BANTUL, bisniswisata.co.id: Hari pertama Lebaran dengan menikmati wisata pantai Parangtritis Bantul dan Gunungkidul, bukannya terhibur malah disengat ubur-ubur. Akibatnya saat bermain di pantai sekitar 50 wisatawan domestik, mayoritas anak-anak harus mendapat perawatan serius agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
Tercatat, di wilayah pantai Gunungkidul, ada 35 wisatawan tersengat ubur-ubur. Jumlah korban tersebar di sejumlah lokasi dan korban terbanyak berada di Pantai Kukup yaitu 25 orang. Korban lain di Pantai Drini enam orang dan di Pantai Sepanjang empat orang. Sisanya 15 orang menimpa wisatawan yang berwisata di pantai wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
“Keberadaan ubur-ubur ini masih akan banyak selama libur lebaran. Kami masih terus memantau dan mengimbau wisatawan lebih hati-hati,” kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul, Ali Joko Sutanto saat dihubungi, Rabu, 5 Juni 2019.
Korban sengatan ubur-ubur di Gunungkidul didominasi anak-anak. “Dampak sengatan ubur-ubur ini terasa perih, panas, gatal, dan bisa membuat sesak nafas karena menahan rasa sakit,” ujarnya.
Potensi korban masih akan bertambah lantaran libur lebaran dimulai pada Kamis, 6 Juni 2019. “Kami mengingatkan wisatawan menghindari kontak dengan hewan laut yang berwarna biru itu,” sarannya.
Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Marjono meminta orang tua untuk lebih banyak memantau anak-anaknya saat berwisata di pantai. Sebab, sepanjang Lebaran ini ubur-ubur meninggalkan lautan karena cuaca cukup dingin yaitu antara bulan Juni hingga Agustus.
“Anak-anak banyak tertarik dengan hewan ini. Meski kami sediakan obat-obatan, kami sekali lagi mengingatkan untuk yang tua mengawasi yang kecil,” pungkasnya sambil menambahkan sengatan ubur-ubur terhadap wisatawan terjadi dari siang hari hingga sore ini.
Menurutnya, ada puluhan wisatawan yang menjadi korban sengatan ubur-ubur. Untungnya, semua korban sudah tertangani dan tidak ada yang sampai dilarikan ke rumah sakit. Banyaknya anak-anak jadi korban karena mereka tidak mengetahui racun yang terdapat pada binatang laut tak bertulang ini. Terlebih, karena teksturnya yang kenyal dan berwarna biru membuat anak-anak ingin menyentuhnya.
“Efek sengatan ubur-ubur itu membuat sakit perut dan kalau korban punya riwayat penyakit, dadanya bisa langsung sesak karena pada akarnya (tentakel ubur-ubur) beracun. Karena itu, kalau melihat ubur-ubur jangan dipegang, apalagi untuk mainan,” jelasnya.
Ali menambahkan, ubur-ubur jenis blue bottles ini banyak ditemukan di pinggir pantai. Selain itu, Ali belum bisa memperkirakan secara pasti ubur-ubur tersebut berada di Pantai Parangtritis. “Mungkin bisa semingguan (ubur-ubur ada di pinggir Pantai Parangtritis). Karena itu kami terus melakukan patroli sembari memberi imbauan kepada wisatawan akan bahaya ubur-ubur,” ucapnya. (NDY)