HA LONG, Vietnam, bisniswisata.co.id,- PENYELENGGARAAN Forum Pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Forum/ATF) ke 38,–14- 18 Januari– Rabu petang (16/1) dibuka secara resmi Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam di kota Ha Long, Quang Ninh, Provinsi Bagian Utara Vietnam. Dengan tema ‘ASEAN-The Power of One’, ATF 2019 mengkonsolidasikan tujuan bersama yang ditetapkan oleh negara-negara anggota ASEAN menuju kawasan ASEAN “Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas” (ASEAN One Vision, One Identity, One Community) .
“Selama 38 tahun ATF, ASEAN telah membuktikan pentingnya kerjasama dan dampaknya terhadap kehidupan sosial- ekonomi, politik, budaya se kawasan,” tegas Vu Duc Dam.
Bagi Vietnam lanjut Vu Duc Dam, sinergitas tersebut membantu negara mengambil kebijakan untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan cara yang cepat, berkelanjutan dan mendukung upaya negara sebagai anggota ASEAN dalam membangun komunitas ASEAN dan menjadi mitra yang dapat diandalkan. Forum ini meletakkan dasar bagi ASEAN untuk menjadi destinasi berkualitas yang menyediakan pengalaman di ASEAN yang beragam dan unik bagi pengunjung.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Nguyen Ngoc Thien mengatakan pariwisata membuktikan perannya sebagai sektor ekonomi terkemuka di ekonomi Vietnam. Pada tahun 2018, sektor ini melayani 15,6 juta pengunjung internasional dan 80 juta wisatawan domestik, memberikan kontribusi 8 persen dari PDB nasional.
ATF 2019 adalah peluang bagi Vietnam untuk menegaskan posisinya dalam kerja sama pariwisata regional dan memperkenalkan potensinya yang sangat besar, paparnya. Sebagai tuan rumah Vietnam diharapkan mampu berkontribusi untuk membawa efisiensi praktis untuk kerjasama pariwisata di kawasan ASEAN. Penyelenggaraan ini meningkatkan citra Vietnam di kawasan dan di seluruh dunia serta memperkenalkan delegasi ke produk pariwisata khas negara itu, khususnya pada industri MICE (pertemuan, insentif, konferensi dan pameran), dan kuliner.
Memulai Tahun 1981
ATF, didirikan pada 1981, sebagai upaya regional untuk mempromosikan ASEAN salah satu tujuan wisata. Acara tahunan melibatkan semua sektor industri pariwisata dari 10 negara anggota. Tahun ini, ATF mengikut sertakan negara India, Republik Korea, Jepang, Rusia dan China. Diikuti 2.000 delegasi dari agen pariwisata nasional negara-negara ASEAN, UNWTO, dan perusahaan perjalanan lokal dan internasional serta outlet media pariwisata.
Disela acara pembukaan Travex di Gedung Quang Ninh Exhibition of Planning and Expo Centre (QNEPEC), Nguyen Trung Khanh, Direktur Umum Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam, menekankan bahwa pariwisata adalah tren pembangunan yang tak terhindarkan dari negara-negara anggota ASEAN mau pun dunia. Kegiatan pariwisata telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan sosial ekonomi di wilayah Asia yang lebih luas.
Agenda sepanjang ATF 2019 selain ajang Travex adalah pertemuan ke- 49 ASEANTA, pertemuan ke- 21 ASEAN – India Tourism Working Group, pertemuan ke 34 ASEAN Plus Tree (India, Jepang, Cina), pertemuan ke- 22 Menteri- Menteri Pariwisata se ASEAN, pertemuan ke-9 ASEAN- Russian Federation Tourism Consultation, ke-7 ASEAN- India Tourism Minister Meetings, pertemuan ASEANTA, ASEAN Hotel & Restourant Association (AHRA).
Nguyen Trung Khanh mencatat bahwa pengembangan pariwisata dalam blok regional akan membantu membangun saling pengertian budaya, politik, dan membantu dalam mempromosikan kerja sama bilateral dan multilateral. Dia juga mengingatkan dalam Kawasan ASEAN melestarikan nilai-nilai budaya yang unik dari masing-masing negara tetap harus diapresiasi, menuju pengembangan berkelanjutan pariwisata.
Indonesia dalam kesempatan ini mencatatkan 30 perusahaan dibidang kepariwisataan antara lain: Jayakarta Hotels & Resorts, Legian Beach Hotel (Maya Group), booth Kementerian Pariwisata, Puri Villas Indonesia, Santika Indonesia Hotels & Resorts Co., Santrian Resorts & Villa, Segara Village Hotel, Swiss-Belhotel International, The Royal Pita Maha. Dwi