NUSA PENIDA, bisniswisata.co.id: Bisnis hotel di kawasan wisata Nusa Penida, Bali dinilai sangat potensial. Mengingat minat kunjungan wisatawan ke pulau cantik yang terletak di sebelah tenggara Bali yang dipisahkan oleh Selat Badung, sangat ramai. Destinasi wisata andalan Kabupaten Klungkung, Bali ini memiliki tiga pulau dengan jumlah total penginapan 197 unit.
“Prospek pariwisata Nusa Penida, sangat bagus. Mengingat di Bali daratan sudah ramai dan macet. Waktu tempuh ke Nusa Penida juga tidak terlalu lama, yakni sekitar 30 menit dari Bali daratan,” ujar Managing Director Nara Hotels International, Francis Dehnhardt dalam keterangannya, Rabu (2/10/2019).
Data BPS Kabupaten Klungkung menyebutkan, pada 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Penida mencapai 133.848 wisatawan. Karena itu, Nusa Penida membutuhkan penginapan berupa hotel yang memadai dengan fasilitas berstandar internasional dengan pelayanan maksimal.
Kini, di tiga pulau kawasan Nusa Penida hanya terdapat 197 penginapan. Dari jumlah tersebut hanya tersedia empat ruang pertemuan dan 94 restoran. Hanya 27 atau 14 persen dari total penginapan yang memiliki kamar lebih dari 15. Bahkan, mayoritas yakni 78 atau setara 40 persen dari penginapan yang ada hanya memiliki berkisar 5-9 kamar, selebihnya memiliki 5-14 kamar.
Francis menyebut, pihaknya akan hadir di Nusa Penida dengan mendirikan hotel berstandar internasional berkapasitas 120 kamar setara dengan bintang tiga premium. “Tujuannya adalah untuk menampung wisatawan mancanegara yang kekurangan kamar untuk menginap. Biasanya mereka datang untuk berwisata, lalu pulang di hari yang sama karena tidak ada hotel yang memadai. Ceruk pasar ini yang kami sasar,” paparnya seperti dilansir laman Kompas.
Pulau Nusa Penida memiliki 17 destinasi wisata yang menarik. Bahkan, Nusa Penida disebut masih “perawan” ini, menyimpan begitu banyak keindahan alam unik yang tak boleh dibiarkan begitu saja. Kamu harus berkunjung dan menikmati pemandangan yang begitu menakjubkan.
Pulau dengan julukan The Golden Egg of Bali itu, memiliki destinasi dibagi ke dalam 3 kategori wilayah yakni di Barat, Selatan, dan Timur. Semua destinasi sangat instagramable, antara lain:
Wisata Pantai
Di Nusa Penida memang dikeliling pantai yang cantik. Tercatat ada enam pantai yang kerap disambangi wisatawan yakni Pantai Pasih Uug, Pantai Banah, Pantai Crystal Bay, Pantai Atuh, Pantai Suwehan. Semua pantai ini memiliki ciri khas tersendiri. Pantai Pasih Uug misalnya memiliki jembatan yang berlubang di tengah ini begitu indah dengan hamparan pemandangan laut turquoise di sekitarnya.
Pantai Banah ada tebing-tebing yang berada di tengah lautan lepas. Namun masyarakat lokal lebih sering menyebut istilah tebing-tebing ini dengan nama Pantai Banah. Tebing paling terkenal adalah yang memiliki lubang besar di tengah yang diakibatkan oleh hantaman ombak keras. Walaupun tebing tersebut terbentuk dari batuan kapur namun terdapat tanaman-tanaman yang tumbuh subur di atasnya sehingga memberikan pemandangan indah nan kontras dengan birunya laut bila dilihat dari kejauhan.
Pantai Atuh untuk menginjak pasirnya harus berjuang menuruni ratusan anak tangga yang curam. Walaupun pantai ini berada di area yang sulit dijangkau namun dipuaskan dengan keindahan Air lautnya berwarna turquoise dan pasirnya juga begitu bersih dan halus. Juga bisa untuk snorkling namun harus tetap hati-hati karena ombak di pantai ini cukup besar.
Pantai Suwehan memiliki ciri khas yang unik pada batu berbentuk segitiga lancip menyerupai merek volcom, tak heran nama lain dari pantai ini adalah Pantai Volcom. Namun warga sekitar memberi nama batu tersebut Batu Jineng. Pantai ini memiliki pasir yang sangat putih dan bersih, selain itu pantai ini merupakan pantai yang paling susah dijangkau karena akses yang masih sangat sulit dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya di Nusa Penida.
