JAKARTA, bisniswisata.co.id: Program Karisma Event Nusantara yang merupakan Calender of Event sepanjang tahun 2023 dari seluruh event yang berlangsung mampu mendorong pergerakan 7,4 juta wisatawan dengan perputaran uang mencapai Rp12,4 triliun dan lebih dari 11.400 UMKM yang tersentuh serta kurang lebih 143.200 pelaku seni/event terlibat.
“Ini sangat-sangat penting, event merupakan salah satu strategi utama Kemenparekraf untuk bisa meningkatkan jumlah wisatawan,” kata Wamen Parekraf Angela Tanoesoedibjo saat menggelar Jumpa Pers Akhir Tahun 2023 bersama Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno dan para deputy.
Meski memiliki banyak event, namun target jumlah pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sepanjang 2023 belum tercapai.
Tahun ini, target pergerakan wisnus sebesar 1,2-1,4 miliar pergerakan, sedangkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hingga Oktober 2023 jumlah pergerakan wisnus baru mencapai angka 688,78 juta pergerakan.
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno lalu memaparkan berbagai program Kemenparekraf/Baparekraf termasuk capaian kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sepanjang tahun 2023.
Kegiatan berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Jumat dan Menparekraf mengatakan 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan karena baru di pertengahan tahun pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir dan masuk ke fase endemi.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan realisasi investasi di sektor parekraf tahun 2023. Tercatat penanaman modal asing telah mencapai Rp8,70 triliun dan untuk penanaman modal dalam negeri sebesar Rp14,99 triliun. “Sehingga total investasi di semester pertama tahun 2023 sebesar Rp23,70 triliun,” ujarnya.
Sesuai RPJMN, program strategis Kemenparekraf dibagi menjadi lima fokus indikator yakni pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan; peningkatan daya saing; penciptaan nilai tambah; transformasi digital, dan peningkatan produktivitas. Masing-masing fokus indikator tersebut dijalankan dengan berbagai turunan program.
Untuk pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan, program yang dijalankan dimulai dari penyusunan naskah awal RIPPARNAS 2026-2040, standardisasi dan sertifikasi usaha, memaksimalkan publikasi kampanye #DiIndonesiaAja, serta penyiapan desa wisata berkelanjutan.
“Peningkatan produksi barang dan jasa di Indonesia mencapai Rp212,9 miliar dan harapannya ini akan semakin kita perluas di tahun 2024,” ujar Sandiaga.
Kemenparekraf juga menggulirkan program Aksi Selaras Sinergi (Aksilarasi) yakni program pendampingan dan peningkatan kebermanfaatan di 12 produk unggulan di 5 destinasi pariwisata super prioritas.
Selanjutnya, untuk indikator peningkatan daya saing, Kemenparekraf menjalankan program dengan konsep-konsep yang langsung menyentuh pilar-pilar penguatan.
Salah satunya adalah melalui penerbitan Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN), peningkatan SDM pariwisata melalui upskilling, reskilling, dan new skilling yang telah diikuti lebih dari 13 ribu untuk pelaku pariwisata dan lebih dari 13 ribu pelaku ekonomi kreatif.
“Selain itu juga penguatan rantai pasok industri yang juga kita sebut sebagai hilirisasi dimana terdapat komitmen antara industri parekraf dan UMKM. UMKM tersebut yakni 29 UMKM di Bandung, 34 UMKM di Bali, dan 39 UMKM di Balikpapan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Melanjutkan penjelasan program dalam fokus indikator berikutnya yakni penciptaan nilai tambah, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan, yang pertama adalah dengan merilis outlook pariwisata dan ekonomi kreatif serta melakukan banyak pelatihan yang diikuti pelaku parekraf.
“Para pelaku parekraf mendapatkan ilmu mengenai parekraf ke depan akan seperti apa,” ujar Wamenparekraf Angela.
Kemenparekraf juga mendukung penyusunan materi IPRO di 5 DPSP dan 10 DPP, penyusunan naskah akademik dari pembentukan BLU, penguatan hubungan antar lembaga, dan dukungan pengembangan usaha parekraf.
“Dan tentunya signature program kami adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia dimana terdapat lebih dari 4.500 peserta di tahun 2023 dan sudah ditentukan 75 pemenang,” kata Angela.
“Selain itu juga telah ditetapkan 5 kabupaten/kota kreatif dalam program Kata Kreatif 2023, enam kabupaten/kota yang telah melaksanakan uji petik PM3I dan 1 kota ditetapkan sebagai UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2023 yaitu kota Surakarta,” ujar Angela.
Selanjutnya untuk penciptaan nilai tambah, Kemenparekraf menjalankan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia, Indonesia Spice Up The World, dan penyelenggaraan dukungan event atau MICE.
Lebih lanjut untuk fokus indikator transformasi digital, ada berbagai program yang dijalankan mulai dari SDM Championship Wirausaha Digital Parekraf, fasilitasi pembiayaan teknologi finansial untuk berbagai usaha parekraf, serta pengembangan dan updating data di berbagai _dashboard_ parekraf.
“Poin utama di sini adalah bagaimana kita ingin mendorong lahirnya lebih banyak entrepreneur-entrepreneur baru yang didukung dengan perkembangan teknologi,” ujar Angela.
Selanjutnya untuk fokus indikator peningkatan produktivitas, dilakukan dengan berbagai program termasuk penyusunan RUU Kepariwisataan yang saat ini sedang dalam proses, penyusunan ITMP penyusunan jurnal kepariwisataan dan bimbingan teknis.
“Juga advokasi dan pendampingan investasi, peningkatan kapasitas penyelenggaraan event daerah dan lainnya,” ujar Angela.