Akhir Tahun, Musim Panen bagi Hotel di Kawasan Wisata

SERANG, bisniswisata.co.id: Liburan akhir tahun membawa berkah bagi hotel yang ada di Kawasan Wisata seperti Anyer Banten, Cirebon, Cianjur, Pangandaran hingga Batam. Tingkat hunian kamar hotel terdongkrak dibandingkan hari biasa maupun weekend.

Di wilayah wisata Anyer Serang Banten, tingkat hunian bisa melonjak 70 persen dibandingkan hari biasa yang dibawah angka itu. “Saya mendengar per hari ini cakupan kunjungan di hotel-hotel itu sudah 70 persen, kita harapkan ya bisa terlampaui diangka 85 – 90 persen, lebih bersyulur bisa fullbooking,” papar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Entus Mahmud Sahiri dalam keterangan resminya, Rabu (31/12/2019)

Entus optimistis puncak wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Anyer dan Cinangka bertepatan dengan Tahun Baru pada Rabu, 1 Januari 2020. “Kita harapkan pada satu Januari, masyarakat luar tidak perlu takut atau ragu ke Anyer dan Cinangka. Insya Allah Pantai Anyer dan Cinangka aman,” ujarnya.

Ia menargetkan puncak kunjungan wisatawan tahun baru 2020 bisa lebih dari tahun sebelumnya. Pada tahun baru 2019 lalu, di akhir tahun 2018, terjadi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK). Saat itu, industri pariwisata pantai merasakan dampaknya sepi pengunjung.

Terkait rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi erupsi GAK, namun hal tersebut dipastikan tidak membahayakan seperti tahun lalu. Oleh karena itu, Entus mengimbau masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi di media sosial yang belum tentu kebenarannya. “Karena belum ada informasi resmi dari BMKG yang menyatakan akan terjadi letusan Gunung Anak Krakatau, sekarang masih kondisi normal. Kalau kewaspadaan biasa, tapi jangan mendekati pusat kawah GAK,” katanya.

Sementara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon mencatat selama libur Natal tingkat hunian kamar hotel rata-rata mencapai 80 persen. Ketua PHRI Kota Cirebon Imam Reza Hakiki mengatakan peningkatan okupansi kamar hotel itu terjadi saat menjelang Natal hingga Jumat (27/12). “Rata-rata okupansi hunian kamar hotel mencapai 80 persen, ada yang 70 dan 90 persen,” kata Reza.

Akan tetapi, lanjut Kiki, menjelang pergantian tahun 2019 ke 2020 tingkat hunian kamar hotel di Kota Cirebon belum terlalu terlihat. Bahkan tingkat hunian mengalami penurunan dibandingkan 2018. “Kalau untuk malam pergantian tahun rata-rata turun dibandingkan dengan kemarin pas libur Natal, mungkin karena hari Rabu,” ujarnya.

Kiki menambahkan pada libur Natal 2019, pengunjung kebanyakan langsung datang ke hotel yang telah dituju. Hal ini berbeda dengan 2018 di mana mereka memesan terlebih dahulu. Saat libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya, okupansi kamar hotel mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan hari normal. “Untuk tahun lalu jauh-jauh hari sudah banyak yang reservasi, bedanya tahun ini banyak yang langsung datang. Mudah-mudahan nanti pas Tahun Baru meningkat,” tuturnya.

PHRI)= Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat hunian hotel menjelang malam pergantian tahun di wilayah Puncak-Cipanas, meningkat hingga akan terisi penuh. Tingkat pesanan kamar hotel tersebut meningkat 10 persen dibandingkan libur panjang akhir tahun lalu.

“Untuk saat ini tingkat pesanan kamar sudah mencapai 80 persen dari 1.200 kamar yang disediakan pada 29 hotel yang masuk sebagai anggota PHRI Cianjur. Kemungkinan satu hari menjelang Tahun Baru akan penuh atau full booked,” kata Ketua PHRI Cianjur Nano Indrapraja.

Ribuan kamar hotel sebagian besar sudah terisi mulai tanggal 29 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020. Bahkan, lanjut dia, sebelum tanggal 29 Desember 2019, sebagian pengelola hotel di kawasan Puncak terpaksa menolak pesanan karena kamar yang tersedia sudah terpesan seluruhnya hingga awal tahun. “Harapan kami hingga malam pergantian tahun seluruh kamar hotel terisi 100 persen. Sebagian besar pesanan datang dari wisatawan asal Jabodetabek,” katanya.