Angel’s Billabong
Berlokasi tidak jauh dari Pasih Uug, Angel’s Billabong juga memiliki keindahannya sendiri. Angel’s Billabong merupakan natural infinity pool di mana kolam ini merupakan kolam alami tempat air sungai yang bermuara sebelum berakhir di lautan. Kolam ini dikelilingi oleh batu karang yang berwarna berbeda di setiap tempat berbeda pula. Air di kolam alami ini juga sangat jernih dan kamu bisa berenang di bawah sana. Hanya saja, jangan datang di Juni bila ingin menikmati jernihnya air kolam ini karena angin timur dari Australia sedang menerpa Pulau Bali. Ombaknya sangat tinggi dan kita pun tidak diperbolehkan turun dan berenang ke bawah, khawatir bisa ketarik ke laut sehingga dapat mengancam keselamatan.
#. Kelingking Secret Point,
Kelingking Beach yang lebih terlihat mirip seperti Tyrannosaurus Rex dibandingkan jari kelingking ini juga menawarkan pemandangan yang tak kalah indah. Disebut secret point karena dulunya, keindahan Kelingking Beach hanya bisa dinikmati dari kejauhan saja atau dari secret point/spot yang dibuat oleh orang lokal. Namun, seiring berjalannya waktu tepatnya semenjak tahun lalu, sudah dibuka jalan untuk bisa turun ke bawah dan bisa langsung menikmati pantai dan bermain-main di atas pasirnya. Pemandangan tebing nan unik, halusnya pasir yang berwarna putih, dan birunya laut menghasilkan pemandangan yang spektakuler.
Paluang Cliff
Paluang Cliff juga cukup dekat dari area Kelingking Secret Point. Dengan menggunakan sepeda motor sekitar 7 menit, kamu bisa tiba di lokasi ini. Paluang Cliff itu sendiri merupakan sebuah spot yang memungkinkan pengunjung untuk bisa melihat tebing/batu yang terdapat di Kelingking Beach. Bisa dikatakan bahwa Paluang Cliff ini merupakan hidden spot untuk bisa melihat keindahan batu yang ada di Kelingking Beach dari sudut pandang yang berbeda alias dari belakangnya. Paluang Cliff menjadi salah satu spot terbaik untuk menyaksikan sunset.
Mata Air Tembeling
Nusa Penida tidak hanya kaya akan pantai namun juga mata air, salah satunya Mata Air Tembeling. Berlokasi di tengah hutan yang tidak terlalu jauh dari area pantai, kamu perlu berjalan kaki sekitar 60 menit dari lokasi parkiran umum karena jalanan yang masih jelek. Awalnya, mata air ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ibu yang sedang hamil (hamil dalam bahasa Bali, beling). Dia mencari sapi-nya yang tidak kelihatan hingga akhirnya nyasar ke hutan ini, karena hal tersebut maka nama mata air ini disebut Tembeling. Sebelum mata air ini terkenal seperti sekarang dan menjadi tempat wisata, tempat ini dulu difungsikan sebagai sumber air minuman warga sekitar karena airnya yang jernih. Selain itu, mata air ini juga masih difungsikan sebagai tempat untuk ritual keagamaan. Hal terpenting adalah mata air ini hanya bisa dipakai oleh pria saja baik untuk berendam atau berenang. Wanita hanya bisa berendam atau sekedar bermain air di kolam kecil yang tidak terlalu jauh dari mata air tersebut.
Air Terjun Seganing
Air Terjun Seganing memiliki pemandangan yang tak kalah indah dengan air yang super jernih. Bagi wisatawan yang hobi memancing bisa melakukannya di sini.
Namun untuk bisa sampai ke tempat ini kamu terlebih dahulu harus melewati jalanan sempit di pinggir tebing yang sangat curam dan ada bagian jalan yang hanya bisa dilalui dengan merangkak melewati semak-semak belukar. Tidak hanya sampai di situ, hempasan gelombang ombak ke tebing-tebing membuat area jalan bergetar. Tak heran begitu mengetahui fakta ini banyak wisatawan yang mengurungkan niatnya untuk bisa mampir karena begitu besar risiko yang harus diemban. Wisatawan yang takut akan ketinggian sangat tidak disarankan untuk mampir ke tempat ini.
