MATARAM, bisniswisata.co.id: Bisnis wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB), kini semakin meningkat. Grafik kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri naik. Akses wisata seperti Infrastrultur terus dibenahi. Kondisi ini membuat Investor asal Malaysia dikabarkan terpikat untuk berinvestasi.
Presiden DPIM, Datuk Sahar mengatakan, kedatangannya bersama para investor ke NTB untuk melihat langsung potensi-potensi bisnis yang bisa dikembangkan di Lombok dan Sumbawa. Datuk meminta penjelasan kepada dinas dan lembaga terkait di NTB yang berhubungan dengan regulasi atau aturan-aturan berinvestasi di Indonesia, khususnya di NTB.”Terutama masalah perpajakan, biaya masuk dan lain sebagainya,” papar Sahar di Mataram, Senin (9/9).
Wakil Presiden DPIM, Datuk Rizal menambahkan, semua investor yang datang bersamanya memiliki keseriusan untuk berinvestasi di NTB dalam waktu dekat. Ia mengharapkan agar proses investasi dipercepat dengan memperpendek alur birokrasi. Kebijakan ini perlu dilahirkan agar dapat segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU antara Pemprov NTB dengan Malaysia.
Di hadapan semua Kepala OPD yang hadir, ia menjelaskan bahwa kedatangannya ke NTB untuk melihat langsung potensi investasi, termasuk melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemilik hotel di kawasan Senggigi. “Investor Malaysia siap menghidupkan kembali hotel-hotel yang sudah mati di kawasan Senggigi,” lontarnya seperti dilansir Antara, Selasa (10/09/2019).
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyambut baik keseriusan para investor asal Malaysia untuk berinvestasi di provinsi itu. Keseriusan investor Malaysia untuk berinvestasi tersebut muncul saat dialog antara Gubernur NTB dengan Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM) di Ruang Rapat Utama (RRU), Kantor Gubernur NTB.
Dijelaskan, kunjungan dari DPIM ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke Malaysia beberapa waktu lalu. Kini DPIM membalas kunjungan tersebut dengan membawa serta sejumlah investor dari Malaysia untuk berinvestasi di NTB.
Menurutnya, kedatangan DPIM bersama sejumlah investor, merupakan langkah kongkrit untuk berinvestasi di NTB di multisektor yang potensial. “Cukup banyak peluang investasi di NTB, seperti di bidang farmasi, pengolahan sampah, pengolahan daging dan lain sebagainya,” kata Zulkiefli.
Gubernur juga berharap, dengan banyaknya kesamaan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya NTB, ke depan akan lebih banyak terbangun koneksi langsung antara Lombok-Malaysia. Kemudian, dengan adanya direct flight antara dua daerah akan mampu meningkatkan angka kujungan wisata. (ndy)