ENTREPRENEUR EXPLORE! GALERY LIFESTYLE SOSOK

Berkeliling Dunia Sebagai Seorang Digital Nomad

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Bekerja sambil berwisata tentu saja merupakan impian banyak orang dari masa ke masa. Beberapa dekade lalu, hal ini mungkin terasa cukup mustahil. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kecanggihan teknologi, pemikiran untuk bekerja sambil berwisata menjadi semakin realistis.

Apalagi setelah dunia dilanda dengan pandemi COVID-19, banyak pekerja kantoran yang terpaksa harus bekerja secara jarak jauh dari rumah masing-masing. Namun di sisi lain, pandemi ini juga membuka peluang untuk modul bekerja jenis baru. 

Tak sedikit perusahaan yang memilih untuk menerapkan sistem bekerja jarak jauh bahkan setelah pandemi mereda. Selain meminimalisir biaya sewa kantor, para pekerja juga tak perlu bermacet ria dan mengeluarkan biaya berlebih untuk pulang pergi ke kantor.

 

 

 

Itulah yang dinamakan Digital Nomad. Dilansir dari glints.com, digital nomad adalah sebuah istilah di mana seseorang memutuskan untuk bekerja secara lepas dan memanfaatkan teknologi sehingga tidak terikat oleh waktu dan tempat. Seorang digital nomad dapat bekerja kapanpun tanpa perlu pusing memikirkan bangun pagi dan bekerja sampai malam.

Ya! Seorang digital nomad tidak memiliki keterikatan waktu dan tempat dalam bekerja sehingga mereka bisa independen untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan hati dan minat. Asal ada jaringan internet, seorang digital nomad sudah bisa bekerja bahkan ribuan kilometer dari perusahaan tempat mereka bekerja.

 

Ilsa van den Heuvel

Hal ini juga yang digeluti oleh Ilsa van den Heuvel, seorang social media & branding expert dari Belanda yang sejak bulan April lalu tinggal dan bekerja secara daring di Bali. Ilsa memiliki perusahaan online yang terdaftar di Belanda yang bertugas membantu perusahaan-perusahaan di Belanda dengan manajemen media sosial dan branding

Tugas Ilsa adalah mengelola akun media sosial perusahaan-perusahaan tersebut, seperti Facebook dan LinkedIn, serta membantu mereka merancang dan melaksanakan iklan, membuat logo, pamflet dan poster dengan tujuan untuk menjangkau lebih banyak orang dan mendapatkan lebih banyak klien.

 

“Saya selalu tahu bahwa saya ingin menjadi seorang Digital Nomad, dan saya juga tahu saya ingin menjadi bos bagi diri saya sendiri, sehingga saya memiliki kebebasan penuh.” Ujar Ilsa.

 

Sebelum bekerja sebagai social media & branding expert, gadis berusia 21 tahun ini mulanya bekerja sebagai supervisor restoran di sebuah hotel, namun dia merasa bahwa itu bukanlah jalan hidupnya dan menginginkan hal yang lebih.

Ilsa mengaku bahwa dia selalu menyukai pemasaran dan media sosial. Sebelum terjun langsung dalam pekerjaannya sekarang, Ilsa sebenarnya sudah mengelola Instagram untuk perusahaan milik Ayahnya. Kala itu, seorang teman merekomendasikan Ilsa sebagai manajer media sosial kepada dua kliennya untuk juga mengelola akun media sosial mereka.

 

 

 

Walaupun awalnya merasa kurang berpengalaman, namun ternyata pekerjaan itu berjalan dengan baik. Ilsa perlahan menyukai pekerjaan yang dia lakukan dan mulai percaya bahwa dia benar-benar dapat menghasilkan uang, dari situlah mulanya dia membangun perusahan miliknya.

“Yang paling saya sukai dari pekerjaan ini adalah kebebasan yang diberikannya kepada saya, saya bisa bekerja dari mana pun saya mau, dan seringkali saya juga bisa mengatur sendiri kapan saya ingin bekerja”.

Namun ternyata, menjadi seorang digital nomad juga memiliki tantangan tersendiri. Menurut pengalaman pribadi Ilsa,kendala terbesar baginya adalah perbedaan waktu antara Bali dengan Belanda, terkadang dia harus memposting konten larut malam atau bahkan harus melayani klien disaat libur.

Selain itu, kendala terbesar Ilsa adalah terlalu mengandalkan teknologi dan koneksi internet. Hal ini menjadi kendala besar ketika laptop ataupun ponsel dan koneksi internet miliknya tidak berfungsi.

 

 

 

Menurut Ilsa, kesalahan umum bagi seseorang yang baru mencoba untuk menjadi digital nomad adalah mereka tidak menyangka bahwa akan sulit untuk menemukan keseimbangan antara bekerja dan bepergian. Beberapa bulan pertama sebagai digital nomad, sebagian besar orang akan banyak berjuang untuk menemukan keseimbangan yang baik. 

Hal ini dikarenakan, kebanyakan dari mereka tentu memiliki keinginan yang besar untuk selalu berwisata namun kerap melupakan pekerjaan-pekerjaan yang harus mereka selesaikan.

 

 

 

Kini Ilsa sudah mengembara ke 26 negara. Saat ditanya soal pengalaman perjalanan terbaik yang dia alami, Ilsa merasa bahwa itu adalah pertanyaan yang sulit. karena menurutnya begitu banyak pengalaman indah dan setiap pengalaman sangat berbeda. 

Tapi jika terpaksa harus memilih, pengalaman perjalanan terbaik miliknya adalah disaat Ilsa melakukan road trip selama lima hari untuk mengelilingi Bali. Ilsa merasa benar-benar jatuh cinta dengan pulau dewata, dengan alam dan orang-orangnya. Pada awalnya, Ilsa hanya berniat untuk tinggal di bali selama sebulan, tetapi setelah perjalanan itu dia merasa tidak ingin pergi lagi.

 

 

 

Semakin kesini, semakin banyak orang-orang yang tertarik untuk menjadi digital nomad. Untuk memiliki kebebasan bekerja yang tak dibatasi oleh tempat dan waktu. Saran terbesar Ilsa untuk orang-orang tersebut adalah jangan takut untuk memulai usaha sendiri.

Menurut Ilsa, setiap orang memiliki sesuatu yang mereka kuasai. Maka dari itu, kita harus selalu percaya kepada diri sendiri bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Jika tujuan anda adalah menjadi digital nomad, buatlah rencana sekarang juga, tetap konsisten dan jangan takut untuk mengambil risiko. 

 

“Ketika anda mulai mengambil risiko, dunia akan memberi anda lebih banyak kebaikan dan anda akan mendapatkan lebih banyak peluang”. Ujar Ilsa.

 

Ilsa menambahkan bahwa meninggalkan kampung halamannya adalah keputusan terbaik yang pernah dia buat. Menurutnya, hal itu telah memberikan banyak pengalaman-pengalaman baru yang membantunya belajar tentang banyak hal dan mengubah perspektif serta pola pikir dirinya tentang kehidupan.

 

 

 

Selain menekuni bisnisnya, Ilsa juga aktif membagikan konten perjalanan pribadinya di akun TikTok (@ilsatravels) dan Instagram (@ilsavdheuvel) miliknya. Dia berniat untuk tingal di Bali dalam jangka panjang dan juga berwisata keliling pulau Jawa, Lombok, bahkan Vietnam dalam waktu dekat ini.

Justin Sabrinsky

Co-Founder & Creative Director of EXPLORE! e-Magazine by bisniswisata.co.id