JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pariwisata kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) benar-benar mendapat perhatian serius. Kini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyumbangkan dua kapal penyeberangan untuk mendukung pariwisata yang telah ditetapkan sebagai satu di antara lima destinasi wisata superprioritas.
“Semenjak tahun 2017-2018 tidak kurang dari Rp700 Miliar telah kami alokasikan untuk anggaran di Danau Toba ini,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, dalam keterangan resmi, Ahad (10/11/2019).
Budi Setiyadi melakukan pengapungan kapal Roll On- Roll Off (Ro-Ro/kapal penyeberangan) 300 Gross Ton (GT) dan peletakan lunas kapal (keel laying) Ro-Ro 200 GT di Galangan Kapal PT. Dok Bahari Nusantara, Toba Samosir, Sumatra Utara pada Sabtu kemarin.
Budi menyampaikan apresiasi kepada PT. Dok Bahari Nusantara yang telah mendapat kepercayaan dari Pemerintah untuk membangun kapal-kapal ini. “Kapal yang 300 GT ini rencananya akan melayani di Dermaga Balige dan melayani lintas Balige- Onan Runggu,” tuturnya.
Kapasitas Ro-Ro 300 GT ini mampu mengangkut sebanyak 180 orang dan 21 unit kendaraan roda empat. Panjang kapal yang akan diresmikan ini yakni 39 meter, lebar 11 meter, dan kecepatan 10 knot. “Kami akan memaksimalkan setiap pembangunan kapal baru sebagai bukti keseriusan pemerintah untuk mengangkat Danau Toba sebagai kawasan wisata kelas dunia,” papar Budi.
Budi menjelaskan, Kemenhub pernah menginventarisir jumlah kapal di Danau Toba ada 300 unit lebih. Namun, kapal-kapal itu tidak disiplin melakukan docking atau perbaikan kapal setahun sekali.
“Kalau kapal penumpang atau penyeberangan seharusnya docking itu 1 tahun sekali, tetapi karena tidak ada fasilitas docking jadi tidak dapat difasilitasi dengan baik. Nanti ke depannya akan ada dermaga kecil di sini termasuk fasilitas docking dengan menyerap tenaga kerja dari warga lokal,” kata Budi.
Sebelumnya, Direktur Badan Otorita Pelaksana (BOP) Danau Toba Arie Prasetyo menuturkan bahwa kawasan pariwisata super prioritas, Danau Toba, akan menerima suntikan dana segar sebesar Rp 6,1 triliun.
Hingga September, pemerintah telah meneken sejumlah nota kesepahaman atau MoU khusus untuk pengembangan destinasi super prioritas di Sumatera Utara ini. “Sudah ada tujuh MoU untuk komitmen investasi di Lahan Zona Otorita Danau Toba,” kata Arie seperti dilansir laman Bisnis.
Menurut Arie, sejumlah investor juga telah melirik untuk menamankan modal di Danau Toba. Pihak BOP saat ini tengah menyiapkan dokumen perjanjian untuk dibahas dengan investor pada pekan kedua bulan September. (ndy/Bisnis)