JAKARTA, bisniswisata.co.id: Banting setir berkarir maupun usaha bukan masalah bagi Intan Goyana. Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata ( STP) Bandung jurusan Food and Beverages Management tahun 1999 ini tak ragu untuk menjadi pengusaha fashion baju muslim yang dijual dengan sistem pre-order dan di jual online.
Mengubah secara total sebuah pekerjaan yang sudah dilakukan bertahun tahun, tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Namun Intan yang ditemui di The Maharajo, kediaman resminya yang asri, unik dan tematik di kawasan Cipete Raya, Jakarta, asyik bekerja di sudut ruangan dengan laptop dan perlengkapan lainnya.
” Saya baru mengeluarkan baju-baju edisi batch satu dengan brand Goyana Collection dari nama saya sendiri. Ini nama pemberian orangtua yang menjadi merek lokal dengan pendekatan sustainable mulai dari pilihan bahan, pilihan model hingga ke bisnis usahanya,” ujarnya santai.
Memasuki ”dunia baru” di dunia fashion designer sama sekali berbeda dengan apa yang selama bertahun tahun dijalaninya di industri perhotelan. Maklum gadis kelahiran 19 April 1978 ini sejak tamat kuliah nampaknya benar-benar menikmati pekerjaannya di industri pariwisata.
Karir yang diawalinya mulai dari receptionist, waitress, assistant manager restoran, resto manager hingga menduduki resto director di hotel-hotel berbintang lima plus di dalam dan luar negri begitu mudah ditinggalkannya untuk sebuah passion dan mengikuti suara hati.
Suasana yang berbeda, lingkungan pergaulan yang masih asing, dan begitu banyak tantangan yang harus dihadapi justru dinikmatinya penuh rasa syukur menjadi sebuah sebuah gerakan banting stir yang penuh berkah.
Usahanya saat tinggal di Bali sebagai pendiri dan komisaris PT Bali Radar Property maupun sebagai Search Engine Optimizer sejumlah perusahaan di mancanegara yang telah dirintisnya tetap menjadi modal berharga saat memulai usahanya saat ini.
Pengalamannya di Pulau Dewata Bali saat bergabung di International Humanity Foundation, mengurus para relawan internasional berbagi ilmu, juga melahirkan konsep-konsep bisnis yang sustainable, waste management dan memberikan banyak manfaat bagi konsumen produk fashionnya.
” Waktu tamat kuliah tahun 1999, saya langsung kursus menjahit dan memanfaatkan waktu luang sebelum mengawali karir di dunia kerja dengan menikmati dunia fashion,” kata Intan.
Kini ketika dia sudah banting stir pilihannya jatuh pada gaya bohemian untuk baju-baju Muslimah yang dikeluarkannya. Gaya bohemian sebenarnya sudah ada sejak tahun 1950/1960-an. Tren ini dipopulerkan oleh para hippie traveler di Amerika Serikat, Mediterania, dan Eropa.
Intan menyukai gaun-gaun dengan model yang sederhana tapi tetap bergaya Bohemian di sana-sini seperti Wrap dresses, Kimono dresses, Maxi dresses dan membuat selendang-selendang.
“Kebanyakan orang suka dengan gaya Bohemian karena konsep fashion satu ini mengusung kebabasan berekspresi serta seni yang eksentris,” ungkapnya.
Intan mengaku agak sulit mencari motif bahan floral tapi jika mau blusukan di dua pasar tekstil di Jakarta dan Bandung akhirnya dia mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkannya. Maklum target marketnya usia 25 -35 tahun, lebih ke hijaber pemula, ibu menyusui dan penggemar fashion lainnya yang ingin tampil chic dan feminim.
Semua bajunya terbuat dari bahan yang adem seperti katun, rayon, baby silk dan kombinasi sifon. Model simple dan bisa dipadu padankan dan dibuat dengan jumlah terbatas dengan jahitan kelas butik sehingga rapih, tahan lama dan awet dipakai, kata Intan berpromosi.
“longdress yang aku buat bisa dipakai dengan berbagai gaya, tinggal di kombinasikan dengan manset, rok atau celana favorit,” jelasnya
Intan menambahkan bagi yang menyusui cocok banget dengan baju-baju Goyana Collection dan bagian lengannya mudah juga untuk berwudhu. ( Busui friendly dan wudhu friendly) sehingga nyamanlah buat kegiatan sehari-hari.
Untuk Wrap dress, Intan membuat modelnya yang girly dengan renda rempel di pinggiran baju, ditambah aksen renda pompon putih. Sabuk panjangnya sudah permanen di baju, bisa dipakai sesuai modest style konsumennya.
“Cantik dipakai untuk jenis badan apa saja, tidak peduli berat badan naik atau turun, baju ini tetep bisa dipakai karena bahannya jatuh, nyaman dipakai dan pastinya adem,” tambahnya.
Penggemar Travelling yang kaya pengalaman kerja di Singapura, Macau, Miami, Amerika Serikat, Dubai plus mengasah pengalaman di kapal pesiar Celebrity Cruise ini menikmati pilihan banting stirnya karena sejak kecil sudah menyukai dunia fashion.
Interaksinya dengan komunitas maupun lembaga internasional membuat sulung dua bersaudara ini akrab dengan media social untuk memasarkan produk Goyana Collection. Kini produknya bisa dilihat di Instagram, Facebook, Shopee dan Tokopedia
Pengalaman hobby travelling juga memacunya untuk memulai usaha dengan brand lokal dan mensyukuri kreativitas yang dimilikinya termasuk menyalurkan kepeduliannya untuk memberdayakan para penjahit wanita yang menjadi mitra kerjanya. Nah siapa yang mau ikut banting stir ?.