KROASIA, bisniswisata.co.id: Belum lama ini, pengelola Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) merencanakan membatasi jumlah kunjungan wisatawan demi menjaga kelestarian alam dan fauna purba Komodo.
Saat ini hal yang sama juga tengah dirasakan kota tua Dubrovnik di Kroasia. Kota yang masuk dalam daftar Situs Cagar Budaya Dunia UNESCO itu mengalami “serbuan turis” yang ingin menikmati panorama kawasan perairan Adriatic.
Wisatawan yang datang kebanyakan menumpang kapal pesiar. Jumlahnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan orang setiap harinya. Akibatnya daratan dan lautan kota tua Dubrovnik sangat padat. Penduduk setempat bukannya senang didatangi wisatawan asing, namun merasa tidak nyaman dan penuh kekhawatiran karena kerusakan tata kota, pembuangan sampah dan masalah sosial lainnya.
Pada bulan Januari sampai Juni 2018 tercatat sebanyak 200 ribu turis dari 188 kapal pesiar yang datang ke kota berusia 800 tahun ini. Sepanjang tahun 2017, total pelancong yang datang mencapai 749 ribu turis dari 539 kapal pesiar. Pemerintah setempat memperkirakan bahwan jumlah tahun ini bakal lebih meningkat.
Apalagi kota sejarah ini menjadi lokasi syuting film, salah satu adegan dalam serial Game of Thrones ini memberi lahan pekerjaan untuk 1.500 warganya sekaligus menjadi daya tarik wisata yang kerap dikunjungi wisatawan.
Bukan cuma lalu lintas, seluruh kota ikutan sibuk menyambut tamu, mulai dari penjaga toko, pelayan restoran sampai petugas hotel. Tahun lalu predikat Dubrovnik sempat dipertanyakan oleh UNESCO, yang khawatir dengan serbuan turis ke sana.
UNESCO berpendapat kalau lalu lintas kapal pesiar di sana bisa mengurangi kelestarian alam kota yang sarat dengan sejarah. Demi mengatasi masalah tersebut, tahun lalu pemerintah kota sempat menerapkan program Respect The City (Hormati Kota) dengan menekan jumlah kedatangan dengan kapal pesiar sebanyak 4.000 turis per hari.
Pejabat Badan Pariwisata Dubrovnik, Sandra Milovcic, mengklaim program itu berhasil dan akan dilanjutkan. “Dengan terjaganya jumlah turis, terjaga juga kualitas pelayanan untuk mereka. Kepadatan juga cukup terurai,” lontarnya.
Milovcic lanjut mengatakan kalau saat ini yang membuat kotanya ramai ialah turis satu malam, alias turis yang hanya datang untuk singgah semalam. Dari data yang dimilikinya tercatat ada 4,2 juta turis satu malam dari bulan Januari sampai Juni tahun ini, atau naik sebanyak 14 persen dari tahun sebelumnya.
Dikutip dari Cruise Critic, Selasa (07/08/2018) Dubrovnik merupakan destinasi wisata kapal pesiar yang paling populer untuk kategori Eastern Mediterranean. Dubrovnik mendapat predikat ini sebanyak dua tahun berturut-turut dan turut masuk daftar bersama Kotor (Montenegro), Venice (Italia), Santorini (Yunani), dan Rhodes. (NDI)