NEWS

Anggota Masyarakat Apresiasi Peningkatan Kebersihan Transportasi Publik

Bis Transjakarta, transportasi publik yang digemari pula untuk berwisata. ( foto: Wikipedia)

JAKARTA. bisniswisita.co.id: Pengguna transportasi publik di Jakarta sambut baik kebijakan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang meningkatkan  kebersihan bus dan halte demi pencegahan penyebaran infeksi virus corona (Covid-19).

” Sehari-hari saya pengguna Transjakarta juga jurusan Blok M -Cileduk jadi tindakan preventif hingga penanganan pencucian dan pembersihan interior bus menggunakan disinfektan memberikan rasa aman dan nyaman, kata Dewi Stalini Kusharyadi.

Eksekutif yang bekerja di perusahaan industri kimia berlokasi di Cikarang, Jabar ini kerap harus mondar-mandir ke pabrik di Cikarang atau menghadiri meeting-meeting di Ciputra World Centre, Jakarta.

Transportasi publik seperti busway  yang dikelola Tranjakarta dan MRT yang memiliki jalur khusus menjadi pilihannya untuk mengatasi kemacetan di ibukota ketimbang memakai mobil pribadi yang bisa memakan waktu berjam-jam untuk bisa tiba ditujuan.

Nenek dari tiga cucu ini mengaku kerap membawa cucu untuk menggunakan busway ke tempat wisata seperti Kota Tua, Jakarta, Museum Nasional, Perpustakaan Nasional atau sekedar naik bis wisata bertingkat dari seputaran HI, Jln H. Juanda, Gambir dan lainnya.

Dewi Stalini Kusharyadi ( kiri) saat memanfaatkan transportasi publik di Paris, Perancis untuk berwisata bersama cucu. ( foto: dok. pribadi)

Oleh karena itu ketika awal pekan lalu Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta, Nadia Diposanjoyo menjelaskan ke publik upaya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait penanganan virus Corona, Dewi Stalini mengaku sangat gembira.

Transjakarta telah melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan covid-19 ini kepada mitra operator bus, petugas lapangan, dan seluruh karyawan kantor pusat dan depo sejak awal Februari 2020.

Pada saat pencucian bus di depo, pihak Transjakarta mencuci bus dengan disinfektan khusus pada saat sebelum dan sesudah bus beroperasi, sedangkan di Halte alat tap on date juga akan selalu dibersihkan dengan disinfektan secara berkala.

Selain itu, manajemen juga memastikan para petugas khusus Transjakarta untuk selalu membersihkan handgrip atau pegangan bus sebelum berangkat dari depo. Pegangan dibersihkan pada saat penurunan pelanggan di halte-halte akhir Transjakarta. Selain juga  menyiagakan petugas dan berkordinasi dengan tim penanganan Covid 19 Dinas Kesehatan Pemprov DKI. 

Transjakarta juga memperluas penyediaan hand sanitizer untuk pelanggan di 80 halte Transjakarta. Petugas halte yang dibekali sarung tangan dan masker serta lebih mengaktifkan edukasi dan sosialisasi pencegahan virus kepada pelanggan melalui sosial media dan passenger information system yang ada pada seluruh halte.

Nadia Diposanjoyo mengatakan pihaknya juga menyiapkan alat deteksi suhu tubuh untuk memastikan pelaksanaan tindakan yang diperlukan apabila ada yang terdeteksi, tambahnya.

Di luar dari pada itu, dia menghimbau pelanggan mulai memperkuat ketahanan tubuh masing-masing bisa dimulai dengan asupan bergizi dan vitamin, membasuh tangan dengan alat pembersih steril dan menjaga agar tangan tidak serta merta berinteraksi dengan mulut, hidung dan mata tanpa dibersihkan terlebih dahulu.

“Perseroan juga sudah berkordinasi dengan instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan untuk melakukan kordinasi tindakan-tindakan yang dilakukan. Dengan ini, manajemen Transjakarta berharap masyarakat bisa tetap menikmati layanan Transjakarta dengan nyaman. Selanjutnya, kami mengimbau kepada pelanggan untuk tetap menjaga ketahanan tubuh agar tidak mudah terpapar,” tutup Nadia.

Dewi Stalini mengatakan berkat kepedulian banyak pihak termasuk pengelola transportasi publik maka rasa nyaman bepergian juga makin terasa. Apalagi di kantor, ujarnya, terutama para ibu juga sudah membuat minuman kesehatan dari mpon-mpon ( rempah) Indonesia untuk ketahanan tubuh.

Beredar di WA Chat bahwa penangkal virus Corona justru dari bahan rempah Indonesia seperti kunyit, sereh, kayu manis, jahe merah dan lainnya sehingga banyak rumah tangga kini membuat minuman ini untuk semua anggota keluarganya,” ujar Dewi Stalini.

Sayangnya di pasar dan super market modern bahan rempah ini harganya tiba-tiba melonjak tinggi karena dibutuhkan orang banyak sejak RI resmi berdampak virus Corona dan aksi penimbunan oleh oknum pedagang.

” Ditambah lagi belum terdengar operasi pasar untuk stabilkan harga maka ibu rumah tangga harus mengeluarkan biaya ekstra tinggi,” kata Dewi Stalini.

Pihaknya berharap pemerintah terutama Kementrian Perdagangan, para wakil rakyat segera turun lapangan agar tercipta iklim usaha yang kondusif dan semua pihak tidak memanfaatkan wabah birus Corona COVID-19 untuk kepentingan pribadi.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)