LAPORAN PERJALANAN

Berkunjung ke The Land of Budha, Dapatkan Doa Biksu untuk Wisatawan dan Cicipi Kuliner Favoritnya

Nepal dipenuhi obyek wisata kuil agama Budha dan Hindu ( foto: Sulha Handayani/ Netralnews.com) 

KATHMANDU, Nepal, bisniswisata.co.id:  Mengunjungi kota the land of Budha atau negeri para penganut Budha tampak berbeda dengan sambutan bila berkunjung ke negara lain. Dari mulai tiba di bandara Tribuvan, para petugas menyambut wisatawan dengan penuh senyum dan banyak menolong.

Para wisatawan memang diminta membuat Visa on Arrival. Namun mesin-mesin input untuk membuat visa bekerja dengan  sangat bersahabat. Belum lagi jika turis menemui kesulitan dalam menginput data,tak perlu khawatir, para petugas siap menolongnya, seperti dikutip Netralnews.com

Usai membuat visa online, turis  diminta membayar sebesar US$25 ke petugas. Barulah setelah itu melewati imigrasi yang lagi-lagi disambut dengan petugas yang penuh senyum dan keramahan. Saoaan “Namaste” adalah kata yang selalu diucapkan oleh mereka yang menyapa turis.

Bhaktapur, sakah satu i kota Kerajaan di Nepal.

Meski naik taksi perlu tawar menawar, tapi supir  tak akan membohongi turis yang datang. Jika memang jarak tempuhnya dekat, supir taksi akan berkata jujur demikian juga jika jarak jauh.

Tempat-tempat menarik yang wajib di kunjungi di Kathmandu tentu saja beragam kuil baik untuk agama Hindu maupun Budha.  Agama Budha menjadi mayoritas penganut masyarakat di Nepal, diikuti Hindu, Kristen dan Muslim. Dengan luas hanya sekitar 23 km persegi , kota Kathmandu menawarkan beragam tempat wisata yang dapat dikunjungi hanya dalam sehari saja.

Sebut saja kuil Pashupanath milik agama Hindu dan dianggap paling suci di Nepal, kemudian ada Swayambhunath kuil terbesar milik agama Budha. Tempat ini dijuluki dengan Monkey Temple yang tersohor. Melihat tempat ini, Anda akan teringat @lm Tin Tin in Tibet. Anda juga dapat melihat keindahan Kathmandu Durbar Square.

Kuil lainnya  Muknath berada di bawah gunung Himalaya yang indah dan tentu saja tempatnya sangat dingin. Ada lagi Kuil Manakamana, kuil yang dibangun dengan cucuran keringat para petani. Kuil ini berjarak 105 km dari Kathmandu dan dibuat untuk dewi bernama Manakamana.

Tapi ada satu kuil yang benar-benar wajib turis kunjungi yakni Budha Stupa. Dikelilingi dengan rumah makan khas negeri tersebut, café dan tentu saja toko souvenir menjadikan tempat ini sangat ramai dikunjungi wisatawan

Di sini juga kita dapat melihat para Biksu berdoa dengan khusuk, orang-orang bermeditasi, semedi dan tak lupa mohon doa dari Biksu dan Biksuni. Iringan doa mereka terdengar syahdu dan khusuk.

Begitu kami menyapa dan memperkenalkan diri dari Indonesia seorang Biksu berkata,” Semoga negara Anda selalu diberi  keberkahan dan mempunyai pemipin yang disukai masyarakat dan cinta dengan rakyatnya.

Mo-Mo Kuliner favorit khas Nepal yang digemari turis asing

Kuliner favorit

Berkunjung ke sebuah negara, tentu yang akan dicari adalah makan khas negeri tersebut. Tak kecuali di Kathmandu dan kota-kota lainnya di Nepal. Mo Mo salah satu makanan favorit selalu hadir di manapun restoran berada.

Mo Mo merupakan hidangan sejenis dimsum yang berisi bisa sayuran, daging kerbau, daging ayam. Makanan ini bisa digoreng atau dikukus, isinya terdiri dari kari kentang, sayuran, basil, serta aneka rempah. Untuk saosnya, berisi rempah-rempah khas makanan Asia bagian selatan wangi kapulaga.

Satu porsi Mo Mo sekitar Rp20.000-Rp30.000 dengan isi 10 potong baik yang digoreng maupun kukus. Hampir semua tempat wisata dengan mudah kita menemukan makanan ini. Tapi satu porsi saja Anda sudah merasakan seperti makan besar.

Selain Mo Mo yang sangat terkenal, jangan lupa mencicipi Dal Bhat yang berarti sup dan nasi, hidangan nasi dengan beberapa lauk pauk seperti kari ayam atau kerbau, kari sayuran untuk vegetarian, sayuran buncis kentang dimasak santan, dan aneka sup.

Jika di Indonesia sajiannya seperti nasi rames. Tapi di sini jadi makanan khas negeri seribu kuil tersebut. Nah mau mencoba ?.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)