ALOR, bisniswisata.co.id: Masyarakat dan wisatawan di pulau Alor, diundang menikmati serangkaian acara bertajuk “Kreatif Kuliner Mangga Alor”. Acara yang menawarkan ragam olahan mangga Alor popular disebut mangga Kelapa —yang ukurannya lebih dari satu kilo per biji– diselenggarakan di pantai Sebanjar pada Sabtu 31 Oktober dan Minggu 1 Nopember dari jam 09.00 s.d 16.00 wita.
Mangga khas Alor ini menjadi bahan utama makanan, minuman yang akan disajikan bagi pengunjung. Penyelenggara tidak saja menyediakan olahan siap saji, siap konsumsi, juga membuka ruang kreativitas pengunjung untuk ikut serta mengolah bahan baku mangga menjadi makanan, minuman. Berani mencoba?
Kreatif Kuliner Mangga Alor, merupakan salah satu rangkaian acara yang dikemas Alor Creative Market (ACM). Kegiatan bulanan untuk mempromosikan produk- produk kreatif artisan Alor, tempat mempertemukan pembeli dan penjualbaik secara offline mau pun on- line. Dengan harapan P Alor menjadi destinasi kreatif baru dalam peta kepariwisataan NTT, ungkap Adi Gerimu kreator ACM.
ACM juga digadang- gadang menjadi model pasar kreatif on- line pertama di NTT dan menjadi role model pasar kreatif kabupaten- kabupaten se NTT, mengintegrasikan pasar- pasar kreatif se NTT. Disamping membangun data base produk kreatif di NTT, ACM memiliki platform on– line (market place) sendiri yang membuka ruang pertemuan antara pembeli dalam dan luar negeri dengan penjual, produsen produk kreatif NTT.
Pada acara pertama ACM — Kreatif Kuliner Mangga Alor– dihadirkan karya artisan pengerajin tangan dari Rumah Kreatif Hulnani dan Pengrajin Bubu, tiga penjual mangga Alor, produk beras hitam dan Botok dari Pantar, kopi Arabika dan Robusta Alor, dan produk tenun ikat dari kampung Umapura, Ternate.
Sejak 1923
Menurut sejumlah tokoh adat di Alor, mangga Alor telah dibudidayakan sejak 1923, di Desa Otvai, Kecamatan Alor Barat Laut.Kemudian menyebar ke Kecamatan Kabola, Teluk Mutiara, Alor Barat Daya, dan Alor Barat Laut. Pohon mangga tumbuh di halaman rumah penduduk. Rata-rata di pekarangan rumah terdapat 2-3 pohon mangga Alor dengan rata-rata produksi setiap musim panen 100-200 buah per pohon.
Mangga Alor asal perbanyakan biji mulai berbuah pada umur 5-6 tahun, sedangkan bibit asal sambung pucuk berbuah umur 3-4 tahun. Buah matang ditandai dengan warna kulit hijau tua dengan semburat merah.
Mangga kelapa asal Pulau Seribu Moko,— julukan Pulau Alor,– yang ditetapkan sebagai salah satu varietas unggul lokal, pada Oktober 2008, direkomendasi dikonsumsi saat buah pada posisi “mengkal”. Rasanya manis, gurih, dan renyah, sehingga tergolong Manenda (Mangga Panen Muda). Buah matang tetap manis, tapi terlalu lembek dan berserat, sehingga lebih cocok di jus atau diolah menjadi sirup.
Riset Universitas Nusa Cendana menunjukkan, mangga Kelapa Pulau Alor kaya vitamin C. Setiap 100 gram daging buah mengandung 31,91 miligram vitamin C. Artinya, cukup dengan menyantap 200 gram atau seperempat buah mangga Alor, kebutuhan asupan vitamin C untuk laki-laki dan perempuan dewasa sebanyak 60 miligram per hari dapat terpenuhi. Catat ya, mangga Kelapa Alor, yang tumbuh berkembang di P Alor.