akan menjalankan empat misi utama, yaitu:
*Melestarikan olahraga berbasis budaya sebagai bagian dari identitas nasional.
*Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui inovasi dan digitalisasi.
*Membangun ekosistem olahraga budaya yang berkelanjutan secara ekonomi.
*Mempromosikan olahraga budaya Indonesia ke kancah internasional.
Salah satu program unggulan adalah pengembangan senam Kebugaran berbasis budaya lokal, yang diharapkan dapat Meningkatkan Kebugaran masyarakat untuk menekan biaya pengobatan BPJS melalui Preventif dan Promotif guna mendukung Program Indonesia Emas dan Indonesia Bugar 2045 dan diterima secara luas di dalam negeri maupun regional.
“Kami ingin menjadikan olahraga berbasis budaya sebagai bagian dari gaya hidup
masyarakat modern. Oleh karena itu, kami akan mengandalkan kekuatan komunitas,
media sosial, dan penggiat olahraga untuk menyebarluaskan berbagai kegiatan
FOKBI,” ujar Sapta Nirwandar.
Ketua FOKBI, Sapta Nirwandar
Dr. dr Ria Maria Theresa SpKJ, Sekjen FOKBI menjelaskan, aktivitas menari yang dipadukan dengan senam diiringi lagu tradisional dapat berdampak pada kesehatan, termasuk menurunkan berat badan. “Harus dilakukan dengan intens 30 menit, dilakukan tiga kali dalam seminggu dan berlangsung selama 12 minggu maka berat badan akan turun dan bugar,” ujar Ria.
Syaratnya, gerakan harus dilakukan melibatkan kekuatan, bukan hanya memenuhi aspek estetika. Sebanyak enam versi Poco-Poco kini sudah bisa disertifikasi di antaranya, untuk kalangan anak-anak, generasi muda, serta lansia, tambahnya.
Poco-poco dan turunannya tidak kalah dengan senam import seperti zumba, pilates, aerobik dan lainnya. Sesuai namanya sebagai Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia maka FOKBI akan tetus berkreasi dengan senam dari gerakan Pencsk Silat yang menjadi salah satu warisan budaya Indonesia.
Sapta dengan serius menambahkan bahwa
penyebaran senam Poco-poco dan turunannya jika dipraktekan di semua lini masyarakat sehingga bisa membantu pemerintah menekan biaya yang dikekuarkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS ) karena FOKBI membuat senam yang mengedepankan kebugaran dan kesehatan sehingga anggotanya memiliki kesehatan prima.
Salah satu kegiatan terbesar yang akan dilaksanakan FOKBI adalah Drama Musikal Poco-Poco. Drama Musikal Poco-Poco akan menjadi sebuah pertunjukan spektakuler yang menggabungkan elemen seni, budaya, dan olahraga dalam satu panggung megah.
“Acara ini akan melibatkan Dwiki Dharmawan Orchestra, yang akan mengaransemen
musik dengan sentuhan modern namun tetap mempertahankan keaslian budaya
Indonesia. Selain Drama Musikal Poco-Poco, melanjutkan kesuksesan tahun sebelumnya,
FOKBI kembali mengadakan Pemilihan Duta Poco-Poco,” jelasnya.
Acara ini bertujuan untuk mencari individu yang tidak hanya mahir dalam menari Poco-Poco, tetapi juga memiliki semangat untuk mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional.
Tahun 2023, FOKBI telah sukses selenggarakan Lomba Duta Poco-Poco Indonesia Goes To USA. Pemenang berangkat ke Anerika Serikat promosikan Olahraga Berbasis Budaya Indonesia agar Go Internasional
FOKBI, yang didirikan pada tahun 2016, berada di bawah naungan Komite Olahraga
Masyarakat Indonesia (KORMI) dan telah mencetak berbagai prestasi di bidang
olahraga berbasis budaya.
Salah satu pencapaian terbesar FOKBI adalah pemecahan rekor dunia Guinness World Records untuk “The Largest Poco-Poco Dance” pada tahun 2018, di mana 65.000 orang menari Poco-Poco secara serentak di Jakarta.
Selain Poco-Poco, FOKBI kini tengah mempromosikan senam berbasis
budaya dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikenal dengan “Ikan Nae di Pante”.
Senam ini dikemas dengan gerakan sederhana yang mudah diikuti, diiringi musik
yang ceria dan menyenangkan.
Lagu “Ikan Nae di Pante” sendiri telah viral di berbagai platform digital, menjadikannya potensi besar untuk dikenalkan lebih luas
sebagai bagian dari olahraga masyarakat. “ “Senam diiringi lagu tersebut jumlah pengunjungnya juga mencapai lebih dari 10 juta penonton,” jelas Sapta.

Tekadnya untuk mengandalkan kekuatan komunitas, media sosial, dan penggiat olahraga untuk menyebarluaskan berbagai kegiatan sudah menampakkan hasil. Oleh karena itu peranan FOKBI di daerah untuk mandiri dalam hal membuat event sangat di harapkan.
Sapta yang menjadi Wakil Menteri Pariwisata Kabinet Indonesia Bersatu II, periode 2011– 2014 ini menambahkan meski adanya pemotongan anggaran pemerintah, tahun ini, FOKBI tetap akan mengadakan berbagai kegiatan besar sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan olahraga berbasis budaya.
Dukungan Pemerintah dan Harapan ke Depan
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa dalam sambutannya menyampaikan
optimisme terhadap kepengurusan baru FOKBI. Menurutnya, dengan dukungan dari
berbagai pihak, FOKBI dapat menjadi jembatan bagi promosi budaya Indonesia
melalui olahraga, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
“Kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan olahraga adalah salah satu cara
terbaik untuk mempromosikannya ke dunia. Saya yakin, di bawah kepemimpinan
Sapta Nirwandar, FOKBI akan semakin berkembang dan membawa
kebanggaan bagi bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Menurut dia, dengan kepengurusan yang solid dan program yang terstruktur, FOKBI diharapkan dapat terus melahirkan inovasi
dalam olahraga berbasis budaya dan membawa nama Indonesia lebih dikenal di
tingkat global.
Ni Luh Puspa mengingatkan bahwa kekayaan budaya memainkan peran penting dalam menarik wisatawan ke Pulau Dewata.
Keberagaman seni, tradisi, dan upacara keagamaan yang masih dilestarikan dengan baik semakin memperkaya daya tarik sebagai destinasi wisata unggulan. Begitu pula dengan daerah-daerah lainnya yang memiliki keberagaman budaya
Pariwisata yang memberikan dampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga nilai-nilai keberagaman juga budaya serta kearifan lokal. “Hal ini juga selaras dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pemerataan pembangunan, serta pelestarian alam dan budaya,” ujarnya.
Saat ini (tahun 2025) Kementerian Pariwisata ditargetkan bisa mencapai (kunjungan wisman) sekitar 14 juta sampai 16 juta wisatawan mancanegara. Kemenpar bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus berbenah mengembangkan daya tarik pariwisata Indonesia termasuk penyelenggaraan event.
“ Kita harus optimistis target kunjungan wisman tercapai dan turunkan egoisme sektoral. Kita harus kolaborasi, tidak bisa bekerja sendiri karena itu komunitas dan kalangan swasta juga harus berkolaborasi,” tuturnya.
Pihaknya berharap FOKBI rajin bikin event sehingga pergerakan wisatawan nusantara juga akan naik. Dia mengakui event menjadi motor penggerak pergerakan wisatawan baik domestik maupun asing karena itu untuk tahun 2025 ini