ACEH, bisniswisata.co.id: Dampak erupsi Gunung Sinabung juga menerpa kawasan Aceh, tepatnya di Ketambe. Kawasan yang berada di tenggara Aceh itu merupakan lokasi Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, yang mendapat sebutan sebagai salah satu paru-paru dunia.
Dilansir dari Antara, Kamis (22/02/2018) erupsi Gunung Sinabung yang kembali terjadi awal minggu ini membuat sebagian wisatawan mancanegara (wisman) yang ada di Ketambe memilih untuk berdiam di penginapan untuk menghindari abu vulkanik. Sehinga melumpuhkan wisatawan untuk menikmati keindahan alam Indonesia.
Namun, sebagaian pelancong asing lainnya memilih pindah lokasi dengan melakukan eksplorasi dataran tinggi di Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, yang berjarak dua jam perjalanan dengan kendaraan bermotor.
“Wisman yang datang banyak dari Eropa dan Amerika. Mereka yang memilih diam di penginapan ingin menghindari dampak abu vulkanik. Tapi sebagian masih ada yang berkegiatan di Blangkejeren,” kata Johan, salah satu pemilik tempat penginapan di Ketambe.
Pun demikian yang dikatakan oleh Ismail, salah satu pemandu wisata di Taman Nasional Gunung Leuser. Ia mengatakan, erupsi Gunung Sinabung membuat wisman menunda kegiatan arung jeram sampai pendakian. “Wisman yang datang ke sini sudah pasti ingin berwisata alam di hutan tropis, jadi erupsi gunung sangat mempengaruhi kegiatan tersebut,” ujar Ismail.
Seperti diketahui, Ketambe berada di kaki Gunung Leuser di wilayah Aceh Tenggara yang merupakan taman nasional karena mempunyai kombinasi flora dan fauna khas hutan hujan dan hutan tropis.
Walau berada di kaki Gunung Leuser, namun Ketambe juga mendapat serbuan abu vulkanis, karena hembusan angin yang cukup kencang saat erupsi Gunung Sinabung, seperti yang dikatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh.
Petugas Pengamat Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), M Nurul Saori, mengatakan erupsi pada Senin (19/2) pagi tersebut lebih besar dari erupsi sebelumnya.
Setelah erups pukul 08.53 WIB, Gunung Sinabung mengalami beberapa erupsi susulan meski frekuensinya lebih rendah. Disebabkan letusannya cukup kuat, erupsi pertama tersebut memunculkan semburan awan panas hingga mencapai 5.000 meter lebih. “Alat ukur kita sempat ‘error’ karena cukup tinggi,” kata Nurul.
Nurul lanjut mengatakan, awan yang keluar dalam erupsi tersebut juga menyebar hingga 4,9 kilometer ke arah Selatan dan mencapai 3,5 kilometer ke arah Timur dan Tenggara. Debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung itu, terpantau terbang ke arah Selatan dan Barat, sesuai arah tiupan angin saat itu.
Taman Nasional Gunung Leuser melintang seluas 1 juta hektare dari Aceh ke Sumatera Utara. Gunung Leuser yang menjadi ikonnya menjulang dalam ketinggian 3.404 meter di atas permukaan laut. Lahan hijau ini ditetapkan sebagai taman nasional sejak tahun 1980.
Orangutan Sumatera, Badak Sumatera, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Beruang Madu, Siamang, Rangkong Papan, dan Ajag merupakan sejumlah fauna yang dilindungi di kawasan ini. Totalnya, ada 89 fauna langka yang berhabitat di sini.
Aktor Hollywood sekaligus pecinta alam, Leonardo DiCaprio, pernah bertandang ke Taman Nasional Gunung Leuser pada tahun 2016. Ia datang menggunakan helikopter bersama tiga kawannya yang sesama aktor, Adrien Brody dan Fisher Stevens. Tumpangannya mendarat di halaman SMA Negeri I Ketambe.
Saat itu, Leo dan rombongan ingin mengecek fasilitas dan layanan konservasi gajah dan orangutan. Di tengah perjalanan yang disebut direncanakan dengan mendadak, Leo juga sempat bersantai di atas perahu yang berlayar di Sungai Alas. (NDHYK)