Sementara sebagian besar pengelola hotel berbintang di kawasan Puncak-Cipanas mengungkapkan hal yang sama, ratusan kamar yang tersedia sebagian besar sudah terpesan mulai tanggal 29 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020. “Peningkatan sudah terlihat sejak satu pekan menjelang Natal, dari seratusan kamar yang ada 80 persen terisi. Untuk malam pergantian tahun seluruh kamar sudah terpesan,” kata General Manager Zuri Resort Hotel Cipanas, Vallien Ishak.

Bahkan pihaknya terpaksa menolak sejumlah pesanan kamar dan mengarahkan pemesan untuk mengambil kamar di hotel lain yang masih kosong. “Sejak dua hari terakhir kami terpaksa menolak pesanan karena kamar full booked,” katanya.

Sementara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran menyatakan, sejumlah penginapan di kawasan wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat, sudah penuh mulai libur Natal sampai Tahun Baru. Wisatawan dari berbagai daerah berkunjung untuk menikmati objek wisata di Pangandaran. “Informasi dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), hotel-hotel sudah full sampai tahun baru,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin dalam keterangan resminya.

Momentum libur Natal dan pergantian tahun seringkali ramai oleh wisatawan dari berbagai daerah ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran. Sejak akhir pekan lalu, hasil pantauan terdapat sejumlah pantai ramai oleh wisatawan, termasuk sejumlah penginapan dan hotel sudah penuh ditempati maupun dipesan terlebih dahulu oleh wisatawan. “Momen libur Natal dan Tahun Baru di Pangandaran memang selalu ramai oleh wisatawan,” katanya.

Menurut dia, momentum serupa tahun sebelumnya tidak seramai saat ini karena dampak dari bencana alam tsunami di Selat Sunda. Namun, musim libur akhir tahun ini diprediksi jumlah pengunjung meningkat yang mencapai 100 ribu orang.

Ramainya pengunjung di Pangandaran, Undang mengimbau para wisatawan untuk tidak menggunakan kendaraan ketika ingin ke pantai, melainkan bisa memanfaatkan fasilitas umum yang ada agar tidak terjadi kemacetan. “Ketika keluar dari penginapan tak perlu menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan simpan saja di parkir hotel untuk meminimalisir kepadatan,” katanya.

Dan Tingkat hunian hotel di Kota Batam, Kepulauan Riau, meningkat menjelang akhir tahun, saat libur Natal dan Tahun Baru 2020. Peningkatan angka hunian hotel terjadi merata di setiap penginapan berbintang dan nonbintang. Pelancong telah memesan kamar sejak jauh hari melalui sejumlah aplikasi bepergian. “Jelang akhir tahun ini occupancy hotel-hotel di Batam sudah 70 persen. Biasanya di bawah itu,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Kota Batam Mansurdi.

Menurut dia, memang sudah menjadi kebiasaan setiap akhir tahun terjadi peningkatan kunjungan wisata di Kota Batam, baik pelancong dari dalam maupun luar negeri. Apalagi, pada akhir tahun ini, Batam dilewati gerhana cincin matahari yang merupakan fenomena alam langka yaitu pada 26 Desember.

Sejumlah agen pariwisata telah membuat paket kunjungan wisata gerhana cincin matahari ke Batam, sehingga diperkirakan mampu meningkatkan kunjungan turis. “Karena gerhana matahari itu pada 26 Desember, kami tetap melihatnya sebagai libur panjang akhir tahun,” kata dia.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata menyatakan setiap akhir tahun angka kunjungan wisman ke Batam selalu meningkat dibanding 11 bulan lainnya. “Memang menjadi tradisi seperti itu. Kami pun pemerintah kota menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan, sempena Hari Jadi Batam yang jatuh pada 18 Desember,” kata Ardi.

Ia memperkirakan jumlah kunjungan wisman pada akhir tahun ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena wisata gerhana matahari cincin. “Banyak agen perjalanan yang menawarkan wisata ini jauh-jauh hari, jadi kemungkinan angka kunjungan wisman dan wisnus meningkat,” kata Ardi. (*)

Endy Poerwanto