Air Terjun dan Mata Air Peguyangan
Bila kamu memiliki waktu yang banyak di Nusa Pendia, kamu perlu berkunjung ke Air Terjun Peguyangan. Air terjun ini tidak biasa karena memiliki kolam alami di pinggir tebing yang bisa dipakai untuk berenang atau berendam. Pemandangan yang diberikan juga tak main-main karena di hadapanmu langsung terlihat dengan jelas lautan lepas. Tidak hanya kolam alami, di sini juga terdapat mata air suci yang bisa dipakai untuk minum, gapura yang bisa dijadikan sebagai spot foto, dan juga pura warga yang bisa dipakai untuk berdoa bagi kamu yang beragama Hindu.
Selain itu, air terjun yang jatuh juga langsung ke lautan lepas sehingga memberikan pertunjukan alam yang menakjubkan. Agar bisa tiba di tempat ini kamu harus dalam kondisi yang fit karena jalanan yang begitu curam dan berbahaya. Trekking juga jauh karena kamu perlu melalui sekitar 870 anak tangga, dan bagi yang takut ketinggian tidak disarankan berkunjung ke tempat ini. Hal penting yang perlu diingat adalah bagi wisatawan wanita yang sedang menstruasi dilarang keras untuk dekat dengan mata air yang ada, dilarang untuk mencuci muka atau melakukan apapun di area mata air tersebut karena mata air tersebut adalah sumber air utama bagi penduduk sekitar.
Bukit Teletubbies
Pemandangan yang hijau dengan bukit-bukit rumput berderetan membuat tempat ini layak disebut sebagai Bukit Teletubbies. Angin di sini sangat sejuk karena memang Nusa Penida merupakan pulau yang berada di dataran tinggi. Untuk tiba di destinasi ini kamu tidak perlu melakukan trekking karena mobil bisa langsung mengakses spot ini walaupun jalanan berbatu-batu dan sempit. Kamu hanya perlu jalan beberapa langkah ke spot terbaik untuk foto.
Pulau Seribu
Sejatinya, Pulau Seribu dan Pantai Atuh berada di area yang berdekatan. Sedangkan Pulau Seribu dan Raja Lima adalah lokasi yang sama namun penyebutan spotnya saja yang dibedakan. Bedanya, di spot Raja Lima kita bisa berfoto bersama patung yang ada di sebelah kita. Pulau Seribu Nusa Penida ini sering disebut sebagai Raja Ampat ala Bali karena keindahan dan bentuknya yang mirip. Tak heran bila pengunjung berusaha untuk bisa sampai ke spot ini mumpung sudah berada di Nusa Penida. Hati-hati dengan setiap gerakan di sini karena terbatasnya ruang gerak.
Raja Lima
Seperti yang telah aku jelaskan sebelumnya bahwa objek yang akan kamu foto adalah sama seperti di Pulau Seribu, yakni bebatuan yang membentuk seperti pulau-pulau kecil layaknya Raja Ampat, namun bedanya kamu bisa mengambil foto dengan angle yang berbeda. Keindahan pulau-pulau itu sangat jelas terlihat karena spot ini berada di bukit yang tinggi. Karena itulah butuh perjuangan untuk bisa sampai ke tempat ini dan tentu saja jangan sia-siakan kesempatan ya!
Rumah Pohon Batu Molenteng
Rumah Pohon ini berlokasi di area Pulau Seribu, Raja Lima, dan Pantai Atuh. Berada di atas bukit kamu akan menyaksikan keindahan laut dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. Kamu hanya perlu menyiapkan stamina yang prima agar bisa trekking ke sini. Tidak hanya bisa berfoto, kamu juga bisa menginap dengan daya tampung hingga 5 orang. Bila kamu hanya ingin berfoto maka biaya yang dikenakan sebesar Rp 10.000 per orang.
Manta Point
Bagi yang gemar dengan olahraga menyelam, kamu bisa melakukan olahraga ini di Tanjung Pandan, Nusa Penida. Di sana terdapat tebing yang terbentuk dari batuan kapur yang lebih dikenal dengan istilah Manta Point. Lokasi ini menarik begitu banyak minat para wisatawan yang hobi menyelam karena mereka bisa menemukan Ikan Pari Manta yang ramah sepanjang tahun. Selain itu terdapat begitu banyak plankton yang menjadi makanan burung-burung. Kamu hanya perlu diam dan tenang maka tak berapa lama Manta tersebut akan mendekati dan mengelilingimu seakan mengajak bermain. (ndy)